chapter 9

122K 12K 1.7K
                                    

"Kau habis menjual diri?"

Dion lantas melototkan matanya horor.

Apa-apaan temannya ini?

Memangnya dirinya jalang?

"Sialan kau Tio. Jaga mulut busukmu itu!"

"Lalu?"

"Lalu apanya?"

"Darimana kau mendapatkan pakaian itu?"

"Dari hasil memulung."

"Tapi kenapa kau tidak mengajakku? Apa kau sudah melupakan semua jasa-jasaku padamu?"

Tolong siapapun, tenggelamkan saja Tio ini!

Kenapa Dion harus mempunyai teman yang otaknya terkadang dangkal seperti ini?

Apakah dikehidupan sebelumnya mereka adalah musuh?

Sehingga tuhan menakdirkan mereka untuk menjadi teman dikehidupan ini?

Ah, mungkin saja itu benar.

"Kau tadi lupa mencharger otakmu?"

"Hah? Tidak. Kenapa memangnya?"

"Karna kau semakin bodoh."

Tio menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ohh begit--HAH? APA KATAMU?"

"Kau bodoh."

"Sialan kau. Ayo kita bergulat saja!"

"Kau mengajakku bergulat dengan badanmu yang lentur seperti biduan lampu merah itu?"

"Kau mau ku jual dipasar bottom?"

"A-apa? Siapa yang bot sialan?!"

"Kau lah. Memangnya kau pikir aku tidak tahu?"

"Aku bukan bot! Aku dominan."

"Katakan itu pada lubangmu yang sudah pernah dibobol oleh Yang mulia Jackson."

Pipi Dion memerah.

Sialan.

Dia jadi tidak tahu harus kesal atau malu.

"Apa-apaan kau bangsat?"

"Apa? Aku salah?"

"Salah. Sangat salah."

"Memangnya letak kesalahanku dimana?"

"Kau berbicara hal yang tidak benar."

"Tapi kenapa pipimu memerah?"

"Hah? A-aku? Hahaha kau jangan mengada-ngada Yo."

"Cih. Akui saja teman, jangan mengelak seperti itu."

Dion kesal.

Bagaimana bisa temannya ini bisa tahu?

Apa diam-diam Tio memasang kamera pengintai padanya?

Ah, mungkin saja itu benar.

"Kau mengawasiku?"

"Jadi yang aku katakan memang benar?"

"Tentu saj--A-apa katamu? Itu sama sekali tidak benar!"

"Woah jadi lubangmu sudah terbobol oleh Yang mulia Jackson? Katakan katakan. Kapan pembobolan itu terjadi?"

"Kau pikir lubangku seperti rumah yang bisa dibobol?"

"Jangan menghindari pertanyaanku."

"Dasar orang kepo."

"Ayolah, katakan. Kapan pembobolan itu terjadi?"

Plakk

Tio meringis.

MAFIA Vs HACKER {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang