cemburu?

8 0 0
                                    


***

"Sella pacar gue." Ucap Vano spontan "dan gue gak suka lo bersikap kaya tadi ke pacar gue!"

Suasana kantin berubah menjadi riuh dengan suara-suara dari siswi yang berada di kantin. Padahal sebentar lagi bel akan berbunyi tetapi entah kenapa rasanya pagi ini kantin terasa sangat ramai. Mereka yang menjadi fans Vano, tidak percaya dengan apa yang diucapkan cowok itu. Sama tidak percayanya seperti gadis yang berada di belakang Vano.

Begitu juga dengan David yang dari tadi sudah berdiri di dekat Vano pun dibuat terkejut dan tidak percaya dengan apa yang diucapkan Vano.

Setelah mengucapkan itu, Vano langsung menarik tangan Sella untuk membawa gadis itu pergi meninggalkan kantin.

Kini keduanya berjalan beriringan menuju kelas, suasana pun sudah lebih tenang tidak seperti tadi. Dan itu membuat keduanya merasa canggung. Keduanya diam dengan pikirannya masing-masing.

"Sel, maafin gue ya." Vano buka suara, mencoba menetralkan perasaannya.

"eh, maaf kenapa?" Tanya Sella dengan raut wajah yang sedikit bingung pasalnya ia tidak mengerti dengan maksud ucapan Vano.

"Maaf, untuk ucapan gue tadi pas dikantin." Vano menatap wajah Sella dengan seksama.

Sekarang Sella mengerti apa maksud dari ucapan cowok itu. "iya Van, gapapa ko.

"Lo gak marah gitu?" Vano menaikkan sebelah alisnya.

"Marah? Untuk apa?" jawab Sella dengan wajah polosnya.

"dengan ucapan gue barusan itu bisa jadi masalah buat lo, sel." Kedua tangan Vano terangkat memegang pundak gadis itu.

Sella terkejut dengan tindakan Vano, matanya melirik kedua tangan yang saat ini berada dipundaknya bergantian lalu tatapannya beralih menatap Vano. "Ehmm, masalah? Yah palingan nanti gue jadi bahan perbincangan para fans lo." Ucap Sella mencoba menetralkan perasaannya saat ini.

"Itu yang gue maksud, apa lo gaakan terusik dengan hal itu?" Vano menurunkan kembali kedua tangannya.

Sella menggelengkan kepalanya. "Engga, lagian juga gue gak perduli mereka mau ngomong apa." Sella mengedikkan bahunya tak acuh.

Vano mengangguk paham, matanya menatap gadis didepannya dengan penuh rasa kagum tanpa sadar seulas senyum tercetak jelas diwajah cowok itu membuat Sella yang menatapnya menjadi salting.

"Van."

"apa?"

"Kayanya kita harus buru-buru ke kelas deh, udah telat soalnya." Ucap Sella yang mengingat kalau bel sudah berbunyi dari tadi.

Vano menepuk jidatnya dengan telapak tangannya, mengingat kalau bel sudah jam pelajaran sudah berbunyi dari tadi dan mungkin saja saat ini dikelasnya sudah memulai pelajaran jam pertama.

"astaga, iyaa gue lupa ayo sel."

***

"Ini dia nih pasangan baru yang gue tunggu-tunggu dari tadi akhirnya nongol juga." Ucap Yoga teman sekelas Vano yang terkenal dengan mulut embernya.

Ucapan Yoga membuat seisi kelas XII IPS 1 terkecuali David menoleh kearah pintu kelas yang menampilkan satu orang laki-laki dan satu orang perempuan yang baru saja memasuki kelas itu. melihat keduanya membuat siswi langsung berbisik dengan tatapan tidak suka menatap Sella. Keduanya bersikap tidak perduli, dan berjalan menuju ke tempat duduknya masing-masing.

Jangan heran kenapa kelas XII IPS 1 ramai seperti itu, apalagi kalau bukan karena free class pasalnya guru yang harusnya mengajar dikelas itu tidak masuk hari ini karena sakit.

(I'm)PossibleWhere stories live. Discover now