Mantan pacar

287 17 2
                                    

"Sehunnnn, kamu kok ninggalin aku,"

Luhan menghentakan kakinya kesal, Pria di depannya ini sungguh menyebalkan. Bukannya menjawab, Sehun malah asik memainkan anjingnya Vivi.

"Katanya kamu sayang sama aku, kok kamu giniin aku," Sekarang mata bening Luhan mulai mengeluarkan air mata, bibirnya cemberut seperti anak kecil kehilangan Ice Creamnya.

Masih tergambar jelas diingatannya, bagaimana pria yang selalu ada untuknya selama hampir 7 tahun, mengucapkan kata putus padanya. Luhan pikir hubungannya dengan Sehun akan berjalan indah sampai ke altar nanti, tapi mengapa Sehun memutuskannya begitu saja kemarin. Luhan menangis begitu mengingat semua kebersamaannya dengan Sehun, ia tidak bisa membayangkan jika Sehun akan bersanding dengan wanita lain

"Sayang, sini."

Kini Sehun mengalihkan perhatiannya pada gadis yang sudah berjongkok dengan mata yang memerah.

"Gak mau, Sehun jahat!" Ternyata gadis itu sedang merajuk.

Sehun terkekah melihat mode merajuknya Luhan, mata rusanya kini sudah berair dengan bibir cemberutnya yang lucu seperti Vivi. Sungguh menggemaskan gadisnya ini.

Ia mulai melangkah mendekati Luhan yang berjongkok didepan pintu kamarnya. Ikut berjongkok, kemudian mengangkat tubuh mungilnya kedalam pelukannya. Ia bawa tubuh gadisnya itu dengan hati-hati.

"Sehunn lepaskan. Aku mau pulang." Memukul dada Sehun manja.

"Sayang berhenti, atau aku hukum!"

"Huaaaa, Sehun jahat. Aku mau pulangg.."

Sehun terkekeh geli dengan sikap manja gadisnya ini, ucapannya barusan berbeda dengan keadaannya dalam pelukannya saat ini. Luhan mengalungkan tangannya erat pada leher Sehun, kepalanya ia tumpukan pada dada bidang prianya. Seolah-olah ia yang tidak ingin lepas dari Sehun.

"Sehun,"

"Iya sayang,"

"Jangan tinggalin aku, jangan mutusin aku,"

Sehun tersenyum mendengar racauan asal Luhan. Gadis ini terlalu polos untuk menghadapi tingkah Sehun yang luar biasa dengan pemikiran yang anti mainstreamnya.

Diumurnya yang kini mencapai 25 tahun, Sehun ingin mengakhiri masa lajangnya. Meminang sang kekasih dan mengikatnya menjadi istri untuk mendampingi hidupnya hingga ajal memisahkan.

Sebelum hal itu terjadi, Sehun harus memutuskan hubungannya dengan kekasihnyakan? Maka itu yang dilakukan Sehun kemarin. Memutuskan Luhan untuk menjadikannya pendamping hidupnya.

Terdengar bodoh, namun itu yang Sehun lakukan. Mengucapkan kata perpisahan, dan meninggalkan Luhan menangis di taman sendiri. Sehun pikir kekasihnya akan mengerti tentang perpisahan yang ia lakukan, nyatanya tidak, gadis itu malah mendatangi rumahnya dan merajuk bak anak anjing belum diberi makan.

"Sayang, aku memang ingin memutuskanmu. Hubungan ini harus di akhiri."

Luhan memandang Sehun tak percaya. Apa salahnya hingga Sehun ingin memutuskan hubungannya. Apa ia sudah tidak cantik? Apa ia sudah tidak Seksi lagi?

Luhan akan menangis kencang jika Sehun tidak melanjutkan ucapannya lagi.

"Aku ingin memulai hubungan baru, status pacaran kita tidak bisa mengikatmu lebih. Aku perlu ikatan baru agar kamu tetap disisiku sayang."

Luhan mengerjapkan matanya lucu, masih belum mengerti kemana arah pembicaran Sehun.

"Tadinya aku ingin melamarmu di sebuah acara romantis dengan kembang api yang akan terukir namamu indah di langit, tapi aku tidak rela gadis cantikku ini terus menangis."

"Jadi, apakah kamu mau menikah dengan ku Luhan?"
.
.
.
.

"HUAAAA, YA LULU MAU SEHUNNIE"









Mantan Pacar
END







ONESHOOT HUNHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang