"Kalau begitu mari mulai hidup baru kita dengan berbelanja" Arashi kemudian menarik tangan (name) dan mengajaknya ke supermarket. "Naru kun kebiasaan" komen Izumi yang diikuti dengan tawa anggota Knights yang lain. "Narukami senpai memang seperti itu ya" komen Tsukasa.
~~~~
"Memangnya apa yang mau kita beli di mall sebesar ini??" (name) masih sedikit terkejut. Arashi membawanya ke dalam sebuah mall yang cukup besar. "Kami akan tinggal di rumahmu, tentu saja kami juga akan mengurus kebutuhan kami bukan. Kita perlu membelinya" jawab Arashi. "Selain itu aku juga perlu mendanani (name) chan bukan??" tambahnya sambil sedikit tertawa.
"Aku tidak masalah dengan hal pertama. Kita memang perlu membeli kebutuhan kalian jika kalian ingin tinggal di rumahku, tapi aku keberatan dengan beberapa hal"
"Yang pertama, kita tidak perlu ke mall sebesar ini kalau hanya untuk hal itu. Yang kedua, aku tidak ingin merepotkan kalian lagi dengan membelikanku dandanan atau semacamnya. Yang ketiga, tidakkah kau sadar kalau kita sedang dilihat oleh seluruh orang disini" (name) sedikit kesal. Walau sebenarnya yang orang lain lihat itu Arashi tapi ia tetap saja merasa terganggu.
"Tentu saja, semua orang disini pasti terpukau akan kecantikanku"
"Kadang aku berpikir kalau kau adalah seorang yang narsis, tapi ya sudahlah. Ayo kita segera pergi" (name) kemudian menarik tangan Arashi dan membawanya pergi dari sana.
"Ara~ apa (name) chan cemburu??"
"Aku tidak punya alasan untuk cemburu" (name) kemudian menghela napasnya. "Yah sudahlah, dimana supermarket disini?? Tempat ini sangat besar. Aku bahkan tak pernah kesini" (name) mencoba mencari supermarket sambil terus menarik tangan Arashi.
"Kau tahu (name) chan jika kau terus terusan seperti itu, tanganku bisa lepas"
"Ah, maafkan aku" (name) kemudian melepas tangan Arashi. "Onee chan tahu jalan di sekitar sini jadi biar onee chan yang membawa (name) chan ke supermarket"
~~~~
"Baiklah, apa yang harus kita beli sekarang" (name) kemudian mengambil keranjang. "Kita perlu beberapa makanan, oh dan peralatan mandi" Arashi tanpa basa basi langsung menarik tangan (name) dan membawanya berkeliling supermarket.
"Apa ini tidak terlalu banyak??" tanya (name) yang terkejut dengan barang belanjaan mereka. Tidak biasanya ia belanja sebanyak ini. "Tentu saja, kita kan tinggal 6 orang, sebanyak ini tentu saja cukup"
"Bahkan untuk 6 orang ini terlalu banyak" keluh (name). Tentu saja ia tak bisa membayar sebanyak ini, Arashi yang membayarnya. "Baiklah berikutnya kita akan membeli pakaian"
"Kita lanjut berbelanja??" tanya (name) terkejut. "Tentu saja, onee chan kan sudah bilang kalau akan mendandani (name) chan" jawab Arashi. "Aku tidak pernah suka dengan hal seperti ini" gumam (name) berusaha agar Arashi tidak mendengarnya. "Tapi apakah itu tidak berat sama sekali?? Kau sudah membawa banyak barang seperti itu" (name) mengkhawatirkan Arashi yang membawa banyak barang belanjaan mereka.
"Jangan khawatir, kalau hanya segini tentu saja aku bisa membawanya"
"Dan dengan tubuh seperti itu kau minta dipanggil 'onee chan'" (name) tak habis pikir. "Baiklah, hal itu tidak penting, jadi mari kita berbelanja pakaian"
Dan dengan begitu Arashi membawa (name) berkeliling mall dengan mencoba semua pakaian yang Arashi rasa cocok untuknya. Arashi bahkan bisa membeli semua pakaian yang dilihatnya untuk (name).
"Ini terlalu banyak" (name) melihat semua belanjaan yang dibeli oleh Arashi untuknya. "Sepertinya aku terlalu berlebihan. Tapi, (name) chan terlihat cocok di semua pakaian, onee chan jadi bingung harus beli yang mana" kata Arashi sambil memasukkan seluruh belanjaan mereka di dalam mobil. "Yah dan berkat itu, kurasa kakiku sekarang tidak kuat" (name) mulai mengeluh.
"Tidakkah dari tadi (name) chan terlalu banyak mengeluh??" tanya Arashi. "Hidup memang seperti itu, terlalu banyak untuk dikeluhkan" jawab (name). Ia menjawab begitu singkat walau sebenarnya alasannya ada banyak. Sangat banyak.
'Aku dibawa dari pagi hari sampai sore begini hanya untuk berkeliling mall dan mencoba segala macam pakaian. Dari tadi berjalan terus ke toko toko pakaian tentu saja aku lelah' batin (name). Tentu saja hal tersebut bila dikatakan akan sangat kasar karena Arashi sudah membelikannya banyak hal.
"Tapi terima kasih untuk hari ini, kurasa aku bisa bersenang senang setelah sekian lama"
"Tentu saja, sudah tugasku untuk membahagiakan ohime sama" jawab Arashi sambil masuk ke dalam mobil. "Hah?? Apa tadi?? Hime sama??"
"Bukan apa apa~"
~~~~
"Kami pulang~" Arashi dengan semangat sambil membuka pintu.
"Selamat datang kembali Narukami senpai, (name) san juga"
"Selamat datang kembali Naru kun, (name) san"
"Selamat datang kembali Naru dan (name)"
"Selamat datang kembali Nacchan dan (name) san"
"Aku pulang" balas (name) sambil melempar dirinya ke atas sofa. "Kurasa aku tak kuat berjalan lagi" keluh (name) sambil membenamkan wajahnya di atas sofa.
"Apa kau yakin itu tidak terlalu banyak??" tanya Izumi yang terus menerus melihat banyak barang yang dibawa oleh sang supir. "Kurasa sepertinya aku berlebihan" jawab Arashi santai. "Hahahaha melihat begitu banyak barang seperti ini, aku mendapat inspirasi" Leo kemudian mengambil kertas dan pulpen miliknya lalu mulai menulis lagu. Ritsu melanjutkan tidurnya. Tsukasa dan Izumi hanya melihat barang barang yang masuk tanpa henti, menunjukkan berapa banyaknya barang tersebut.
"Ini sudah malam, kurasa kita harus segera makan malam. Untuk memasak, aku menyerahkan semuanya pada Izumi chan ya"
"Dan dengan begitu kau menyerahkan seluruh tanggung jawab memasak padaku??" tanya Izumi kesal.
"Mohon bantuannya Sena senpai"
"Aku serahkan semua padamu Secchan"
"Menyebalkan sekali" keluh Izumi. Tapi ia tetap menuju ke dapur untuk memasak makanan untuk mereka.
"Ngomong ngomong (name) san daritadi hanya diam saja" Tsukasa kemudian menoleh dan mendapati (name) yang sedang tertidur. "Ara, kurasa aku terlalu memaksakannya hari ini" kata Arashi. Ia kemudian mengambil selimut dan menyelimutinya.
"Makanan sudah siap" Izumi kemudian membawa beberapa piring dan meletakkannya di atas meja makan. Ia kemudian menghampiri yang lainnya. "Bangunkan dia, tidak ada hal baik yang datang jika kau tidur dengan perut kelaparan" perintah Izumi pada mereka. "Kalian bisa duluan saja, kurasa aku yang bertanggung jawab untuk hal ini" kata Arashi pada mereka. Yang lain mengangguk dan pergi ke meja makan. Tentu saja mereka tidak akan makan sampai (name) bergabung bersama mereka.
"Ayo, bangunlah (name) chan" Arashi menggoyangkan tubuhnya. "5 menit lagi...." kata (name) kemudian melanjutkan tidurnya. "Kalau kau tidak segera bangun, Izumi chan akan memarahi kita"
"Huh??...." (name) sedikit terkejut tapi akhirnya ia membuka matanya. "Mereka sudah menunggu kita, kurasa kita harus segera menyusul mereka"
~~~~
"Kalian lama sekali, makanannya jadi dingin" keluh Izumi ketika melihat Arashi datang bersama (name). "Maafkan aku Izumi san..." kata (name) meminta maaf. "Kau tidak salah. Aku tidak bilang kau salah. Untuk apa kau meminta maaf??"
"Kurasa kita harus menyudahi pertengkaran tersebut. Seperti yang Sena senpai bilang, makanannya jadi dingin, jadi ayo kita makan" kata Tsukasa sambil mengambil beberapa makanan. Yang lain juga ikut mengambil makanan tersebut.
"Selamat makan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Gentleman (KnightsXReader)
FantasiaSuatu hari 5 orang pria muncul di hadapan (name) dan mengatakan bahwa mereka adalah pria yang ditakdirkan untuk melayaninya. Sebagai seorang pria sejati. Mereka mencari sesuatu yang tidak dimiliki oleh mereka di dalam diri (name).