Afgan hanya tersenyum lalu kembali fokus membaca Alquran dan di rumah kyai Ukas, Rossa terbangun dan menyiapkan makanan untuk santap sahur, dan terdiam saat mendengar suara merdu Afgan.
"MasyaAllah merdu sekali, siapa yang mengaji jam segini?" Gumam Rossa bertanya-tanya.
"Cha" sapa kyai Ukas dan membuyarkan lamunan Rossa.
"Iya ayah" Jawab Rossa.
"Bungkuskan makanan itu, ayah mau sahur sama Afgan di mesjid" titah pak Ukas pada sang putri.
"Sahur pertama ayah mau di masjid? Terus Ocha sama siapa?" Tukas Rossa mempertanyakan keputusan sang ayah
"Ya daripada kamu makan sendiri mending kamu ikut ayah" ajak kyai Ukas yang membuat Rossa terdiam sesaat lalu mengangguk tanda setuju untuk ikut santap sahur di masjid.
"Boleh juga, aku juga penasaran pingin tau siapa yang di ajak ayah sahur bareng dan siapa yg mengaji dengan suara merdu itu?" Batin Rossa yang penasaran.
*
Jam menunjukan pukul 3.30 pagi, saat Afgan dan Aqli hendak keluar masjid untuk ke pondok mengambil makanan, kyai Ukas dan sang putri tiba di masjid.
"Kalian mau kemana? Ayo masuk kita sahur bersama" titah kyai yang tak di bantah oleh Afgan juga Aqli. Terlebih Afgan tak bisa menyembunyikan rasa semangnya bisa santap sahur bersama sang bidadari.
"Maaf pak kyai kami jadi merepotkan" ucap Afgan basa-basi seraya melempar senyum pada Rossa, namun Rossa malah memalingkan wajahnya.
"Qli tadi ibu dengar ada yang mengaji siapa?" Tanya Rossa pada Aqli.
"Bang Afgan bu ustadzah, Aqli juga kebangun karena dengar abang mengaji. Waktu baru kenal mah Aqli kira si abang kagak bisa ngaji" tutur Aqli dengan polosnya.
*
Mendengar ucapan santrinya kyai Ukas pun menceritakan sekilas tentang persahabatannya dengan papa Afgan, sementara Rossa menyiapkan hidangan.
"Saya dengan papa kamu Gan bersahabat sejak kami sekolah, dulu papa kamu bangga sama kamu Gan, waktu kamu jadi juara mu'adzin antar sekolah seprovinsi, dan kamu itu berhasil menghafal 10 juz Al-Quran, tapi papa kamu mulai kecewa dan mengeluh tentang kamu saat kamu kuliah dan mulai salah memilih teman" tutur sang kyai dan di angguki oleh Afgan dengan wajah muram, dan baik Aqli maupun kyai Ukas tak percaya saat tiba-tiba Afgan bersimpuh di hadapa. sang kyai dan menangis.
"Iya pak kyai, saya sudah kufur nikmat, saya sudah sangat nakal dan mengecewakan orang tua saya, bimbing saya pak kyai, bantu saya agar saya biaa kembali ke jalan yang di ridhoi Allah dan bisa kembali membanggakan orang tua saya" ucap Afgan dengan airmata berlinang.
"Alhamdulillah kalau kamu sudah menyadari kesalahan kamu nak, bapak pasti membantu kamu" ucap kyai Ukas tegas, semua yang terjadi menjadi perhatian Rossa yang hanya menjadi pendengar yang baik.
Selesai santap sahur dan sholat subuh Rossa dan sang ayah berpamitan untuk pulang dan saat itu Rossa mulai kepo dan mencari tau tentang si santri baru.
"Itu santri baru anak temen ayah?" Tanya Rossa hati-hati
"Iya dia itu anak sahabat ayah sewaktu sekolah, bahkan kami sempat bekerja di perisahaan yang sama. saat perusahaan itu pailid kami mengambil jalan berbeda dia buka usaha, ayah buka sekolah, kami berpisah lebih dari 20 tahun" tutur kyai Ukas menceritakan sepintas tentang persahabatannya.
"Persahabatan yang luar biasa ayah" tukas Rossa.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSALAMUALAIKUM CINTA (Religi Ramadhan)
FanficKisah tentang seorang pemuda kota yang konyol, nakal dan susah di atur, akhirnya berakhir di pondok pesantren. Rasa tidak suka dan tidak kerasan berubah seketika saat Afgan sang pemuda bertemu ustadzah muda nan jelita Rossa, sahabat kecil yang telah...