"Assalamualaikum bunda." Ucap Vika sambil tangannya menutup pintu
"Waalaikumsalam." Suara Helen dari ruang tengah. "Ih kamu dari mana aja baru pulang jam segini?" Tangan Helen terangkat untuk mengusap kepala anak gadisnya itu.
Vika tertunduk lesuh "maaf bunda, tadi aku mampir ke toko buku duulu."
"Kamu kenapa?" Tanya Helen sedikit khawatir.
Vika menggelengkan kepalanya "engga bunda aku cuma capek aja."
"Yaudah kalau gitu sekarang kamu kekamar terus mandi abis itu kita makan malem, bunda tunggu di bawah." Ujar Helen sambil mengusap kepala anak gadisnya.
"Bunda kayanya aku nanti engga ikut makan deh, aku masih kenyang."
"Yaudah kalau gitu sekarang kamu kekamar terus bersih-bersih Abis itu belajar ya." Ucap Helen.
Vika mengangguk dan saat ia ingin melangkah Helen memanggilnya kembali.
"Kenapa bunda?"
"Kalau kamu ada apa-apa cerita ya sama bunda." Ucap Helen
Vika tersenyum dan mengangguk "iya bunda." Dan ia kembali melanjutkan langkahnya.
***
Sesampainya dikamar Vika langsung melempar tasnya dengan asal, lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur menatap langit-langit kamarnya.
Gadis itu membuang napas berat. Mengingat kembali kejadian yang terjadi saat di toko buku tadi dan membuat dadanya terasa sesak.
Vika sibuk memilih-milih buku ditemani Vano yang berdiri disampingnya.
"Masih lama?" Tanya Vano yang kini menyandarkan bahu kanannya ke rak buku.
Vika menggeleng "bentar lagi" ucap Vika yang masih sibuk memilih buku.
"Nyari buku apa sih? Sini gue bantu biar cepet." Ucap Vano yang tidak sabaran dan mulai membantu Vika mencari buku yang gadis itu cari.
Tak lama kemudian Vika menemukan buku yang dia cari.
"Akhirnya, ayo Van udah dapet nih." ucap Vika menoleh kearah Vano.
"Lo duluan aja deh," ucap Vano yang sibuk membaca buku yang ia pegang.
Vika berdecak sebal, tadi saat ia sedang memilih buku cowok itu sangat berisik memintanya untuk cepat-cepat. Tetapi saat ia sudah mendapatkan bukunya malah sekarang Vano yang sibuk membaca buku.
Vika menghela napas, kemudian ia berbalik dan dengan tidak sengaja ia menabrak seseorang yang berada di hadapannya itu hingga membuat buku yang di pegang orang itu terjatuh.
Vika membungkuk berniat untuk mengambil buku cowok itu.
"Sorry sorry gak sengaja." Ucap Vika terbata-bata.
Vika kembali berdiri dan memberikan buku itu kepada pemiliknya. Gadis di buat terkejut saat tau siapa pemilik buku itu.
Tanpa mengulur waktu panjang Vika langsung memberikan buku itu, dan dengan tidak sengaja atau disengaja pemilik buku itu memegang tangan Vika saat mengambil buku yang diberikan Vika.
"Vik kata Lo mau-" ucapan Vano terpotong saat melihat siapa orang yang berada di hadapan Vika.
"Hai, apa kabar?" Tanya orang itu kepada Vika.
Vika diam tidak menjawab.
"Dion aku udah dapet nih bukunya." Suara perempuan dari belakang cowok itu.
YOU ARE READING
(I'm)Possible
Teen FictionHidup ini tentang pilihan. salah satunya cinta . kamu hanya tinggal memilih, mencintai atau dicintai. kalau boleh aku tidak ingin memilih. Sebab yang aku inginkan aadalah keduanya. Tetapi aku ingin mencintai tanpa rasa sakit dan dicintai tanpa rasa...