#2

2 0 0
                                    

"Horee!!" Ucap Alegra girang ketika keluar kelas. Amira yang memang sedang menunggunya terkejut.

"Alegrahkuhh.. seneng amat yah.." ujarnya sambil menggelengkan kepalanya. Alegra nyengir.

"Legra seneng banget mir.. soalnya tugas rancangan Legra dapet nilai A" ujarnya berbinar-binar.

"Hm.. di bantuin Argi?" Tanya Amira yang dijawab anggukan Alegra " udah bilang terimakasih?" Lanjutnya

"Belum. soalnya, Legra belum ketemu Argi hari ini"

"Lho, bukannya kamu ngirimin sarapan buat Argi?" Tanya Amira heran

"Tadi pagi Argi gak bukain pintu, jadi Legra simpen sarapannya di meja depan" tuturnya polos

" Haduuhh.. ntar pulang ngampus datengin kotsannya" titah Amira

" Siap bos!" Balas Alegra dengan sikap hormat tentara, dan Amira hanya bisa geleng-geleng kepala.

~

Tok... Tok... Tok...

"Assalamualaikum.. Argi.." panggil Alegra mengetuk pintu Argi, tapi setelah tiga kali ketukan tak ada sedikit pun jawaban. Alegra menghela napasnya tak sengaja melihat sarapan yang diantarnya tadi pagi masih tersimpan rapi di meja depan persis seperti saat ia tinggalkan. Alegra menghela napas lagi, ia ambil tempat makannya dan saat ia pergi tak sengaja tangannya memegang kenop pintu.

Ceklek

Pintu terbuka. Alegra terkejut karna ternyata pintu tidak dikunci. Dengan ragu-ragu ia masuki kotsan Argi. Kotsannya rapi, hanya ada bekas camilan yang belum ditutup. Setelah ia tutup toples camilan itu, ia mengendap-endap membuka pintu kamar Argi.

"Assalam.. astaghfirullah, Argi!!" Pekiknya kaget, setelah tadi takut-takut mengucapkan salam. Bagaimana tidak, selain kamarnya yang 180° berbeda -bagai kapal pecah- disana Argo meringkukdengan tubuh menggigil ditutupi selimut.

"A..leg..Ra.." ucap Argi lemah. Segera Alegra menghampiri Argi.

" Argi.. Argi kenapa? Argi sakit?" Argi masih terus menggigil, Alegra memegang dahi Argi. "Aw.. Argi badannya panas banget! Trus Argi juga belum makan dari pagi yah.. soalnya makanan yang legra kirim masih ada di meja depan." Cerocos Alegra. Argo Hanya bisa tersenyum lemah sambil terus menggigil.

" Bentar yah.." Alegra pergi dan kembali dengan sebaskom air hangat kuku dan kompresan, lalu mengompres Argi dengan telaten.

" Argi kenapa gak bilang ke legra kalo Argi sakit?" Argo hanya diam tersenyum, masih menggigil meski tak sekuat tadi.

"Abis ini legra mau pulang dulu ke kotsan legra. Legra nggak nemuin apa-apa di dapur Argi, cuma barang-barang doang. Ternyata bener kata bunda, kalo legra gak kirimin Argi makan Argi bakal kelaperan" celetuk Alegra nyengir yang disambut tawa lemah Argi.

~

Alegra tak bohong, karena sejam setelah mengompres Argi dirinya langsung kembali ke kotsan Argi.

"Gi, maaf yah lama, masak bubur dulu soalnya." Ucap Alegra. Argi mengangguk " sekarang makan dulu, abis itu minum obatnya, terus langsung istirahat yah, klo butuh apa-apa panggil legra aja, legra diluar." Aargi mengangguk lagi

Alegra keluar, Argi duduk meraih mangkok bubur. Argi menggelengkan kepalanya, Alegra benar-benar memasak bubur untuknya. Ketika Argi makan, samar-samar ia mendengar Alegra sedang mengobrol dengan seseorang, mungkin telpon. Segera ia habiskan buburnya dan meminum obatnya,lalu tidur. Kali ini tidurnya tenang dan tanpa gigilan seperti malam kemarin.

AlegrArgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang