4 year anniv

6.2K 408 25
                                    

Jennie pov:

Pagi indah, matahari perlahan menampakkan dirinya dgn malu-malu. Ini adalah musim dingin, salju sedikit mereda sejak tdi malam.

Lisa membuka pintu mobil untuk mengajakku keluar dan duduk di tepi bukit, menatap indahnya pemandangan pagi ini.

Aku membawa bonekaku, bersama  lisa yang sudah siap memakai mantel dan sepatu untuk menghindari dingin, salju masih tetap turun meski matahari mulai tampak membesar.

"Saranghe lisa-yah" Ucapku menatap kearah lisa yang tampak takjub dgn pemandangan pagi ini.

"Aku tau..." Jawab lisa tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kau tidak berniat menjawabku?"

"Apa aku harus menjawab sesuatu yang sudah terbukti jelas didepan matamu" Lisa berbicara dgn isyarat.

"Ya.... kau pasti juga mencintaiku, itu kenapa kau masih disini bersamaku kan?" Ucapku yang sudah bersandar dibahu lisa.

"Ya... Aku mencintaimu, Apa aku bodoh? masih menerima gadis jahat spertimu J?" Aku tersentak mengangkat kepalaku menatapnya.

"Honeeyy...." Lirihhku.

"Aku hanya bercanda J... Lupakan" Lisa menatapku lalu tersenyum.

"Mau berjanji satu hal honey?" Sambung Lisa.

"Apa itu?" Tanyaku.

Lisa mencari sesuatu di saku celananya.

"Berjanjilah untuk terus bersamaku, dan Happy anniversary untuk ke 4 Tahun J..." Ucap lisa menyodorkan sebuah kalung dgn bandul berbentuk botol kecil.

"Hon..." aku hampir melupakan hari jadi pernikahan kami, karna terharu aku memeluk lisa dgn erat.

"Jangan menangis untuk kali ini J... Ini hari jadi pernikahan kita, biarkan kebahagian yang kita rasakan setelah ini" Ucap lisa mencium pucuk kepalaku.

"Aku mencintaimu honey... jangan pernah meninggalkan aku" Ucap ku dgn tulus.

Lisa mengangguk, lalu kembali memperlihatkan kalung ditangannya.

"Apa ada surat didalamnya?" Tanyaku saat melihat botol kecil yang menjadi hiasan kalung tsb.

"Saat kau merasa bahwa aku memiliki seseorang yang lain dihidupku selain dirimu, kau bisa membacanya J" Ucap lisa.

"Apa yang kau katakan hon... Kau pasti akan selalu setia pdaku, seperti sebelumnya kan? Berjanjilah padaku honey"

"Aku berjanji J..."

Lisa memakaikan kalung itu di leherku.

"Aku tau, kalung ini akan cantik saat kau memakainya" Lisa mencium pipiku.

"Terimakasih hon... Aku bahkan melupakan Hadiah untukmu" Ucapku menundukkan kepala.

"Berjanji untuk bersamaku apapun yang terjadi, Itu sbgai hadiah untuk ku? bagaimana?"

"Aku berjanji hon... aku berjanji akan selalu bersamamu sampai aku mati, Aku menyerahkan seluruh hidupku untuk terus bersamamu"

Kami berciuman untuk mengalirkan seluruh cinta yang ada. Akhirnya semua akan kembali seperti semula.

.......

Lisa pov:

Haruskah aku bahagia atas apa yang sudah terjadi, Aku merindukan Rose....

"Honey.. aku lapar" Rengek jennie.

"Ayo.. kita makan," Ucapku menariknya untuk masuk kedalam mobil.

Untungnya Aku selalu memiliki kompor elektrik di dashbord mobil, kami bisa memasak mie dan air hangat.

Jennie tampak lahap, aku tersenyum saat sudut bibirnya terdapat cipratan kuah mie. Dgn inovasi sendiri aku pun mengusapnya.

Jennie tersenyum lembut, aku melihat ketulusan yang ada dimatanya. Kenapa disaat semua akan kembali, aku merasa sesuatu yang janggal dihatiku. Aku tidak tau perasaan apa ini, tapi jujur saja aku sangat terganggu.

........

Sore Harinya, aku bergegas mengendarai mobilku untuk pindah ke sebuah Pedesaan, disini tampak asri, Masih banyak pepohonan hijau, udara disinipun terasa sejuk dan menyenangkan.

Aku melihat ponsel jennie menyala, tapi tidak bersuara? aku rasa jennie membisukan ponselnya. Ku lihat Nama Naga tertera dilayar ponsel jennie, itu membuatku kesal, aku masih tidak menerima atas pengkhianatan yang mereka lakukan dibelakangku, Tapi aku juga tidak akan terus-terusan menyakiti jennie.

Aku tidak sengaja menggebrak stir mobilku, jennie terbangun dari tdur nya.

"Hon? kau kenapa?" Jennie menatapku dgn khawatir.

Aku hanya menggeleng dgn ekspresi datar, Aku rasa aku tidak perlu lagi banyak bicara, Hatiku benar-benar panas saat ini.

"J... aku rasa kita pulang saja, aku takut jika tiba-tiba rosie ke mnsion dan kita tidak ada..." Aku sengaja untuk mempercepat kepulangan kami, aku ingin menyibukkan diriku dikantor untuk cepat melupakan masalah yang sudah terjadi selama ini.

"kau msih mengharapkannya untuk menjadi istrimu?" suara jennie terdengar lemah.

"Tidak bukan itu mksudku"

Jennie membuang wajahnya menghadap keluar kaca mobil.
Aku berhenti untuk berbicara, percuma menjelaskan apapun untuk saat ini.

Suasana terus hening, tidak ada diantara kami yang berniat untuk memulai obrolan. Hingga aku Memulai dgn menggenggam tangann yang berada di Pangkuannya.

"J... aku kedinginan" ucapku mencoba menarik perhatiannya.

Jennie melirik kearahku, dgn tatapan yang sulit diartikan. Aku tau dia sdg menahan hatinya untuk terus mendiamiku. Tapi dia gagal, lihatlah... Sekarang ia bahkan menggenggam tanganku dan menciuminya.

"Baiklah... Kita pulang saja..." Ucap Jennie setelah nya.

"Kau serius?" ucapku bertanya.

"Ya... Lebih baik kita pulang, perusahaan pasti membutuhkanmu" Ucap Jennie, ku lihat diantara kedua matanya, Ia berbohong. Aku tau dia masih ingin menghabiskan waktunya bersama ku sperti ini.

"Tidak... Aku berubah pikiran, Aku ingin kita sperti ini hingga besok, dan lusa... Aku terlalu sibuk dgn kantor dan bisa terus mengabaikanmu, aku tidak akan membiarkan kau Mencari Peralihan atas kesepian yang aku buat" Aku masih melihat wajah mungilnya, Kutemukan Senyum terukir di sudut bibir.

"Bagaimana jika rosie kerumah dan mencarimu?" Ucap jennie, sepertinya dia ingin memastikan respon ku lagi untuk itu.

"Tidak, aku rasa dia memang sngaja kabur dari ku. dan tak akan kembali" Aku mengatakan yang sebenarnya, jika pun dia kembali? aku juga tidak tau harus bagaimana, Apa akan menikahinya dan menyakiti istriku, atau aku melepaskannya, dan menganggap diriku sendiri sbagai orang jahat, karna telah Memanfaatkannya? tidak, Aku tidak begitu... Aku memang sudah menyayangi rosie, tapi aku mencintai jennie. Aku tidak tau, tapi kalian bisa artikan sendiri ucapanku.

"Apa kau sedih karna dia pergi Hon?" Jennie menangkup pipiku, dgn sayang.

"Siapapun akan sedih mendapati orang yang dulu selalu disisinya tiba-tiba saja pergi"

"Maaf karna aku Menjadi wanita egois, yang Melukaimu hanya untuk membuatmu bertahan padaku... Aku tidak tau bagaimana hidupku jika kau pergi meninggalkanku, Mungkin saja aku akan mengakhiri hidupku"

Aku menggeleng dan mendekatkan wajah kami untuk mengecup sekilas bibir ranum indah dgn lips nudenya.

.........

Klian jgn sneng dulu ye reader ... Part selanjutnya author bakal bikin kalian mewek, semewek meweknya😏😏

Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang