Tetangga Baru

113 6 2
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya ditunggu.

Terima kasih.









Kooky berlari pagi mengelilingi komplek perumahan di tempat tinggalnya.

Lebih jelasnya hanya sekitar lingkungan RW. Kooky mampir untuk membeli bubur ayam pesanan Kak Al.

Yang pesan satu orang, dibeli untuk tiga orang. Keren kan?

Dalam perjalanan pulang Kooky berjalan santai karena tidak bisa lari. Kooky merasa ada yang mengikuti dirinya. Kooky langsung memutar tubuhnya ke belakang namun tidak ada orang.

Kooky mempercepat langkahnya hingga bertabrakan dengan seorang pria yang juga sedang lari pagi.

"Ah... Buburnya Kooky. Maaf paman, Kooky ga sengaja tabrak paman. Panas ya Maafkan Kooky ya?"

Pria yang ditabraknya tertawa melihat tingkah lakunya yang meniup tangannya.

"Enggak apa-apa. Cuma kesenggol tidak tersiram. Terima kasih."

Kooky tertawa kelinci yang membuat paman terpukau melihatnya.

"Baiklah. Kooky pulang ya. Paman rumahnya di mana?"

"Paman tinggal di Jl. Cendrawasih Blok B3 No 12."

"Hah?! Paman belum lama pindah ya?"

"Iya, Sabtu minggu lalu. Kenapa?"

"Paman tetangga Kooky. Kooky tinggal di sela 5 rumah. Kooky di No 17. Bertetangga kita."

"Oh iya? Kalau gitu, pulang bersama?"

Kooky menganggukkan kepalanya seraya kembali tersenyum.









"Kakak... Kooky pulang."

Kooky menuju dapur bersih dan mengambil tiga mangkuk untuk menyajikan bubur.

Selesai merapihkan bubur, Kooky memeluk Kak Al yang sedang mencuci pakaian kotor.

"Kak... Sarapan dulu. Nanti bubur dingin ga enak.".

"Ok. Kakak selesaikan mengeringkan pakaian baru kakak makan. Bangunin Kak Yuki dulu gih."

"Hah? Belum bangun? Tumben. Ya sudah, Kooky bangunin ya?"

Kak Al mengangguk. Kooky menuju kamar utama. Dilihatnya Kak Yuki masih terlelap.

"Kak Yuki... Bangun. Sudah siang. Kak..."

Kooky bosan membangunkan kakak iparnya. Kooky beranjak pindah naik ke samping kakak iparnya menyusul tidur.

Kak Yuki bergerak mengubah posisi tidurnya menghadap ke Kooky. Kooky yang mulai terpejam memeluk tubuhnya Kak Yuki seperti guling.

Kak Yuki menarik tubuhnya agar mendekat. Hidungnya menghirup harum tubuh seperti bayi yang membuatnya membuka matanya.

"Kooky..." Bisiknya.

"Hm..."

"Ini Kakak, bukan guling."

"Sama empuknya. Dah bobo lagi. Kooky jadi ngantuk."

"Ish..." Decaknya. Kak Yuki melepaskan pelukannya dan menggantinya dengan guling.

Kak Yuki ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya. Selesai, ia keluar menuju ruang makan.

Dilihatnya Kak Al sedang melengkapi bubur dengan tambahan pelengkap.

"Pagi sayang."

Kak Yuki memeluknya dan mencium bibirnya.

"Pagi. Loh... Kooky mana?"

Gara-gara Kamu Saya Belok (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang