"Ahhh--"
"Kau gila"
Suara bisik-bisik itu terdengar jelas di dalam mobil hitam yang terparkir rapi di parkiran bawah tanah sebuah gedung lokasi syuting.
"Bagaimana jika ada orang?" Natalie tampak panik dan berusaha mendorong Darren yang kini menindih tubuhnya
"Salah siapa yang menggodaku di pagi hari lalu pergi mandi begitu saja tanpa bertanggung jawab?" Darren menyingkap celana dalam Natalie lalu mengocok vagina wanita itu.
"AHH! Shialannhh.."
"Ouhhh.. ahh.. aku telat, Darrenhh" Natalie mengerang sembari memejamkan matanya
Darren tersenyum nakal "pekerjaan bisa menunggu. Kau harus dihukum"
Pria itu membuka resleting celananya kemudian mengambil sebungkus kondom dari dalam laci mobil. Natalie melotot, pria itu benar-benar akan menyetubuhinya di dalam mobil.
"Serius? Apa kau gila??!"
"Aku masuk sayang" Darren melumat bibir Natalie sembari menggesek pelan penisnya di lubang vagina itu. Sesaat kemudian ia mendorongnya masuk ke dalam.
"Ahhhmmm... hhhh"
Sex di dalam mobil bukanlah ide yang bagus meskipun terasa menantang. Di dalam sana sempit, sesak, bahkan Natalie tidak bisa bergerak banyak dan pasrah kepada Darren. Pria itu menggerakan pinggulnya dengan cepat dan keras. Natalie yakin, dari luar mobil ini tampak seperti jelly yang memantul naik-turun karena perbuatan mereka.
Natalie hanya berharap tidak ada seorangpun yang datang dalam waktu lima menit ke depan atau dia bisa merasa malu seumur hidup.
"Ahhh..."
"Ahhh ahhh.. Darrennnn!"
"Ah ahhh.."
"Lebih cepattt"
"Tahan sedikit"
"Aku keluarrrr"
"Ahhhhh aaakkhh"
Sesi singkat itu berakhir. Natalie masih memeluk tubuh Darren yang berada di atasnya sembari menyesuaikan nafasnya.
"Dasar gila" gerutu Natalie, ia menggeleng tak menyangka tetapi bibirnya sedikit tersenyum
Darren terkekeh "tapi kau menikmatinya"
"Aku harus bekerja"
Pria itu mengangguk lalu bangkit dari posisinya "pergilah, aku bisa membereskan kekacauan ini" maksudnya adalah kondisi mobilnya yang berantakan.
Natalie sibuk merapikan dirinya dan make up nya yang sedikit berantakan akibat perbuatan Darren "hmm.. aku harus cepat. Lavy mungkin sudah tiba duluan"
Ia turun dari mobil lalu berbalik, hampir melupakan sesuatu.
"Terima kasih atas tumpangannya" Natalie menarik dasi milik Darren kemudian mengecup singkat bibir pria itu "selamat bekerja, Dokter"
Darren mengangguk "Sampai jumpa nanti siang"
"Nanti siang?"
"Aku memiliki janji makan siang dengan Lavy" ujar Darren
"Oh? Itu hal yang bagus" Natalie melambaikan tangannya "kalau begitu aku pergi, sampai jumpa" berusaha tidak merasa terganggu dengan rencana kencan mereka berdua.
***
"ACTION!""..."
"CUT! Cobalah untuk lebih marah lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Affair
RomanceWARNING: MATURE CONTENT!!! (17+) Keseluruhan cerita ini mengandung konten dewasa. Sangat diharapkan kebijakan para pembaca dalam memilih konten bacaan. Terima kasih. *** Natalie Reagan adalah seorang bartender yang bekerja di salah satu bar kota New...