Sudah tiga hari sejak pertengkaran besar antara Shinsuke dan Osamu tetapi keadaannya masih belum juga membaik. Shinsuke lebih tenang menghadapi amarah Osamu yang bisa meledak kapan saja, dan selalu datang mengunjungiku tanpa memperdulikan adanya Osamu. Berbanding terbalik dengan adikku, ia sangat menghindari pertemuannya dengan Shinsuke untuk mencegah amarahnya keluar lagi.
"masih belum baikkan dengan Osamu?" tanyaku, Shinsuke menarik kursi dekat ranjang kemudian menatapku dengan wajah serius seperti biasa.
Kita Shinsuke, adalah satu-satunya orang asing yang sangat dekat dengan kami, itu seperti hubungan persahabatan antara kita bertiga. Tidak, mungkin seperti saudara. Dan hanya dengan kami berdua, Osamu menunjukkan sifat aslinya yang terkadang sedikit kasar saat marah, atau bisa menjadi sangat manja di waktu tertentu.
Shinsuke menggeleng, lalu mengeluarkan kotak makan dari tas yang ia simpan di bawah ranjang. Ia membawa salad buah kesukaanku, tentunya itu memang untukku sih
"suapi aku ya, Shinsuke" pintaku dengan tersenyum, lalu ia tersenyum kembali dan menyuapiku dengan tenang seperti seorang ibu yang sangat telaten merawat anaknya yang sakit
"coba bicarakan dengan Osamu"
"gak perlu, Osamu itu hanya seorang anak kecil yang tinggal ditubuh orang dewasa. Sebentar lagi ia akan meminta maaf padaku" ucapnya dengan percaya diri
pernyataan yang dikatakan Shinsuke memang benar, Osamu bahkan lebih sering marah karena hal sepele yang menimpa pada kami. Ya, kami tau itu adalah bentuk perhatian super yang ia berikan tetapi sifatnya yang seperti ini terkadang membuatku dan Shinsuke menjadi sangat lelah.
Shinsuke sangat mengenal sosok Osamu, karena dia lah orang yang sering menjadi penyebab amarahnya lepas. Ketika suatu hal buruk terjadi padanya, tetapi Shinsuke bersikap seolah itu baik-baik saja dan Osamu tau jika sebenarnya itu sangat menyakiti perasaan Shinsuke, maka dengan tak segan Osamu akan memarahinya untuk berhenti bersikap sok kuat.
"Tsumu, aku akan pulang sebelum Samu datang. Titip ini untuknya" Shinsuke menaruh kotak makan berisi salad buah untuk Osamu di atas nakas, kemudian seseorang yang di maksud rupanya telah datang dan diam cukup lama di ambang pintu
"Tsumu, cepat sembuh aku akan datang lagi besok" kemudian ia pergi tanpa menyapanya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Osamu [REVISI]
Kısa Hikaye"apa kau makan dengan baik, adikku Osamu?" ©rennation