Akhir Bahagia

20 1 0
                                    

"Kamu adalah sinar matahari berseri-seri dalam hidupku."

Setelah urusan Jona selesai dengan urusannya. Ronald mendengar kabar bahwa dirinya akan dijodohkan oleh seorang gadis mandiri. Awalnya Ronald sempat menolak, tetapi saat mengetahui gadis itu adalah Shita. Dia sangat bahagia dan langsung menyetujui keputusan keluarganya. Mereka berdua tidak menyangka bahwa orang tuanya adalah teman dekat Om Surya dan memiliki kesepakatan akan menikahkan anaknya  suatu hari nanti.

Acara tunangan berlangsung meriah, bahkan Ronald siap untuk segera menikah dengan Shita. Selain umurnya sudah cukup dewasa, dia juga seorang CEO muda yang bekerja di salah satu perusahaan ayahnya.

Sembilan tahun cukup matang untuk Ronald kuliah dan bekerja, dia memantaskan diri untuk melamar Shita saat itu. Sedangkan Shita sendiri juga kuliah dan membantu papanya bekerja sebagai sekretaris di perusahaan beliau.

"Pacar, abang seneng banget kalau kita segera menikah," ucap Ronald memegang kedua tangan Shita yang tersenyum.

"Jangan buru-buru, biar Kak Arka nikah dulu. Pamali kalau melewati saudara tertua," pesan Shita untuk menahan diri, kakaknya masih belum menikah Shita tidak berani mendahuluinya.

Ronald mengangguk setuju akan keputusan tunangannya. Ronald lebih suka memanggil Shita dengan sebutan pacar daripada sayang atau sebutan lainnya. Mereka sedang duduk di taman belakang tempat pertama kali mereka bertemu dulu.

****

Dilain tempat Jona sudah menunggu Chelsea keluar dari masa hukumannya. Chelsea menghirup udara segar sampai tak menyadari kehadiran Jona yang menatapnya sedari tadi.

"Sudah siap nikah!" tanya Jona mengagetkan Chelsea.

"Jona, kapan datang?" tanya balik Chelsea yang terperanjat dengan kehadiran Jona yang mendadak.

"Boleh peluk, tunanganmu kangen banget. Bahkan tega tidak langsung memelukku seperti dulu," protes Jona yang pura-pura marah.

Chelsea mengulum senyum, Jona tidak berubah masih suka berkata mesra di depannya. Terlihat semakin dewasa dengan setelan jas berwarna hitam khas pakaian seorang CEO muda. Chelsea langsung memeluk Jona, menyalurkan rasa rindu selama lima belas tahun. Cincin tunangan itu akan berubah menjadi cincin pernikahan.

Di dalam pelukan Jona, pipi Chelsea bersemu merah. Kakinya tidak berhenti bergerak.

"Kamu latihan melompat ya?" bisik Jona di telinga Chelsea yang membuat empunya langsung berhenti.

Chelsea balas berbisik, "Aku senang banget, kamu datang."

Deheman Jona terlontar dan menyahutnya sekali lagi, "Jangan lupa besok dandan yang cantik, ada sesuatu yang akan aku berikan pada tunanganku."

****

Satu minggu telah berlalu, Chelsea maupun Jona telah berada di rumah tanpa saling bertemu. Pernikahan berlangsung dengan  meriah, ijab qabul pun berlangsung.

"Saya nikahkan Chelsea binti Gunawan dengan mas kawin seperangkat alat salat dibayar tunai," ucap Jona dengan sekali hembusan.

Sah

Chelsea mencium punggung tangan Jona, dibalas Jona mencium kening Chelsea. Bulir air mata keduanya turun dengan bahagia.

Proses berikutnya telah terlewati, kehidupan sebenarnya telah menunggu di depan mata.

Jona dan Chelsea berdiri diantara keluarga. Shita memeluk keduanya, rasa bahagia dan semuanya telah terlunasi. Kesempatan kedua dalam hidup Shita berakhir bahagia.

Menyatukan keduanya dengan segala pengorbanan, dan menerima balasan yang juga lebih baik.

"Sesuai dengan pesan mu, aku telah memenuhi semuanya. Menyatukan Jona dan Chelsea sampai mereka menikah. Terima kasih tetap bertahan mendampingi sampai akhir,"  gumam Shita dalam hati.

Shita berjalan menjauh dan menghampiri Ronald, "Terima kasih masih bertahan sampai sekarang, Pacar."

Ronald berbisik, " Kamu adalah energi positifku dan  jawaban atas semua keajaibanku."

-- Tamat --

Kesempatan Kedua (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang