Tarawih

379 62 11
                                    

☆★☆★☆★☆


"Bi, Nun berangkat ke masjid duluan, ya? Temen-temen Nun udah pada nungguin di luar."

"Iya... Hati-hati ya, Nun..."

"Oh iya, abi mau Nun panggilin mas Taeil sama mas Jaehyun buat jemput abi gak?"

"Gak usah, Nun... Abi bisa pergi sendiri..."

"Yasudah, kalau gitu Nun pamit ya, bi? Assalamu'alaikum." Pamit Ainun kepada Ustadz Sooman, diakhiri dengan bersalaman.

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh..."

Ainun melangkah pergi keluar. KH. Ust. Abdul Sooman tersenyum lirih menatap punggung putri semata wayangnya. Seperdetik kemudian Ustadz Sooman meringis menahan perih.

"Assalamu'alaikum, maaf lama nunggu." Sapa Ainun kepada teman-temannya yang nunggu di depan pagar rumah.

"Wa'alaikumussalam..." Sahut mereka semua.

"Gak papa kok, ka. Lagian kita juga baru aja di sini." Ucap Dewi.

Ainun tersenyum menatap satu persatu teman-temannya. "Eh, Rin. Linda mana? Kok gak ada?"

"Linda ntar nyusul, mendadak tuh anak tadi sakit perut." Jawab Rina.

"Gak papa kalo kita duluan? Kasian loh nanti Linda jalan sendirian." Ucap Ainun lirih.

"Gak papa, udah biasa dia. Lagian tadi dia kok yang nyuruh kita pergi duluan."

"Yaudah, kalo gitu kita pergi sekarang. Nanti keburu adzan." Ucap Ainun yang diangguki oleh teman-temannya.

Baru selangkah Ainun dkk melangkah berjalan, tiba-tiba suara beberapa orang dari belakang menghentikan langkah mereka.

"Assalamu'alaikum, ukhti..."

"Wa'alaikumussalam..." Ainun dkk berbalik dan mendapati Johnny, Tiway sama Yuta yang senyum nyengir.

"Kok sendirian aja sih, neng?" Tanya Yuta.

"Sendiri? Kita rame-rame loh, bang." Sahut Jubaidah.

Johnny noyor kepala Yuta. "Tolol, lu."

"Ehhehehe, sorry." Yuta nyengir, meratapi kegoblokan pertanyaannya tadi. "Mau pada ke masjid ya, ukhti?"

"Pake nanya lagi. Ya jelas pada mau pergi ke masjid lah. Buta mata lo kagak liat tuh mereka pada bawa sajadah sama mukena?!"

"Gua kagak nanya lu ya, anjeng." Kesal Yuta gak terima ucapan Tiway.

"Aduh kok ini kalian jadi pada ribut sih?" Suara Inem menginterupsi keributan kecil dari Tiway and the geng. "Kita mau buru-buru pergi ke masjid nih. Kalo enggak, nanti keburu adzan."

"Ehh iya neng, maap. Yaudah yu, sekalian bareng sama kita aja. Kita juga pada mau sholat Taraweh di masjid nih. Iya kaga, Yut, Way?" Johnny menyikut lengan kedua temannya sambil naikin alis singkat gitu, ngode.

"Taraweh? Bukannya tadi kita mau ke-"

"Iya, kita mau ke masjid. Mau sholat Taraweh." Pungkas Tiway sambil membekap mulut Yuta.

"Anjing, tangan lu bau sambel, asu. Fyuhh." Protes Yuta kesal pas Tiway udah ngelepasin bekapan tangannya dari mulut Yuta.

"Makanya lain kali mulut lu tuh dijahit biar gak ember." Bisik Tiway.

Johnny geleng-geleng kepala. "Yaudah yuk, neng. Kita biarin aja mereka berdua berdebat di sini. Mending sekarang kita jalan ke masjid."

"I- iya, bang." Ainun natap teman-temannya sebelum akhirnya mereka melangkah bersamaan dengan Johnny.

[ √ ] Ramadhan Bersama 23 Bujank - [ NCT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang