Harapan yang besar untuk sesuatu hal akan menyebabkan kekecewaan yang lebih besar jika semua itu tidak dapat dicapai.
Sama halnya dengan Kise yang telah berharap sangat banyak untuk bergabung langsung dengan tim inti basket Teiko harus merasakan kecewa karena saat bergabung ia harus terlebih dahulu di tempatkan di kelompok 2 mengingat saat tes dirinya melakukan hal yang cukup bagus untuk pemula namun belum memiliki syarat untuk dapat langsung bergabung di tim inti secara langsung.
Namun meski begitu Kise tetap merasa kecewa sekalipun ia di tempatkan di kelompok 2 dimana hal itu sudah sangat baik untuk pemula sepertinya dari pada memulai dari kelompok 3.
Meski begitu Kise tidak menyerah ia tetap berlatih dan langsung menunjukkan kemajuan yang sangat cepat hingga akhirnya ia dapat memenuhi syarat untuk bergabung di tim inti, pada hari pertama Kise bergabung pelatih meminta Momoi untuk menugaskan Tetsuya menjadi pembimbingnya sementara seperti yang terjadi di kehidupan sebelumnya.
"Perhatian semuanya!" teriak Momoi kepada anggota basket inti yang sedang berlatih.
"Perkenalkan ini Kise-kun yang akan bergabung dengan tim inti mulai sekarang." kata Momoi memperkenalkan Kise di hadapan anggota tim inti yang berkumpul.
"Aku Kise Ryota, mohon bimbingannya semua!" ucap Kise dengan senyum secerah matahari dan di sambut dengan ramah oleh anggota tim inti yang sebagian di antaranya adalah anggota senior.
"Ah dimana Kuroko-kun?" tanya Momoi ketika tidak menemukan sosok Tetsuya di antara tim basket setelah Kise selesai memperkenalkan diri.
"Aku di sini, Momoi-san." balas Tetsuya tepat di belakang gadis wangi merah muda itu menyebabkan dirinya dan Kise terkejut.
"A-ah, Kuroko-kun sejak kapan kau di sana?" tanya Momoi masih terkejut.
"Aku baru saja datang." balas Tetsuya dengan wajah tanpa ekspresi.
"Um, kalau begitu langsung saja. Kau pasti sudah mengenal Kise-kun bukan?" tanya Momoi yang di balas anggukan oleh Tetsuya.
"Pelatih meminta ku untuk mengatakan kepadamu kalau sementara ini kau akan akan menjadi pembimbing Kise-kun." lanjut Momoi.
"Baik." balas singkat Tetsuya setuju membuat Momoi tidak tau harus mengatakan apa lagi kepada remaja bersurai biru itu karena langsung setuju tanpa perlu di bujuk.
"Baiklah kalau begitu Kise-kun, Kuroko-kun akan menjadi pembimbing mu untuk sementara ini semoga kalian akur." kata Momoi lalu pergi meninggalkan kedua remaja laki-laki itu.
"Lakukan apapun yang Kise-kun inginkan, karena aku hanya akan mengawasi dan membimbing mu saja." kata Tetsuya kepada Kise membuat remaja bersurai kuning itu sedikit tercengang tidak menyangka dengan apa yang di katakan oleh remaja mungil di depannya itu.
Sementara Tetsuya yang melihat Kise terdiam menganggap kalau remaja itu setuju dengan apa yang ia katakan sehingga tanpa berbicara lebih banyak Tetsuya mulai berjalan meninggalkan Kise yang masih tercengang di belakangnya menuju kursi pemain dimana sosok Seijuro tengah duduk di sana.
Dari arah kursi pemain, Seijuro melihat sosok Tetsuya berjalan ke arahnya setelah berbicara dengan Kise.
"Tetsuya cukup hebat dalam menemukan bakat yang bagus."puji Seijuro dengan ekspresi bercanda di wajahnya.
"Ini hanya kebetulan saja, Akashi-kun." balas Tetsuya tanpa ekspresi terhadap pujian dan candaan Seijuro.
"Tetsuya, sudah aku katakan sebelumnya untuk tidak memanggil ku dengan nama depanku." kata Seijuro dengan nada rendah penuh penekanan.
"Namun saat ini kita berada di tempat umum Akashi-kun, itu akan terkesan sangat tidak sopan untukku memanggilmu dengan nama belakang." balas Tetsuya memberikan alasan yang logis pada Seijuro.
KAMU SEDANG MEMBACA
[AKAKURO] OBSESSION
RandomTetsuya sangat mencintai basket dan Seijuro, namun karena basket orang yang sangat ia cintai serta sahabatnya berubah secara perlahan menjadi orang lain dan menjauh pergi yang menyebabkannya mulai membenci basket. Membuat Tetsuya harus kembali memai...