MAFIA Vs HACKER {COMPLETED}

chapter 8

Pagi hari pun tiba.

Dion terbangun.

Meraba kasur disebelahnya.

Kosong.

Ah, mungkin om-om india cabul itu sudah pergi.

Dion pun mendudukkan dirinya.

Sialan, badannya seperti hampir remuk.

Bagaimana tidak remuk jika Jackson saja terus-terusan menghajar lubangnya dari kemarin sore sampai jam dua pagi.

"Awas saja kau Jackson."

"Kenapa sayang?"

Dion mematung.

Bukannya om-om india itu sudah pergi?

Lalu suara siapa yang dia dengar?

"Kau mencariku, hmm?"

Dion pun menoleh ke asal suara itu.

Oh ternyata Jackson sedang berdiri di pintu dengan tangan yang dia lipat di dada serta tubuh yang dia sandarkan ke pintu.

"Dasar Geer."

"Bicaramu sayang."

Dion berdecak kesal.

"Kenapa? Kau tidak suka?"

"Kau mau aku hukum lagi seperti kemarin sore?"

Pipi Dion memanas.

Dia kesal tetapi juga malu saat mengingat momen panas mereka semalam.

Sialan, kenapa dia harus berurusan dengan Pria tua mesum seperti Jackson.

"T-tidak."

"Sekarang lebih baik kau mandi dulu, bukankah kau harus pergi kuliah?"

Dion pun melirik ke arah jam dinding.

Sialan.

Dia sudah telat.

"Kenapa kau tidak membangunkan aku?!"

Jackson hanya mengedikkan bahunya acuh lalu keluar dari kamar itu.

Dion semakin kesal.

Ah tapi lebih baik dia bersiap siap untuk pergi kuliah dari pada meladeni Pria tua mesum itu yang hanya akan membuatnya darah tinggi.

Dion pun masuk kedalam kamar mandi.

Lalu tak lama setelah itu dia keluar dengan memakai bathrobe dan menuju ke ruangan khusus pakaian Jackson.

Dion terpukau.

Bilang saja dia norak, tapi ruang ganti Jackson benar-benar mewah.

Dia jadi heran, sebenarnya Jackson ini berjualan atau bagaimana?

Pasalnya semua pakaian Jackson sangat mewah dan tertata rapi seperti hendak dijual.

Tapi sesaat kemudian dia ingat bahwa Jackson kemarin sama sekali tidak mengambil baju-bajunya yang ada di apartemennya.