#1

5 1 0
                                    

Alegra menghidangkan makanan di atas meja makan. Setelah dirasa siap dia pun memanggil putri.

"Bunda! Sarapannya udah siap!!" Teriaknya. Putri keluar dari kamarnya.

"Huh.. menggelegar kek biasanya.." dengus Putri yang di balas cekikikan Alegra.

Putri menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adik tingkatnya itu. Adik tingkat? Ya, Putri adalah kakak kelas Alegra terpaut dua tahun. Dan sekarang menjelma jadi kakak tingkat dan kakak kotsannya. Oh wait? Kakak kotsan? Ralat, yang bener yang punya kotsan. Terus, kenapa Alegra manggil putri bunda? Yah, itu ada masa lalunya, masa lalu yang sulit di jelaskan.

"Kamu udah ngirim makanan buat Argi?" Tanya putri sambil menyuapkan sesendok nasi.

"Udah Bun,"

"Syukur deh, kalo gak keknya dia bakal kelaperan hari ini"

"Dia kan bisa makan diluar Bun.." Rajuk Alegra cemberut

"Terus kenapa kamu kasih?"

"Kan kalo gak dikasih, ntar bunda ngomel soalnya dia gak di kasih." Jawab Alegra diiringi cengiran dan dibalas cengiran balik putri.

Para penghuni kotsan yang aneh

~

Alegra dan Amira keluar dari kelas mereka. Meski berbeda jurusan mereka kerap memiliki jadwal yang sama meski dengan waktu yang berbeda.

"Tau mir, dikelas tadi pak Retno minta contoh rancangan di kumpulin Minggu depan harus sama deskripsi lengkap. Dasar,kan!" Gerutu Alegra

"Ya udah bikin aja, kalo susah tinggal minta tolong Argi beres,kan" ujar Amira enteng. Tapi, sebelum Alegra meneruskan gerutuan dan sanggahannya Argi datang mengejutkan mereka.

"Ih.. Argi! Kalo legra jantungan gimana?! Mau tanggung jawab?" Gerutu Alegra sambil mengembungkan pipinya, sebal. Sedangkan Argi tertawa terbahak-bahak.

"Lagian legra lucu kalo lagi sebel kek gitu" ujar Argi dibalas tatapan sinis Alegra.

"Ngomong-ngomong kalian mau kemana sekarang?" Tanya Argi menyudahi tawanya.

"Kalo Amira masih ada kelas, gak tau legra" jawab Amira

"Legra mau langsung pulang?" Tanya Argi

"Iya, Argi mau ngasih legra tumpangan,kan?" Ujarnya mengerjap-ngerjapkan matanya.

" Dih, bukannya lagi ngambek yah?" Goda Argi, Alegra memasang lagi wajah sebalnya.

"Ih,Argi nyebelin!!" Yang disambut gelak tawa Argi.

"Iya deh iya, yuk pulang!" Ajak Argi, Alegra mengangguk. " Tapi Argi laper pengen makan dulu" ujar Argi lagi

"Mau makanan caffe atau masakan legra?"

"Hm.. masakan legra aja deh."

" Klo gitu kita mampir dulu ke pasar, belanja," Argi mengangguk

"Makanya di kotsan legra aja yah" pinta Argi

"Kenapa? Kangen legra yah.." goda Alegra

"Kangen kak putri" balas Argi memeletkan lidahnya.

"Ih!! Argi nyebelin!!" Yang disambut gelak tawa Argi.

~

Setelah belanja di pasar mereka pulang ke kotsan Alegra. Setelah memberi tahu Putri kalo ada Argi ada disini dan mengganti bajunya dengan baju yang lebih santai Alegra sibuk di dapur.

Argi memang bercanda soal ke kotsan Alegra karna kangen Putri, tapi ia tak bohong tentang ke kotsan Alegra karna ingin bertemu Putri, dan Putri tau hal itu.

"Apa gi? apa yang mau kamu tanyain?"

"Gini kak, gimana yah.." ujar Argi bingung sendiri

"Tentang legra,kan?" Tebak Putri yang dijawab anggukan Argi. Putri menghela napas.

" Nih yah gi,kakak mah gak bisa apa-apa. Tentang legra itu keputusan kamu, toh kalian udah mulai masuk semester akhir juga, semester depan kalian skripsi. Jadi semuanya terserah kamu." Tutur Putri mengerti maksud Argi.

" Satu persen kakak, jangan pernah bikin Alegra kecewa, itu kan yang kakak pesenin dari dulu." Argi mengangguk. Putri menghela napas berat.

" Sampai sekarang kamu jaga pesan itu, kakak makasih banyak. Tapi kamu harus percaya kata-kata kakak kalo kamu pasti bakal bikin legra kecewa, entah cepat atau lambat, meski kamu gak mau itu terjadi"

Napas Argi tertahan, dia pasti bakal kecewain Alegra? Itu hal paling menyeramkan setelah ketakutannya tentang kepergian ibunya.

"Kakak pasti bantuin tentang kekecewaan itu, tapi satu hal, ini pesan paling penting dari kakak, jangan sampai kamu lakuin sebuah kesalahan fatal.." Argi terhenyak

"Kesalahan kayak gimana kak?" Putri menghel napas pelan

" Kakak juga gak tahu, biar waktu yang jawab."

Dan pembicaraan itu berakhir tanpa Arti mengerti.

~



AlegrArgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang