7 - My Dawn

49.1K 1.6K 18
                                    

Jarum jam sudah menunjukkan angka tiga lebih tiga puluh menit. Natalie yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya sebagai bartender sedang menghabiskan waktu di dalam kamar mandi untuk membasuh tubuhnya.

Ia mengambil bathrobe dan berjalan ke arah wastafel untuk mengambil hairdryer dan mengeringkan rambutnya.

Kemarin terasa sangat panjang baginya, banyak hal yang terjadi, banyak hal yang berubah. Termasuk hubungan barunya dengan Darren, sebagai selingkuhan.

Selingkuhan tidak terdengar bagus. Padahal itu pilihannya. Darren bisa saja langsung mengatakannya pada Lavy hari itu juga. Tapi dia mencegahnya. Kenapa? Karena dia tidak siap.
Seperti seorang pencuri, dia menginginkan hasil curiannya tetapi tidak ingin tertangkap.

Tanpa sadar Natalie telah membangkitkan sisi jahat di dalam dirinya.

Berbicara tentang Darren, hingga detik ini pria itu tidak terlihat sama sekali. Padahal dia sudah memberitahu jadwal dan password apartmentnya.
Apa mungkin pria itu menyesali semuanya setelah pulang? Apa mungkin hubungan seksual mereka di club semalam tidak sesuai ekspektasinya?

Aku tidak peduli.
Aku tidak mengharapkannya.

Natalie meletakkan hairdryernya dengan kasar lalu berjalan keluar dari kamar mandi. Ia membuka lemari dan mencari pakaian tidurnya.

"Apa yang sedang kau pikirkan sampai tidak menyadari keberadaanku, Nat?" Sebuah tangan kekar melingkari perutnya dari belakang.
Aroma maskulin ini milik satu orang, Darren Harvick.

Natalie menahan senyumannya "kau terlambat"

"Aku tepat waktu. Kau selesai mandi dan belum tidur"

"Kapan kau datang?"

"Baru saja. Aku habis membeli pesananmu" Darren menyibak rambut Natalie ke sisi kanan dan mulai menciumi leher wanita itu.

"Berapa banyak?" Natalie memejamkan matanya dan menyandarkan dirinya pada dada bidang pria itu.

"Cukup untuk melakukan sex satu hari penuh tanpa makan dan tidur" tangan Darren sibuk mencari tali pengikat bathrobe milik Natalie.

"Oh. Itu salah satu cara untuk memperpendek usia"

Darren tertawa kecil. Ia menarik tali bathrobe Natalie dan melepaskannya. Membuat wanita itu telanjang secara instan. Darren menggendongnya dan merebahkannya di atas ranjang.

"Aku pikir kau tidak akan datang"

"Kenapa begitu?" Darren mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu kecil di samping ranjang.

"Menyesal mungkin?"

"Dosa yang tidak akan pernah aku sesali adalah memperkosamu, Nat" pria itu merangkak menaiki ranjang dan menindih tubuh Natalie.

"Dasar pria jahat" Natalie mengalungkan tangannya pada leher Darren.

"Kalau begitu biarkan pria jahat ini melayanimu"

Darren menciumnya dengan buas seakan sedang melahap sebuah makanan. Sedangkan Natalie tak tinggal diam, sembari membalas ciuman itu ia membuka resleting celana Darren dan membantu pria itu melepaskan kaosnya.

Seakan tak ingin menyia-nyiakan waktu, tak berselang lama pria itu telah berhasil melepas seluruh kain yang berada di tubuhnya. Ini pertama kalinya bagi Natalie melihat tubuh telanjang Darren.

Malam ini pertama kalinya bagi mereka, melakukan sex dengan bebas. Tanpa desakan waktu dan tempat. Tanpa alkohol. Tanpa paksaan. Tanpa sehelai pun pakaian.

Melupakan sesaat tentang fakta bahwa hubungan mereka berdua hanyalah sebuah perselingkuhan. Keduanya tenggelam dalam nafsu dan hasrat yang tak bisa dicegah.

Another AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang