Natalie tidak akan menyangkal, wajar jika merasa nikmat ketika berhubungan sex. Tapi menjadi salah ketika berhubungan sex dengan pacar sahabat sendiri.
Dia tahu itu salah. Meskipun begitu..
"Apa yang kau lakukan?"
"Mari membuat suatu kesepakatan. Jika setelah ini kau masih menolaknya, aku akan menyerah dan melupakan tentang malam itu." Darren melingkarkan tangannya, memeluk wanita itu dari belakang.
"Kau.. mau apa? Apa yang akan kau lakukan padaku?"
Darren berbisik "Aku akan memperkosamu lagi"
"Disini. Sekarang. Secara sadar"
"Akan kutunjukkan bahwa kau bisa merasa nikmat bahkan ketika diperkosa"
Darren menahan tubuh Natalie dengan satu tangannya yang masih memeluk erat pinggang wanita itu. Sementara satu tangannya lagi naik ke atas dan meremas payudara sang wanita.
"DARREN! Apa kau gila? Lepaskan aku" Natalie memekik, berusaha melepaskan tangan Darren dari tubuhnya.
"Jika kau terlalu berisik, orang di luar akan tau. Lavy juga mungkin akan tau.. tentang kita"
"Jika itu terjadi aku tak akan sungkan mengatakan semuanya" lanjutnya. Pria itu meremas payudaranya dengan kasar.
"Kau mengancamku?"
"Iya. Beginilah caraku untuk membuatmu jujur" Darren menyelipkan tangannya masuk ke balik rok hitam Natalie.
"AHH-- KAU GILA!" Natalie mengerang ketika jari jemari Darren menyentuh vaginanya
"Kau menyukainya kan?" bisik Darren. Pria itu menggunakan jarinya untuk menekan-nekan vagina Natalie yang masih terbalut celana dalam.
"Tidak. Hen..tikanhhh ahh" Natalie memberontak kecil namun Darren mampu menahannya dengan baik.
Darren memasukkan satu jarinya ke dalam vagina Natalie "Bagaimana dengan ini?"
"Tidak ahhh.." Natalie kembali mengerang, kakinya bergerak tak beraturan menahan hasrat yang perlahan terkumpul dalam dirinya.
"Ahhh... Darrrenn.. lepaskan" Darren menggerakan jarinya dengan cepat. Jari tengahnya ia gunakan untuk menusuk vagina Natalie sedangkan ibu jarinya digunakan untuk memainkan klitoris wanita itu.
Natalie semakin tak kuasa untuk berdiri "Ahh.. ahh.. sialannn Darren!" Ia merapatkan kedua kakinya dan memejamkan matanya.
"Ahhh.. ah"
"Ahhh.. ahh.."
"Arghhhh... tidakkhhh" Natalie tak mampu menahannya, gejolak ledakan dalam dirinya ketika jari pria itu ada di dalam vaginanya. Dia mencapai orgasme pertamanya.
Darren tersenyum senang karena berhasil membuat wanita itu basah kuyup hanya dengan satu tangan. Ia mengeluarkan jarinya kemudian menempelkan bokong wanita itu pada bagian depan miliknya.
Natalie tersentak merasakan sesuatu dari balik celana pria itu. Keras dan menegang.
"Kau merasakannya?" tanya Darren menggesekan miliknya pada bokong wanita itu "bukan hanya kau, aku pun menginginkannya, Nat"
"Aku selalu memikirkanmu setelah kejadian malam itu"
"Tapi Lavy.."
"Aku terlanjur melewati batas dan menghianatinya malam itu. Jadi apa bedanya dengan sekarang?"
"Aku menginginkanmu" Darren membalik tubuh Natalie agar menghadapnya. Ia menangkup pipi wanita itu lalu menciumnya.
Benar. Lagipula mereka sudah terlanjur melewati batas malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Affair
RomanceWARNING: MATURE CONTENT!!! (17+) Keseluruhan cerita ini mengandung konten dewasa. Sangat diharapkan kebijakan para pembaca dalam memilih konten bacaan. Terima kasih. *** Natalie Reagan adalah seorang bartender yang bekerja di salah satu bar kota New...