🌱 Part 09 🌱

3 0 0
                                    

Today is the Day, yah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh MABA se-jagat raya. Karena hari ini MABA akan mengikuti masa orientasi kampus yang dibimbing langsung oleh kating yang kece-kece, lebih tepatnya caper sih, hehehe.

P-B-A-K (Pengenalan Budaya Akademik & Kemahasiswaan) begitu istilah barunya, katanya udah gak berlaku perpeloncoan lagi seperti dulu yang masih menggunakan istilah OSPEK.

Gak tau sih beneran atau nggak, tapi yaudah deh keep positive thinking aja.

📖📖📖

Naura & Jihan memasuki halaman kampus yang sudah mulai rame oleh para mahasiswa baru dengan memakai atribut yang sama dengannya, yang membedakan hanya dari segi warna saja, katanya sebagai identitas dari tiap fakultas.

Naura panik saat mengecek grup fakultasnya yang udah rame dengan pesan warning dari para kating untuk segera gabung di serambi fak. Ilmu Budaya.

Ia melirik sekelilingnya, mencari warna atribut yang serupa dengannya untuk diajak bareng ke fakultas, tapi hasilnya nihil, tak ada seorangpun yang memakai warna atribut yang sama. Wajah Naura mulau pucat, khawatir dirinya akan mendapat hukuman di hari pertama. Ia kemudian melangkah pasrah menuju serambi fakultas Ilmu Budaya.

"Woi cewek, tungguin gua!" Terdengar suara cowok memanggilnya dengan deru nafas yang tersegal sebab berlari. Naura menoleh ke arah sumber suara, ia bersyukur banget akhirnya ada satu maba cowok yang senasib dengannya.

Ia berlari kencang menyamai langkahnya dengan langkah Naura.

"Kemana aja kalian, jam segini baru tiba?" Suara keras panitia memarahi keduanya, setibanya di lokasi.

"Ampun bang, tadi busway nya macet." Bela Alif, cowok disamping Naura.

"Banyak alasan! Sebagai hukumannya ambil konsumsi panitia di gerbang depan kampus!"

"Siap bang!" Dijawab serempak oleh Naura dan Alif.

Mereka kemudian berlari menyusuri trotoar kampus, menuntaskan hukuman di pagi buta. Sungguh hari yang menyebalkan, kesal Naura.

Setelah misi selesai, akhirnya mereka diperbolehkan bergabung dengan kelompok yang sudah ditentukan.

"Nih minum dulu, biar fit lagi. Abis ini masih banyak kegiatan." Alif mengambil botol minum dan menyerahkan ke Naura.

"Makasih."

"Gua Alif, nama lu siapa?"

"Naura Aluf Salsabila"

"Nama kita mirip, gua panggil lu Aluf aja ya biar gampang ngingetnya."

"Terserah." Alif hanya tersenyum melihat respon Naura yang sekenanya.

Mereka kemudian sibuk mengikuti rangkaian kegiatan PBAK selama 3 hari berturut-turut. Hingga tiba acara penutupan sekaligus penobatan para peserta PBAK terbaik yang dipilih berdasarkan hasil challenge membuat video tiktok, desain poster dan menulis artikel.

"Pemenang lomba menulis artikel tercepat dan berbobot diraih oleh Naura Aluf Salsabila dari Fakultas Ilmu Budaya, silahkan maju ke atas podium." Sontak semua MABA FIB menyanyikan yel-yel kebanggaannya, sebagai wujud syukur sebab dari ribuan maba tahun ini yang jadi pemenang adalah bagian dari fakultas mereka.

Dengan langkah penuh syukur, Naura maju ke atas podium untuk menerima penghargaan dan foto bersama dengan para petinggi kampus.

Ada dua manik mata yang menyoroti langkah Naura, dan bergumam ...
"Berbakat juga nih cewek, keren!"

📖📖📖

Selepas acara penutupan, Naura bergegas pulang ke kossan karena hari mulai mendung. Ia lupa membawa payung yang dibelinya tadi malam bersama Jihan. Sedangkan yang lainnya masih sibuk ngobrol, mengagendakan meet up, dan sejenisnya.

Naura kurang tertarik untuk itu, karena dia pikir nongkrong di cafe selama berjam-jam adalah kegiatan yang unfaedah, toh kalau hanya untuk perayaan after PBAK bisa dilakukan dengan hal yang sederhana, seperti makan seblak di kossan misalnya.

"Aluf, tunggu!"

Naura menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke asal suara. Benar, itu Alif. Satu-satunya teman baru Naura yang ngotot panggil dia ALUF. Karena sejauh ini belum banyak teman yang ia kenal.

"Iya lif, ada apa?"

"Buru-buru banget sih, gak nongkrong dulu gitu."

"Nggak, gua ada janji sama teman kos." Jawab Naura kikuk, karena berusaha menyebut dirinya dengan kata 'GUA'

"Oh, padahal gua mau ajakin lu makan di resto depan kampus. Tapi kalau lu sibuk gapapa deh lain kali aja. Btw, selamat ya atas penghargaannya. Gua bangga banget temenan sama lu, padahal baru 3 hari ya."

"Iya lif maaf gabisa ikutan, gua gak enak kalau dibatalin gitu aja rencana sama teman. Hee iya lif makasih, itu kebetulan lagi beruntung aja."

"Beruntung sama emang udah pinter dari sananya itu beda Luf. Eh, mau hujan. Buru gih pulang, takut kehujanan."

Akhirnya keduanya berjalan beriringan menuju pintu keluar. Belum tiba di tempat tujuan, hujan turun sangat deras. Naura mulai kebingungan karena dia lupa bawa payung.

"Hujannya deres banget luf, lu bawa payung nggak? Atau gimana kalau gua antar aja ke kossan?"

"Gak usah Lif, biar gua tunggu hujannya reda aja."

"Yakin? Bisa sampe malam loh. Belum sholat juga kan?"

Naura mulai bimbang, karena omongan Alif ada benarnya juga. Tapi mana mungkin Naura boncengan motor dengan Alif, kan gak boleh, bukan muhrim.

Seolah paham apa yang ada dipikiran Naura, Alif akhirnya angkat bicara.

"Gua bawa mobil kok, ayo dah buru gua antar aja."
Tak ada lagi penolakan, akhirnya Naura mau ikut bersama Alif.

Diperjalanan, Alif memarkirkan mobilnya di samping gerobak kaki lima.

"Aluf, suka pedes nggak?" Tanyanya tiba-tiba.

"Suka tapi bukan maniak pedas. Kenapa Lif?"

Alif tak menjawab pertanyaannya, karena ia sibuk memasan makanan ke pemilik gerobak ini.
15 menit kemudian, Alif kembali dengan memegang 3 porsi makanan.

Setelah 10 menit berlalu akhirnya mereka tiba di kossan. Di luar hujan masih sangat deras, sedangkan parkir mobil agak sedikit jauh dari serambi kos. Akhirnya mereka terpaksa hujan-hujanan.

Baju Naura basah, dengan sigap Alif membuka hoodie-nya dan memberikannya ke Naura, karena baju yang Naura kenakan berwarna putih khawatir nanti menjadi transparan sebab terkena air hujan.

"Nih pake Luf, biar bajunya gak basah."

"Tapi, Lif."

Alif tetap bersikukuh menyodorkan hoodienya.. Akhirnya Naura menerimanya.

"Makasih banyak Lif." Alif hanya tersenyum memberikan anggukan.

📖📖📖

Duh si Alif mulai so sweet nih gaess😍
Tunggu kelanjutan ceritanya yaaa..

Oh ya, kalau kalian bingung antara Naura dan Aluf, itu satu orang yaa.. Naura itu nama tokoh utama dalam cerita ini, jadi author nyebutin nama Naura saat menyebutkan tokoh utama.

Terus 'Aluf' itu sebutan khusus dari si Alif, jadi kalau kalian nemuin nama Aluf dalam dialog, berarti itu Alif yang ngobrol..

Sampai sini paham ya? 😂

Lagian nih si Alif ada-ada aja. Pake special calling segalaa. Huhu

See you next part, All readers.
Ditunggu vote dan komennya❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk ApaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang