Hari pertama sebagai siswi smp

19 4 0
                                    

"jangan menilai orang dalam 1 sudut pandang saja tanpa tau kebenaran yg ada"
-Author-

Hari pertama masuk sekolah.

Semua siswa siswi berkumpul di lapangan bersama guru guru juga untuk melaksanakan upacara bendera hari Senin pagi ini. Upacara berjalan dengan lancar, dan setelah selesai kami semua masuk ke kelas yg sudah ditentukan sebelumnya. Aku sampai ke kelas, menaruh tas dan keluar kelas. Mencari angin sepoi Sepoi diteras kelas tepatnya ditangga. Ada beberapa yg sudah kenal sebelum masuk sekolah ini dan ada juga yg hanya berdiam diri karena tak kenal siapa siapa, termasuk aku. Lalu seseorang datang duduk di sebelahku...

Kami bercerita memperkenalkan diri, ketawa bersama dan menceritakan sedikit pengalaman waktu MOS kemarin. Selain itu, aku juga bercerita pada mereka tentang kakak kelasku dulu waktu SD. Namanya Silvi, sering sekali di olok, di tangis dan diganggu. Mungkin di jaman sekarang kita menyebutnya dengan tindakan bully. Aku bercerita bagaimana aku dan gengku bersikap kepada Silvi itu. Sebenarnya Silvi duluan yg menjahili kami, lalu saat aku membalasnya dia malah melapor ke temannya dan akhirnya datanglah juga teman temanku yg lain.

Belum selesai bercerita, tiba-tiba datang seorang kakak kelas yg hendak memarahiku.
"Sapa namanya qila disini?!." Katanya sambil menekan nada dan tangannya berkacak pinggang. Bodynya tinggi kurus, putih, matanya bulat, hidungnya tak terlalu mancung, dan sedikit tomboi. Saat aku mengangkat tangan dan bilang "aku yg namanya qila, kenapa?." Kataku. Saat itu aku tak tau kalau dia adalah kakak kelas, bahkan dia sudah kelas 9 masa. Aku juga tak tau tbtb dia datang dan mencariku, darimana dia tau namaku? Sebelumnya kita tidak pernah ketemu dan tidak saling mengenal, dalam batinku.

"Heh! Mau jadi preman kah kamu? Iya? Ngapai kamu sebut sebut namaku tadi? Hah?!." Katanya sambil berteriak.

"Hah? Ga salah nih? Emang namamu sapa?." Dengan nada bertanya dan bingung.

"Ngapai kamu tadi cerita cerita yg hoax? Pake namaku segala lagi? Mau jadi jagoan kamu?! Namaku Silvi, kenapa?!. Katanya sambil teriak lagi.

"Hah? Yg nyeritain kamu juga sapa, aku jg ga kenal kamu ngapai jg aku ceritai kamu, ga penting sumpah. Oh pantes aja marah, orang namanya sama kek org yg ganggu aku waktu SD. Emang yg namanya Silvi cuma kamu aja?. Kata ku sambil menghela nafas.
"Sapa sih yg Cepu ngasitau orang begini? Belum tau kebenarannya aja udah ngelapor lapor sembarangan. Lemess banget tuh mulut." Lanjutku. Lalu aku langsung pergi ke dalam kelas, rasanya sudah hilang moodku pagi ini.

Silvi terdiam, memang benar namanya juga Silvi. Dia kira aku menceritakannya, padahal Silvi yg aku maksud bukan dia. Toh seperti perkataan ku tdi, aku tidak mengenalnya untuk apa jg aku membicarakan dia? Sungguh tidak penting bukan?. Silvi tertegun mendengar aku ngomong, iya sedikit merasa bersalah dan langsung ingin tertawa.

"Mana markonah. Markonah! Anjing, bodonya ini bukan aku yg diceritai bodoo. Bikin malu aja ini asu?!." Ucapan silvi ambil membentak dan malu. Oh ternyata si Cepu tadi adalah markonah, oh my gosh aku tak habis pikir mengapa masih ada org yg seperti ini, apa dia merasa dapat keuntungan? Sungguh aku tidak menyukai org seperti itu huhh!!

"Iyakah, masa sih. Org tadi aku dengar dia sebut nama kakak kok tadi." Kata markonah sambil mengernyit.

"Iya dia emang sebut namaku, tapi yg dimaksud itu bukan aku. Cuma namanya aja yg sama. Coba kamu ga usah buat malu mar, sumpah. Kamu ga malu apa, salah ngadu begitu? ISHH." Ucap Silvi.

"Ohh iyakah, astaga kukira kakak yg dibicarakan. Maaf leh kak. Maaf ya qila. Ga usah marah, becanda aja aku tadi." Katanya sambil tertawa.

Aiss. Enak bener ngomongnya, lancar banget tuh mulut ngeluarin kata "becanda, maaf". Dia ga liat apa aku dimarahin habis habisan, terlebih lagi diliat oleh kelas sebelah, ya kelas 7A. Mana org yg ku suka juga liat aku dimarahin lagi, kan malu bambangg ya ampunn. Batinku bergerutu lagi.

Setelah aku dimarahi, tbtb datang 2 org gadis dihadapanku, mereka duduk dilantai sedangkan aku masih duduk di kursi kelas. Model kursi kami seperti meja bangku kuliahan yg hanya bisa diduduki 1 orang saja.

"Eh kenapa sih sebenernya, kok kamu bisa dimarahin padahal kan katamu tadi ga kenal dia." Kata 1 org gadis di hadapanku.

"Biasalah, salah paham. Si markonah yg Cepu ngasitau Silvi, kalo aku nyeritain Silvi yg ga ga. Padahal kan Silvi yg aku maksud bukan dia." Kataku sambil mengernyit.

"Aishh. Borro betul org itu, mau dibilang sekali. Sangkanya kita takut bah, ngapain jg takut sama mereka. Sama sama makan nasi juga." Kata gadis lain yg ada dihadapanku.

"Eh btw namamu sapa? Kok langsung nyamperin aku kesini?."

"Oh aku Fitri, yg ini namanya Deby. Tadi aku liat kamu dimarahin sama org itu, tapi aku bingung. Jadi aku tanya ke orang orang yg liat kamu dimarahi tadi, pas aku tanya eh ga dijawab. Ya aku tanya aja langsung sama kamu."

"Ohh gitu, namaku Aqila. Biasa dipanggil qila. Ada ada aja yg org kek gitu, aku masih ga percaya aja. Dimarahin sama org yg ga di kenal mana di depan org banyak lagi, kan maluu woi HAHAHAH berasa di prank rasanya!."

Begitulah perkenalan singkat ku dengan Deby dan fitri. Fitri sekelas dengan aku, Deby di kelas 7A. Ah, aku iri sama Deby bisa melihat cowo itu setiap jam, setiap hari huhh. Dari perkenalan singkat ku dengan mereka berdua, Alhamdulillah kami berteman baik. Tapi hobi kami sangat sangat berbeda. Fitri sudah menggemari ekskul silat, sedangkan aku suka menyanyi dan bereksperimen dgn masakan, deby gemar ikut tarung derajat. Sudah dipastikan bahwa mereka akan menawariku salah satu dari beladiri tadi. Dan benar saja, aku diajak untuk mengikuti ekskul silat, tapi aku menolak. Karena bapakku tidak menyetujuinya.

~~~~~~~~~

Tak terasa jam KBM sudah diterapkan. Datanglah hari hari dimana kami semua akan akrab pada waktunya. Tak cukup buruk jg, ternyata teman kelasku memang sangat asik dan lucu. Apa saja kita tertawakan. Kelas kita juga tak kalah heboh dengan kelas lain, selalu rebutan soal IPA dan MTK, paling rusuh jika sudah masuk jam pelajaran PJOK, dan lebih rusuh lagi jika kita punya jamkos.

Aku kaget ketika tau bahwasanya dikelasku tidak murni anak luar. Bukan, maksudku ternyata ada anak yg mondok disini dan sudah tinggal 2 Minggu sebelum MOS. Mereka menceritakan sosok Silvi yg sempat memarahi aku waktu itu. Mereka bilang bahwa Silvi itu preman pondok, emang anaknya tomboi. Ngomongnya juga ga bisa lembut, jalannya pun ga seperti cewe pada umumnya. Mereka juga bercerita tentang pondok ini dan sekolah ini bahwa bukan hanya anak SMP saja yg sekolah. Tapi ada juga kakak SMK yg sekolah dari siang sampai sore, jadi gantian dengan anak SMP.

"Wee kantin yokk." Aku berseru.

"Ayokk qil, panggil Deby dulu ke kelas sebelah." Kata Fitri sambil merapikan buku untuk keluar kelas.

"Deg deg an eh, sama sama aja kita panggil Deby nya." Kataku sedikit tertawa.

"Yaudah ayok." Kata Fitri mengokey.

*Ke kelas Deby, 7A*

"Deby, Wee Deby. Ayoo Deb." Kata Fitri berteriak.

"Wee napa mesti teriak. Kan kita juga udh depan kelasnya." Kataku bingung.

"Gapapa, manatau Deby budeg kan. Sengaja ku teriakin, biasanya kalo ga diajak kekantin atau makan. Dia pasti tidur. Makanya aku teriakin hehehe." Ujar Fitri sambil tertawa.

"Oalah gitu. Oke deh." Kataku. Lalu kami bertiga jalan menuju kantin. Ternyata hanya ada 2 kantin disini dan pastinya sudah dikuasai oleh kakak kelas. Kami merasa nyesal karena kehabisan mie goreng di kantin. Nyesal mengapa tidak membawa bekal saja. Akhirnya aku, Fitri dan Deby berencana untuk membawa bekal keesokan harinya.

~~~~~~~~~~

Segini dulu dari author yaa. InshaAllah nanti malam bakal up lagi kalo ga sibuk, author lagi banyak tugass soalnya😫.
Kalian jgn lupa jaga kesehatan yaa. Jgn lupa koment dan vote cerita ini. Selanjutnya bakal disajikan keseruan tingkah anak kelas qila, Yap kelas 7B dan juga sosok lakilaki yg qila suka akan sering main ke kelas qila😱🥺.
See u next part guys. Thank you🥰

Salam manis penulis,

jodohnya ムハンマド・アシュラフ🤩✨
Sabtu, 24 April 2021.

SECRET ADMIRER (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang