APAKAH SUDAH ADA CINTA? 2

68 13 6
                                    

Rossa merasa yakin untuk menuruti keinginan sang ayah, yaitu menerima perjodohan nya dengan Afgan. Mendengan ucapan sang putri senyum pak kyai mengembang dan bersyukur
"Alhamdulillah terimakasih anak kesayangan ayah" ucap pak kyai seraya merangkul sang putri.
Keesokan harinya Afgan sudah berada du rumah pak kyai untuk berpamitan, agar bisa pulang ke rumah orangtuanya dan merayakan lebaran bersama.
"Baiklah nak, hati-hati di jalan dan bapak titip salam buat orangtua kamu juga sedikit oleh-oleh ini.
"Waah terimakasih pak kyai, maaf jadi merepotkan" tukas Afgan seraya mencium tangan pak kyai. Lalu melempar senyum pada Rossa dan berlalu menaiki taksi yang sudah di pesannya.
*
Waktu kembali berlalu, sepeninggal Afgan Rossa jadi lebih sering menyendiri.
"Kenapa aku jadi terus-terusan mikirin tuh santri badung?" runtuk Rossa dalam hati.  "Kenapa juga aku jadi kangen sama kekonyolannya? Lanjut Rossa sambil memukul-mukul bantal.
"Bantal gak salah apa-apa kok di pukuli Cha, udah gak boleh kesal-kesal besok udah lebaran, kita harus beres-beres dan menyiapkan makanan dan minuman ringan kemasan, untuk open house besok" tutur lembut pak kyai, membuat Rossa terdiam lalu mengangguk dan berlalu, untuk menyiapkan permintaan sang ayah.
Sepeninggal Afgan waktu begitu lambat meskipun disibukan berbagai kegiatan tetap 1 hari berasa 1 minggu untuknya.
"Makanan ringan udah ada permen, coklat, biskuit dan susu kotak, ini buat anak-anak dan bisa di bawa pulang, sajian untuk tamu ada aneka kue kering dan minuman ringan" rasanya udah cukup" tutur Rossa dengan bergumam.
*
Skip di rumah Afgan.
Ternyata si anak kota pun seolah tak kerasan di rumahnya sendiri, tapi enggan untuk keluar rumah, kerjaan Afgan hanya keluar masuk kamar, main dengan keponakannya lalu duduk-duduk di teras rumah menunggu waktu adzan maghrib, saat tiba-tiba
"Sayang! Seorang perempuan menghampiri Afgan dan hendak memeluknya, membuat Afgan reflexs menghindar dengan cara bangun dari duduknya, membuat si perempuan jatuh ke kursi (bayangin sendiri ya pembaca😀)
"Kamu kenapa sih Gan, begitu aku tau kamu ada di rumah, aku langsung kesini loh, aku tuh kangen sama kamu" runtuk si perempuan merajuk.
"Lagian main nyosor aja, ini bulan puasa, dan kamu itu bukan mahrom aku paham Cheline?" Tandas Afgan tak kalah kesal karena waktu santainya terganggu oleh kedatangan sang mantan.
"Afgaan' Kamu kenapa sih jadi aneh gitu, aku kan pacar kamu?"
"Pacar juga bukan mahrom Chelin aargh. Tunggu bukannya kita udah putus ya?" Tandas Afgan membuat Chelin terhenyak
"Enggak sayang kita belum putus, waktu itu aku cuma emosi" tukas Chelin cepat.
"Emosi? Emosi atau matre, saat tau fasilitas aku di cabut, dan aku terancam gak bisa belanjain kamu, saat itu juga kamu lari dari aku dan pergi dengan lelaki lain." tukas Afgan sambil berlalu masuk rumah, saat Chelin hendak mengejar Afgan.
"Loe gak di terima di rumah ini, adik gue udah punya pengganti loe kabar baiknya mereka segera menikah habis lebaran ini" Ucap Dheri dengan tegas membuay Chelin terduduk.
"Apaaa mau menikah?
TBC

ASSALAMUALAIKUM CINTA (Religi Ramadhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang