misunderstand

7.5K 451 32
                                    

Seminggu setelah lamaran itu, Rose menghilang tanpa kabar. Lisa sudah mencari bahkan memerintah kan orang-orang untuk menemukan keberadaan calon istrinya tsb. Tapi hasilnya nihil, Padahal sblm rose menghilang, diantara mereka masih baik-baik saja tidak bermasalah sedikitpun, ini yang membuat lisa kebingungan dgn keberadaan rose dan apa yang telah terjadi di belakangnya.

"Chipmunk.. kau kemana?" batin lisa sambil mengutak atik ponselnya.

"Sudahlah honey, aku rasa dia tidak ingin menjadi istri kedua. Kau tau kan aku dan dia tidak pernah akur" Ucap jennie.

"Kalau memang iya, setidaknya dia mengabariku. Supaya aku juga tidak mengkhawatirkannya" jawab lisa.

"Untuk apa khawatir! kalian belum menikah honn" Bentak jennie.

"Aisshhh susah berbicara dgnmu! kau tidak akan mengerti." Kesal lisa lalu berjalan pergi.

"Semoga wanita itu tidak kembali, tuhann... aku mohon sekali ini untuk mengabulkan permintaanku" Batin jennie dgn penuh pengharapan.

.....

Lisa duduk di taman samping mansion, mengingat bagaimana ia sudah memiliki mimpi bersama rose untuk berbulan madu ke thailand dan melakukan program bayi tabung. Sebuah angan-angan yang mungkin akan pupus setelah ini.

"Baby...kau kemana? apa benar kau tidak ingin menjadi istri keduaku? Aku sudah jatuh hati padamu, kenapa kau tiba-tiba menghilang??" lirih lisa menahan air matanya dgn menatap langit.

Ribuan kali sudah lisa mencoba menghubungi rose, sama sekali tidak diangkat bahkan seluruh pesannya hanya dibaca tanpa balasan.

"Honey..." Suara lembut jennie yang baru datang menghampiri lisa, tanpa berniat membalas, lisa hanya menatap jennie yang perlahan duduk disampingnya.

"Sudah hon... Ikhlaskan jika wanita itu pergi, aku akan selalu disini bersamamu, aku janji tidak akan pernah mengkhianatinu honey, aku berjanji" Ucap jennie menangkup pipi lisa

Ucapan jennie membuat lisa smkin tidak kuat menahan air matanya. Ia menggeser tubuhnya maju mendekati jennie, dan menjatuhkan keningnya dibahu kiri istrinya tsb.

"Kenapa aku harus mendapat nasib buruk dalam semua kisah cinta? apa aku tidak berhak bahagia? hiks" Suara lisa terdengar sendu dgn isakkannya.

"Siapapun berhak bahagia hon, Aku menyesal untuk kesalahan dimasa lalu, aku benar-benar menyesal. Aku fikir aku adalah wanita normal yang akan bahagia hidup dgn seorang pria dan memiliki anak. Ternyata?Kebahagiaan itu justru aku dapatkan darimu selama ini, hanya saja dulu kau sering mengabaikanku karna pekerjaanmu, dan aku merasa kau memiliki org lain di belakangku. Ternyata aku salah, maaf honey. Semua sudah terjadi, aku tidak bisa menghapus itu dari kisah kita. Tapi bisakah kita memulai lembaran baru? Cukup lupakan Masalah itu, anggap kita baik-baik saja sejak dulu?" Ucap jennie dgan tulus.

"Aku ingin, tapi kau tau. Aku benar-benar trauma untuk itu. Kau sudah menghancurkan hati dan kepercayaanku. Kita mungkin masih bisa bersama, tapi aku akan sukit mempercayaimu. Kau tau bahwa hubungan yang bahagia didasari dgn kepercayaan" Ucap lisa masih dgn posisi yang sama.

Jennie mengusap rambut lisa dgn lembut,

"Ayo, angkat kepalamu hon.. Kau adalah seorang suami, sangat memalukan jika menangis sperti itu" Ucap jennie terkekeh.

"Tidak mauu...." Ucap lisa dgn manja.

"Kau kembali honey, kau kembali menunjukkan sifat ini lagi" batin jennie yang diam-diam menangis haru. Dgn cepat ia mengusap air matanya.

"ayo honeyy, malam ini akan turun salju. Suasananya sudah mulai dingin, Ayo masuk.. Nanti kau bisa flu" Ucap jennie mengangkat kepala lisa.

"Hmm baiklahh" Ucap lisa dgn wajah cemberutnya.

Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang