chapter 1

287K 18.2K 5.2K
                                    

Disebuah cafeteria kini terdapat dua mahasiswa yang sedang bersantai sembari menikmati minumannya masing-masing dan jangan lupakan laptop yang ada dihadapan mereka.

"Kau yakin kita aman?" tanya seorang pemuda yang berambut coklat gelap.

"Ya, aku yakin." jawab pemuda yang berambut hitam legam.

"Selalu saja kau menjawab seperti itu. Kau tau tidak? Kemarin yang kau retas itu adalah dokumen dan file-file penting milik dari organisasi mafia, jika kau lupa."

"Ya ya ya milik mafia." ucap pemuda yang berambut hitam tadi sambil memutar bola matanya malas.

Oh ayolah, telinganya sudah pengang akibat ocehan dari teman sialannya itu yang terus-terusan membahas mafia.

"Dion aku serius!" ucap pemuda tadi jengah.

Dia tidak habis pikir.

Bagaimana bisa temannya setenang itu setelah kemarin dia berhasil meretas sistem dan membaca semua dokumen serta file-file penting milik organisasi Mafia?

Mereka berdua memang seorang hacker handal bayaran.

Bisa dibilang, mereka hacker yang biasa disewa oleh sekelompok orang-orang berbahaya.

Bukannya Tio tidak senang dengan hasil kerja keras Dion kemarin.

Hanya saja, Dion terlalu ceroboh sampai-sampai dia bisa meninggalkan jejak apalagi yang akan mereka hadapi adalah organisasi Mafia kejam yang jelas bukan tandingannya.

Sudah pasti sebentar lagi nyawanya dan teman cerobohnya itu akan melayang.

"Tsk. Aku juga Tio."

Yap, pemuda tadi bernama Dion dan Tio.

Dion Xelio, seorang pemuda cantik dengan rambut berwarna hitam legam.

Tunggu, cantik?

Iya, memang cantik.

Bagaimana tidak cantik jika dia memiliki wajah yang babby face.

Mata bulat yang indah

Hidung yang mancung.

Bulu mata yang lentik.

Pipi gembul.

Bibir mungil yang semerah delima.

Ditambah lagi dengan kulit yang putih dan bersih.

Cantik bukan?

Bahkan terkadang banyak sekali orang yang mengira dirinya adalah boneka dollfie hidup.

Dion adalah mahasiswa dari universitas yang bisa dibilang elite.

Dion dulu bisa masuk ke universitas itu karna kepintarannya.

Sementara itu temannya tadi bernama, Tio Alfino.

Tio memiliki rambut yang berwarna coklat gelap dan juga bisa dibilang dia pemuda cantik.

Dan tentunya masih cantikan Dion.

"Aku yakin bahkan sangat yakin bahwa sebentar lagi orang-orang mafia itu pasti akan mencari-cari kita lalu membius kita dan membawa kita pergi lalu mengikat kita dikursi yang berada di tempat kumuh dan kemudian mereka akan menguliti kita hidup-hidup."

Dion memutar bola matanya untuk yang kesekian kalinya.

Apa ada cara untuk menutup mulut sialan Tio?

Jika ada, tolong beri tahu ia.

Saat sedang menyumpah serapai ocehan Tio, tiba-tiba semua pengunjung cafe berlarian keluar karna seketika ada asap yang memenuhi cafe itu.

Dan sialnya lagi mereka berdua telah menghirup asap yang ternyata mengandung obat bius.

MAFIA Vs HACKER {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang