Natalie Reagan, 26 tahun, bekerja sebagai seorang bartender di salah satu bar di kota New York. Kekacauan dalam hidupnya dimulai sejak hari Sabtu malam itu, tepatnya pukul 11 malam ketika pria itu datang ke bar tempatnya bekerja.
"Bisakah kau memberikanku minuman dengan tingkat alkohol yang paling tinggi?" Seorang pria duduk di depan meja bar, meletakkan kepalanya di meja dengan rambut yang berantakan.
Pria itu bernama Darren Harvick. Pria yang ia kenal sebagai pacar sahabatnya, Lavy Powell.
"Aku sudah lama penasaran, memangnya seorang dokter boleh minum alkohol?" tanya Natalie
"Boleh selama tidak dalam jam praktek. Lagipula besok hari Minggu"
Natalie mencampur beberapa cairan ke dalam botol dan mengocoknya dengan lihai "ada apa lagi antara kau dan Lavy? Ini sudah kesekian kalinya dalam bulan ini kalian bertengkar. Aku sudah hampir bosan melihat kalian datang kemari bergantian"
Darren mengacak rambutnya, frustasi "Entahlah. Aku mengajaknya makan malam bersama, tapi dia malah marah. Aku tidak tau apa penyebabnya"
Natalie tertawa, ia memberikan segelas cocktail di hadapan Darren "Aku menamainya Love Potion. Kadar alkoholnya cukup tinggi, khusus untuk para tamu yang sedang patah hati maupun yang sedang jatuh cinta"
Darren tersenyum kecil dan meraih minuman berwarna merah itu "terima kasih"
"Apa kau tidak pernah mencoba berbicara dengan Lavy?"
"Sudah kulakukan, aku selalu mencoba memahaminya. Aku berusaha memenuhi keinginannya. Tapi kami tetap berakhir bertengkar, seakan itu kegiatan wajib" Darren berbicara sembari menyesap cocktailnya "apa Lavy pernah mengatakan sesuatu padamu?"
"Arghh.. ini lumayan kuat"
Natalie tampak berpikir lalu menggeleng "terakhir kali kalian bertengkar dia datang kemari dan menangis, tapi dia tidak mengatakan apapun kecuali tas limited editionnya yang tertinggal di mobilmu"
"Kau punya saran?"
"Kau pikir aku pakar cinta? Sampai kapan kalian akan terus melibatkanku?" ejek Natalie.
"Bukankah kau memiliki banyak pengalaman cinta?"
Natalie mengangguk, tidak membantah "terlalu banyak sampai membuatku muak untuk menjalin hubungan baru lagi"
"Kalau begitu kau seharusnya bisa memberiku saran"
"Aku harus melayani tamu lain. Nikmati minumanmu lalu pulanglah" Natalie menepuk pelan pundak Darren kemudian berjalan pergi.
Darren memandang gelas kaca yang ada di tangannya, pantulan Natalie yang berjalan pergi tercetak jelas disana. Untuk malam ini saja, biarkan dia lupa sesaat tentang Lavy Powell.
***
Jarum jam telah menunjukkan jam 3 pagi, Natalie telah berganti pakaian dan bersiap pulang ketika rekan kerjanya memanggilnya."Hey, sekalian bawa pulang temanmu" pria bertubuh tinggi dengan rambut blonde itu sibuk membersihkan gelas. Dia mengarahkan telunjuknya pada meja di ujung bar.
"Hah?" Natalie mengernyitkan dahinya heran. Ia menoleh dan mendapati pria berkemeja biru yang tergeletak tak sadarkan diri di atas meja bar. Siapa lagi kalau bukan Darren Harvick.
"Apa yang kau lakukan padanya, Rick?" tanya Natalie sembari mendekati pria itu. Ia menepuk pelan pipi Darren namun tidak ada respon. Pria itu benar-benar mabuk berat.
Pria yang disapa Rick itu menjawab dengan polos "dia meminta alkohol lagi, jadi kuberikan saja"
Natalie menghela nafas "biar kutelpon pacarnya" ia mengambil handphonenya dan mendial nomor 2. Sesaat kemudian nama Lavy muncul di layar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Affair
RomanceWARNING: MATURE CONTENT!!! (17+) Keseluruhan cerita ini mengandung konten dewasa. Sangat diharapkan kebijakan para pembaca dalam memilih konten bacaan. Terima kasih. *** Natalie Reagan adalah seorang bartender yang bekerja di salah satu bar kota New...