forget it

7.3K 505 38
                                    

Hari ini gw up double! gw gampar nih klo lu pada kaga vote ama coment!



Lisa pov:

Aku sudah menyusun semua pakaianku di koper, Sbntar lagi jisoo akan datang membawa surat perceraian itu bersama pengacaraku.

Tepat pukul  7 salju mulai turun, aku bisa melihat dari jendela kamarku. Sedari tadi juga ponselku trus berdering dan itu adalah jennie. Aku bersiap memakai mantel hangat ku untuk keluar, Setiap tahun aku dan jennie biasanya akan melihat salju untuk pertama kalinya di sungai han. Tapi kali ini aku sendiri.

Meraih ponsel lalu berjalan menuju mobilku, aku bergegas ke sungai han.

Dan disinilah aku.....

Aku hanya duduk di mobilku dgn pintu terbuka, Salju perlahan mulai turun mewarnai langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya duduk di mobilku dgn pintu terbuka, Salju perlahan mulai turun mewarnai langit. Banyak pasangan berjalan-jalan disini, sepertinya hanya aku yang sendiri. saat melihat kekanan dan kekiri, aku mendapati gadis dgn pakaian acak-acak dan sangat terbuka. Apa yang dilakukan gadis itu? Suasana akan semakin dingin, tapi lihat dia? bahkan hanya memakai kaos kebesaran dan hotpan.

Tunggu! aku tidak asing dgn tubuhnya, apa aku mengenal dia? wajahnya tertutup oleh rambut. Dia sedikit berjinjit dan berteriak, Aku tidak bisa mendengarnya, tapi org-org disekitar situ melihatnya dgn tatapan iba?

Aku memakai topi mantelku, suasana semakin dingin, bahkan aku yang memakai mantel pun masih merasakan dingin, lalu bagaimana dgn gadis itu?Aku menutup mobilku, lalu berjalan mendekatinya, kedua tanganku berada di kantung celana, mencengkram kunci mobil dan ponsel.

Semakin dekat, aku smakin tidak asing dgnnya, Rambutnya sperti? Tunggu! bukankah itu baju.... Jennie!
Oh god! dia berusaha memanjat pembatas sungai!

Aku berlari mendekatinya, dan segera menariknya turun.

"Hikksssss aaaaaa...." dia berteriak, saat aku menariknya.

"Bodoh!" Umpat ku mengetuk dahinya dgn siku telunjuk.

"Li...lisaa" Lirihnya.

"Menangis lagi, aku akan meninggalkanmu disini!" ancamku saat ku lihat bibirnya mulai melengkung kebawah.

Dia menggeleng cepat lalu memelukku dgn erat, Aku tau dia pasti kedinginan, tapi dia sangat bodoh dan konyol.

Aku mendorongnya menjauh.

"Lisaaa...." Lirihnya lagi.

Aku tidak menanggapinya, lalu membuka kancing mantelku. Aku menariknya kedalam dekapanku. Menggendongnya seperti balita lalu menutup mantel itu dan memeluk erat pinggulnya.

Aku memasangkan topi ku dikepalanya dan memakai topi mantelku kembali.

"Lisa...maaf kan aku" Ucapnya.

Aku berjalan menuju mobil ku, lalu masuk kedalam mobil dgn posisi jennie yang tetap berada di pelukku. Menutup pintu mobil lalu menyandarkan punggungku.

Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang