Rencana

707 105 9
                                    

☆★☆★☆★☆


Setelah sholat Ashar berjamaah di masjid, KH. Ust. Abdul Sooman menyuruh anak-anak muda di komplek SM untuk berkumpul. Tentunya ada anak-anak NCT.

Tidak hanya anak-anak NCT, ada juga beberapa ukhti dan KH. Ust. Abdul Sooman sendiri.

Ukhti-ukhti yang hadir dalam perkumpulan ini duduk di depan, tepatnya di samping Ustadz Sooman ada Ainun, anak beliau. Lalu di samping Ainun berjejer para ukhti yang lain.

Sedangkan anak NCT, minus Ten, duduk di hadapan Ustadz Sooman yang otomatis berhadapan juga dengan para ukhti.

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh." Salam dari Ustadz Sooman membuka pembicaraan yang akan mereka bicarakan nanti.

Salam dibalas dengan salam, lalu Ustadz Sooman membaca taawudz, basmallah, muqaddimah, dan beberapa patah kata pujian kepada Allah swt. dan  Rasulullah Muhammad saw.

"Berkumpulnya kita pada sore hari ini.., dengan tujuan.., saya ingin menyampaikan, niat baik dari anak-anak gadis di samping saya ini." Ustadz Sooman melirik sekilas ke samping beliau sesekali tersenyum dan dibalas senyuman pula dari ukhti-ukhti.

"Anak saya, Ainun..., dan teman-temannya sekalian... Memiliki maksud, atau hajat yang ingin mereka laksanakan... Untuk itu.., saya mengumpulkan kalian semua para anak muda untuk mendengarkan, arahan yang ingin disampaikan oleh para anak gadis komplek Suka Makmur ini." Jelas Ustadz Sooman panjang lebar dan diakhiri dengan mempersilahkan anak beliau untuk berbicara. "Ainun, silahkan."

"Ahh, yang menyampaikan arahan Rina, bi. Nun hanya sedikit membantu." Ucap Ainun lemah lembut tidak lupa dengan seulah senyum manis.

Ustadz Sooman menatap ke arah Rina yang sedang tersenyum.

"MasyaaAllah, manis beuttt." Batin Hendery sambil senyum natap Rina dan Ainun bergantian.

"Neng Rina geLlis pisSan euyyy." Batin Lucas sambil merem-melek.

"Fix! Gak bakal gua kasih lepas." Batin Jeno sambil smirk ganteng.

Plak!

"Heh, puasa. Jaga mata lo!"

"Bacot, anyink." Cibir Jeno. "Sendirinya tadi kepergok pacaran sam-"

Renjun membekap mulut Jeno.

"Baiklah... Kalau begitu.., silahkan, nak Rina." Ucap Ustadz Sooman mempersilahkan.

"Terima kasih, Ustadz." Rina tersenyum dan menundukkan kepalanya sopan kepada Ustadz Sooman, lalu beralih menatap lurus ke depan. "Assalamu'alaikum, semuanya. Sa-"

"WAALAIKUMUSSALAM WARAHMATULLAHI WABARAKAAAATUH." Jawab semua anak NCT serempak, semangat dan dengan senyum yang merekah menatap Rina.

Rina tersenyum kikuk sebelum akhirnya mulai berbicara, menyampaikan beberapa hal yang terkait dengan rencana yang sebelumnya telah Ia susun bersama para ukhti yang lainnya.

"Mohon bantuannya, dan silahkan jika ingin bertanya." Ucap Rina menutup penyampaiannya dengan seulas senyuman.

Doyoung mengangkat tangan. "Acaranya lusa?" Tanyanya yang dijawab anggukan oleh Rina dan para ukhti yang lainnya. "Apa gak kecepetan? Maksud gue, kita kan harus nyiapin acara kaya gitu jauh-jauh hari. Kaya beli keperluan dan yang lainnya gitu."

Ucapan Doyoung diangguki oleh beberapa anak NCT.

"Untuk keperluan sudah kami rekap dan tinggal beli aja, ka." Sahut Linda sambil menunjukkan layar laptopnya.

[ √ ] Ramadhan Bersama 23 Bujank - [ NCT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang