Tamu Istimewa

73 6 0
                                    









Hai...

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya ya.

Terima kasih.




Setelah Kak V dan Kooky keluar untuk membeli kudapan, Kak Al berbicara serius dengan Kak Yuki.

"Yuki... Ada rahasia dalam keluargaku yang harus aku sampaikan padamu. Ini tentang Kooky. Dia pria istimewa, dia memiliki rahim. Dia dapat memberikan keturunan untukmu."

Kak Yuki terkejut hingga menumpahkan air minum ke bajunya.

"HAH?! KAMU BILANG APA?"

"Enggak usah teriak..! Aku ga budek. Ish nih orang."

"Maaf... Aku kaget. Kamu serius?"

"Iya. Kalau kamu mau tanya setelah beberapa kali kalian berhubungan kenapa dia ga hamil? Aku sudah memberikannya pil KB sejak dia mulai menyukai kamu."

"Sejak ia menyukaiku? Sejak kapan?"

"Sejak kita menikah. Aku dapat melihat dari caranya memandang kamu."

Kak Yuki terdiam kemudian dia tertawa. Kak Yuki merasa bahagia. Dia meminta Kak Al untuk tidak memberikan informasi pada Kooky, dia yang akan memberikan informasi padanya.

🌼🌼🌼

Setelah membersihkan tubuhnya, Kooky menuju ruang keluarga. Suaminya, Kak Yuki sedang melihat acara berita di televisi.

"Papa... Tadi Kooky lupa minta obat pada Kak Al. Obat yang bisa mengontrol emosi Kooky agar enggak seperti waktu yang lalu sudah habis."

Kak Yuki tersenyum, dipeluknya tubuh Kooky dan dielusnya perut Kooky.

"Perutnya Kooky tambah besar ya?"

"Enggak. Papa tadi dapat berita dari kakak kamu soal isi dalam perut kamu."

"Memangnya ada apa di perutnya Kooky?"

"Kamu salah satu laki-laki yang istimewa. Ternyata obat yang selama ini kamu minum bukan obat untuk mengontrol emosi kamu. Tapi untuk mencegah kamu hamil sebelum menikah denganku."

"Maksudnya bagaimana?"

"Kamu istimewa karena kamu memiliki rahim. Kamu bisa hamil Kooky. Obat yang diberikan kak Al pil KB bukan pengontrol emosi kamu."

"HAH?! Serius? (Kak Yuki mengangguk). Jadi Kooky... Eh Kita bisa punya anak sendiri tanpa adopsi?"

"Hm..."

Kooky sangat bahagia. Dipeluk dan diciumnya bibir suaminya.

"Kak..."

"Apa?"

"Mmm... Buat anak yuk."

"Sekarang?"

"Iya... Ayo Kak..."

"Kak?"

"Pa... Mmm maksud Kooky... Daddy..."

Kak Yuki tersenyum, ia langsung berdiri menggendong tubuh Kooky menuju ruang tidur mereka.











Tak terasa sudah memasuki bulan ke tiga pernikahan antara Kak Yuki dan Kooky. Pagi ini Kooky sedang sibuk membersihkan rumah ketika tiba-tiba perutnya terasa mual yang membuatnya lari ke wastafel dan  mem*nt*hkan cairan dari mulutnya.

Kooky lemas. Kooky masuk ke dalam kamar dan langsung menghubungi Kakaknya.

"Halo dek. Tumben hubungi kakak pagi ini. Ada apa?"

Gara-gara Kamu Saya Belok (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang