Adzan Maghrib telah berkumandang, semua santri sudah berkumpul di Masjid membentuk shaf yang rapi, bersiap untuk menunaikan ibadah shalat Maghrib berjama'ah. Abah sebagai imam juga terlihat sudah menuju masjid. Mobil yang dikendarai oleh mas Ilham baru tiba, ia kemudian memarkirkannya di garasi lalu bergegas ganti baju dan menuju masjid menyusul abah yang sudah lebih dulu berangkat.
Sedangkan Naura dan Mbak Qonita masuk ke rumah dengan membawa barang belanjaan."Assalamu'alaikum" ucap Naura saat memasuki rumah, ternyata ada ummah dan 2 mbak santri disana.
"Wa'laikumuusaalam, alhamdulillah kalian berdua sudah datang. Sini dulu sebentar ada yang ummah mau sampaikan pada kalian."
Mereka hanya bisa menurut permintaan ummah"Begini nduk, mbak santri ini menyampaikan ke ummah kalau Mc yang bertugas malam ini sedang dapat musibah, kakinya terkilir karena terjatuh di kamar mandi. Adakah dari kalian yang bersedia menjadi badalnya sebagai Mc bahasa arab?"
"Innalillah, terus gimana keadaannya sekarang mah." Tanya mbak Qonita penasaran
"Dia sedang dalam perjalanan pulang ning." Jawab mbak santri yang tau betul akan kejadian tersebut
"Semoga segera Allah karuniakan kesembuhan padanya, Amiin. Oh ya mah, terkait Mc bhs. Arab Qonit sih rekomendasiin Naura aja. Secara dia kan baru pulang dari pesantren, insyaallah ilmunya masih melekat dengan baik." Usul mbak Qonita sambil melihat ke arah Naura yang telah siap menerkamnya.
"Bagus, Ummah setuju. Kamu siap kan ra?"
"Tapi mah, waktunya udah mepet, Naura belum latihan sama sekali."
"Tenang ra, itu kecil. Mbak santri yang bertugas jadi Mc bhs. Indo suruh datang kemari ya, biar bisa latihan dulu dengan Naura." Perintah Mbak Qonita pada santri di depannya
"Nggeh ning siap, kami pamit dulu kembali ke asrama." Ucap mbak santri sambil lalu pergi meninggalkan dalem (red: sebutan untuk rumah kyai)
"Kok aku sih mbak? Kan aku belum pengalaman." Ucapnya saat ummah dan mbak santri telah pergi
"Maka dari itu sekarang waktu yang tepat untuk dapat pengalaman itu. Lagian itu baik loh dik, ntar kamu bakalan aman dari ajakan para bu lek untuk ikut sima'an hehe."
"Iya juga sih, Naura gak kepikiran kesana loh mbak."
"Hahaha yaudah toh sholat gih, abis itu latihan sama mbak santri. Good job dik do the best ok."
📖📖📖
Naura pun melaksanakan sholat Maghrib di kamarnya, lalu setelahnya bergegas menuju ruang keluarga untuk latihan menjadi Mc (pembawa acara)
"Assalamu'alaikum, wah udah datang ternyata. maaf ya udah membuat jenengan menunggu, tadi Naura masih sholat dulu." Ucap Naura tak enak saat melihat mbak santri telah menunggunya
"Inggih ning, gak papa. Saya juga baru saja datang."
"Alhamdulillah, Oh ya namaku Naura kalau nama jenengan siapa?"
"Nama saya Rizqiyah Fachira, panggil Fira saja ning."
"Subhanallah nama yang apik, oh ya mbak kita langsung latihan aja yuk, tapi boleh Naura liat teks mc nya dulu nggak?" Naura memanggilnya mbak, karena mengira usianya lebih tua dari dirinya
"Boleh ning." Jawab fira sambil menyodorkan 3 lembar kertas Hvs yang full tulisan arab
"Suwun, oh ya mbak kalau semisal nanti ada yang Naura ubah bahasanya dikit kira-kira boleh nggak?"
"Monggo ning, gapapa di ganti saja jika ada beberapa mufrodat maupun tarakib yang keliru." Bukan Fira yang menjawab, tapi Mas ilham yang kebetulan lewat dan tidak sengaja mendengar percakapan mereka berdua. Rupanya yang membuat teks mc arab adalah kakak iparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Apa
General Fiction"Jika hanya sebab jalanmu lebih lambat dari mereka, telah membuatmu jatuh dan enggan berjuang kembali, maka sungguh engkau telah lupa bersyukur, bersyukur atas apa yang engkau pijaki hari ini karena inilah takdirmu bukan takdir mereka." - Naura Aluf...