Aqila POV
Hai, namaku Aqila putri. Aku anak ke 3 dari 5 bersaudara, satu-satunya anak perempuan, dan cucu pertama perempuan. Wahh kombinasi yg sangat asoyy bukan? HAHAHAH.
Saat ini aku sebenarnya sudah lulus SMP. Tapi didalam cerita ini, author ingin memulai ceritaku saat aku duduk di bangku SMP tepatnya dikelas 7. Ah aku tidak ingin berbicara banyak, biar author saja yg menceritakan semuanya. Dan tentang sosok laki-laki itu...
Kalian akan tau jawabannya jika kalian membaca cerita ini.Author POV
Aqila adalah sosok yg periang, humble, tidak menyek², dan suka bergaul dgn semua orang, ia tak cantik tapi kebanyakan org bilang ia itu manis, ada lesung pipi di bagian pipi kiri, warna kulit tidak terlalu putih, tidak terlalu pintar, baju selalu rapi, suka banget nyanyi nyanyi, kadang ia suka telmi or lemot. Selain itu, ia jg cerewet, sedikit kepala batu (keras kepala) dan suka buat malu guys. Saat ini qila tengah duduk di bangku SMP kelas 7. Sekolah yg ia tempati adalah sekolah yg berlabel "ISLAM TERPADU" jadi sudah dibayangkan kan bagaimana kesehariannya saat di sekolah nanti?
~~~~~~~~~~~Hari Pertama MOS
Hari pertama ini kegiatan qila dipenuhi dengan MOS SMP yg sudah di sediakan para kakak osis. Qila melaksanakan MOS selama 3 hari, akhirnya qila sampai ke sekolah tepat pada jam 07.30. Kegiatannya diawali dengan bertadarus sampai jam 07.45 barulah siswa siswi SMP Islam Terpadu itu melaksanakan shalat Sunnah Dhuha 4 rakaat.
Setelah itu dimulailah MOS hari ini. Semua siswa siswi dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti MOS biasanya. Semua siswa dan siswi diajak bermain tebak tebakan, memperkenalkan diri, dan lain lainnya. Setelah kegiatan selesai, seluruh kakak OSIS menunjukkan ruangan ruangan yg ada disekolah kepada seluruh peserta MOS, dari kantor, UKS, WC laki laki, WC perempuan, aula dan masih banyak lagi.
Aqila POV
"Eh eh." Seruku memanggil salah satu temanku
"Iya?." Kata temanku yg belum aku kenal
"Namamu sapa." suaraku dengan nada lembut.
"Aku Lisa."
"Hah? Sapa?." Suaraku agak keras.
"Lisa."
"Nisa? Ha? Hisa?."
"Lisa!." Serunya dengan sedikit keras
"Oh Lisa, kirain sapa. Suaramu kecil bener njir. Kenalin, namaku qila."
"Oh, hai qila."
"Kita ke masjid yuk."
"Yuk."Begitulah kira² perkenalan singkat ku dengan Lisa. Orang yg sangat pendiam dan irit bicara, tidak suka keributan, dan tidak suka sesuatu yg ribet. Badannya tinggi, lebih tinggi dari aku, dilihat lihat dia juga cantik. Lisa orang Kutai asli, first impression waktu aku melihatnya. Keknya ni orang cuek bat dah, mukanya jutek gitu. Kemana mana mukanya selalu datar, kadang ditekuk pula. Tapi ternyata dia asyik banget orgnya, banyak pengetahuan, trus diajak ngomong apa aja nyambung. Kalo dia gatau sesuatu yg aku bicarakan, dia pasti bilang, "oh gatau aku kalo itu".
Ga kek org org yg lain, biasanya banyak yg sok tau, trus ditanya kelanjutannya gmn, baru bilang ga tau. Hmm gemezz pengen ku goreng rasanya. Definisi org sotak yg sesungguhnya wkwkw.
Tak terasa hari ini terakhir aku melaksanakan MOS. Bener bener dah MOS ini buat capek sumpah, apalagi ada drama drama dari kakak osisnya ya ampunn, seperti marah marah lah, dicuekin setengah hari. Kesell banget rasanya. Ada lagi 1 kejadian, Jadi waktu itu kita semua berkumpul di aula untuk pembagian kelas 7A dan 7B. Aku dipilih untuk masuk ke kelas 7B. Aku cemberut karena ada seseorang yg aku suka di kelas 7A, aku selalu bergerutu didalam hati "biarkan lah aku ke kelas 7A! Tukar dengan sapapun, ah sepertinya guru ini tidak bisa melihatku bahagia huhh". Dalam hatiku.
7 menit sebelum pembagian kelas
Seorang guru sedang menerangkan tentang bagaimana sekolah ini berjalan, memberi tau semua siswa siswi yg berprestasi, dan tidak lupa pastinya memberi kami para siswa dan siswi motivasi.
"Eh kamu tau kah apa itu ekskul?." Tanya seorang gadis di depanku. Aku yg tengah fokus menyimak guru ku pun terpaksa mengalihkan pandangan ke gadis yg ada di depanku.
"Gatau juga aku apa itu skul skul yg kamu bilang."
"Ah masa kamu gatau sih."
"Lah, emang aku gatau Bambang, kalotau udh kukasi tau kamu."Setelah selesai bicara akhirnya spidol melaju kearah ku. Akhirnya guru yg tadi sibuk menjelaskan marah. "Kamu yg dibelakang! Nda dengar saya ngomong kah? Kamu belum tau ya sapa saya disini? Orang ngomong malah ikut ngomong, ga bisa menghargai kah?". Aku mengambil spidol yg tadi dilemparkan kearahku, posisi guru itu cukup jauh, mungkin sekitar 3 meter dariku. Aku yg merasa tidak dimarahi hanya diam, karena memang bukan aku yg memulai. Tapi gadis yg didepanku ini, jadi aku merasa biasa biasa saja walau sedikit syok.
"Wulan! Ambilkan spidol ibu."
"Oke bu." Kata salah satu kakak OSIS itu.
"Makanya jgn ngobrol ya, guru itu galak namanya Bu niar. Dia ngajar MTK, kamu kalau sudah masuk sekolah nanti jgn macam macam yaa." Nasehatnya kepadaku dgn suara yg sangat berbisik.
Kukira setelah kak Wulan memberikan spidol ke guru itu amarahnya sudah selesai, oh ternyata tidak ferguso ayatnya makin panjang. Bagaikan dibacakan Qur'an juz 1 tanpa henti. Setelah itu "oke sekarang pembagian kelas, biar ibu yg pilih."Deg deg an sekali rasanya, ntah aku sial atau beruntung. Wali kelasku ternyata guru yg tadi marah marah itu masa, aku masih sedikit kaget. Pasalnya belum mulai KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) saja aku sudah dimarahi habis habisan dan semuanya menoleh ke arahku, baik itu peserta MOS ataupun kakak osisnya dan beberapa guru yg ada disitu. Pastinya aku malu, tapi aku pandai menyimpan ekspresi dan perasaan jadi tenang saja. Semoga hari pertama masuk sekolah, aku tidak melakukan kesalahan lagi...
Hari Senin, aku resmi menjadi siswi SMP Islam Terpadu dan akan ikut melaksanakan upacara! Ah senangnya, semoga aku betah disekolah ini, sekolah pilihan ibuku. Ya, karena NIM ku waktu SD tidak memungkinkan untuk masuk negeri, jadi aku dimasukkan di sekolah itu, kakakku juga alumni sekolah itu. Bukan, maksudku kakakku yg pertama namanya Erlang, biasa dipanggil elang. Ibuku hanya mau aku nanti dimasa remaja dan dewasa sudah mengerti agama walaupun hanya pondasinya saja, agar aku bisa menjaga diri dan jauh dari perbuatan perbuatan buruk.
Sekarang ini aku sudah berada dikamar. Sibuk mempersiapkan alat tulis dan buku sekolah untuk hari Senin. Setelah selesai, aku membantu pekerjaan ibu dirumah seperti nyapu, cuci piring dan lain lain. Ibu sebenernya mampu melakukan semua pekerjaan rumah. Tapi sungguh jahat sekali aku jika tidak membantu ibu, aku tak mau ibuku sakit itulah alasanku mengapa selalu membantu ibu. Alasan lain juga karena supaya aku terbiasa dengan pekerjaan rumah dan bisa mandiri, jadi tidak terus terusan bersantai saja.
~~~~~~~~~~
Segini dulu yaa dari author. See u di next part. Jangan lupa koment di setiap paragraf dan vote yaa. Karena vote dari kalian sangat berharga. Oiya, author mau tau dong cerita author udah sampe mana aja nih?. Thank you ❤️❤️❤️
Salam manis penulis,
jodohnya ムハンマド・アシュラフ🥰✨
Kamis, 22 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER (ON GOING)
Teen FictionJGN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA❤️✨ "jangan sibuk mencari, tapi lupa menjadi." -farsha- Aqila putri namanya, teman²nya biasa memanggilnya qila. Gadis SMP yg banyak mengalami kejadian yg membuat dirinya selalu bersyukur dgn kehidupannya. Sering sekali me...