Love Maze

10 2 0
                                    

Chelsea mulai bosan, ayahnya benar-benar mengurungnya tanpa memberi kelonggaran sedikit pun. Untuk keluar ke teras depan dan menghirup udara di pagi hari, beliau melarang. Dengan alasan bahwa rumahnya sedang diawasi, kalau sampai dia keluar tidak menutup kemungkinan akan langsung ditangkap dan dimasukkan kedalam penjara. Beliau tidak sanggup kalau harus berpisah dengan putrinya.

"Pah, aku bosan dikurung seperti ini. Aku butuh refreshing, mungkin aku bisa menyamar untuk keluar rumah Pah." Chelsea merajuk meminta kelonggaran kepada ayahnya.

"Nak, papa sayang kamu. Tolong menurutlah untuk beberapa hari ini. Kalau semua sudah selesai, kamu bisa keluar sesuka hatimu," jawab beliau agar putrinya bertahan untuk beberapa hari kedepan.

Beliau sedang mengurus kepindahan Chelsea ke luar negeri, tanpa sepengetahuan putrinya beliau meminta agar dirinya yang dimasukkan ke penjara. Masa depan putrinya masih panjang, apa yang akan orang bilang kalau putrinya bekas penjahat dan bisa saja membuat putrinya malu.

Chelsea mengangguk kecewa dan meninggalkan papanya seorang diri di ruang tengah.

"Gue merasa tersesat di labirin, di dalam kegelapan. Bahkan jika gue berlari dan berjalan tanpa henti. Kerang palsu yang tak terhitung jumlahnya itu, bisa memisahkan kita," kata Chelsea menahan sesak di dadanya.

Sekelebat bayangan Jona menghampiri, dia rindu akan sosok laki-laki angkuh yang selama ini bersamanya. Berawal dari perkenalan dan menjadi sebuah ketenaran, membuat Chelsea mulai nyaman dengan Jona. Ada rahasia yang disimpan sangat apik oleh Jona, yang membuat Chelsea berusaha mengorek semuanya tetapi nihil. Tetapi setelah Jona bertemu dengan masa lalunya, hati Chelsea merasa teriris.

"Aku benar-benar sayang kamu. Aku tidak bisa melepaskan tanganmu.
Kita harus bersama selamanya, biarlah yang lain berbicara.Tapi aku tidak ingin menggunakan kepalaku. Saya tidak ingin menghitung karena cinta bukanlah soal materi," ucap Chelsea di dalam hati.

****
Jona menatap sendu Dewinya, dirinya menyesali semua yang telah terjadi. Shita yang meras di tatap seperti itu, menjadi salah tingkah. Ini kali kedua Jona menatapnya seperti itu tanpa jeda.

"Kak, ada apa?" tanya Shita membuyarkan lamunannya.

Jona terlonjak kaget, dirinya terlalu lama menatap gadisnya. Ada rasa rindu dan selalu ingin merindu.

"Maaf." Permintaan maaf yang terlontar dari mulut Jona untuk kesekian kalinya.

"Berapa kali kak Jona minta maaf. Sudah cukup ya, aku sudah maafin apapun itu dari sengaja ataupun tidak sengaja," jelas Shita menenangkan Jona yang mulai merajuk.

"Kak, gimana kabarnya Chelsea?" tanya Shita sambil memainkan jarinya.

"Gue tidak tau kabarnya, terakhir gue ke sana. Tidak ada orang, rumahnya tertutup rapat. Bahkan gue coba hubungi Chelsea, nomer gue di blokir," jawab Jona serius.

"Gunawan Surandra itu, papanya Chelsea kan? Perusahaan yang dipegang beliau mulai mengalami kebangkrutan karena kerja sama dengan bos besar dibatalkan secara sepihak. Hanya perusahaan yang dipegang bos besar yang bisa menyelamatkan perusahaan beliau." Shita menjelaskan semuanya, sebelum papanya mendapatkan umpannya. Shita akan lebih dulu mendapatkan umpannya melalui Jona.

"Kak Jona mau bantu aku kan? Tidak mungkin Kak Jona tidak kenal beliau. Kakak lama bersama Chelsea, aku tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Jadi, kakak bisa bantu aku?" ucap Shita memohon agar Jona mau mengabulkan permintaannya.

Jona bingung bagaimana seharusnya dia menjawab. Tetapi mungkin itu keputusannya yang terbaik untuk semua orang.

"Berikan ini kepada beliau, jangan ada siapapun yang mengetahui surat ini." Shita menyerahkan sepucuk surat beramplop putih.

Jona menerimanya dengan setengah hati, dia merasa berada diantara labirin cinta tetapi dia berusaha untuk yang terbaik. Mungkin ini adalah cara mendekatkan diri dan membalas kebaikannya.

Kesempatan Kedua (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang