25 - Healing

24.4K 1.3K 35
                                    

"Argh.." Darren mengerang sembari memegang kepalanya yang terasa amat sakit. Ia membuka matanya perlahan dan semuanya tampak buram.

Langit-langit ini bukan miliknya, tapi terasa tidak asing. Dimana dia?

Darren menggerakan tubuhnya dan merasakan sesuatu merengkuhnya dengan erat. Ia menoleh dan mendapati Natalie tidur dengan nyenyak di sampingnya, memeluknya erat.

Dia ingat minum alkohol semalaman. Tapi tidak ingat apapun tentang bagaimana dia bisa berakhir disini, bersama Natalie. Rasanya begitu tidak nyata. Apakah dia meninggal karena keracunan alkohol dan sedang berada di surga?

"Eungh..." Natalie bergerak kecil sembari membuka matanya pelan.

Darren masih terdiam menatapnya tak percaya. Dia pasti bermimpi.

"Pagi..." sapa Natalie tersenyum lebar

"Jika ini mimpi, aku tak ingin bangun"

"Sayangnya kau harus bangun karena ini bukan mimpi" ucap Natalie

"Apa kau benar-benar Natalie?"

Natalie memukul pria itu "Apa kau masih mabuk?"

"Aw!"

"Sungguh, apa yang terjadi semalam?" tanya Darren heran, ia mengamati situasi dan mendapati mereka berdua telanjang.

"Apa aku melakukan hal yang tidak pantas lagi padamu?" tanya Darren dengan hati-hati

"Kau tidak ingat apapun?"

"Apa aku.. memperkosamu lagi?" tanyanya panik

"Tidak"

"Lalu kenapa.. kita?"

"Aku yang melakukannya."

"Kenapa?"

Natalie memalingkan wajahnya malu "apa kau lapar? Kau demam semalam" ia bangkit dari posisinya

Astaga! Itu artinya dia memberikan lampu hijau untuk hubungan mereka. Darren tidak tau apa yang ia lakukan semalam sampai membawa berkah sebesar ini. Tapi apapun itu, ia berterima kasih pada alkohol.

Darren menarik tubuh Natalie dan menindihnya. Ia menatap mata wanita itu dalam "apa kau tau betapa aku merindukanmu?"

"Aku tidak membual. Tapi aku sungguh mencintaimu, Nat. Beberapa kali aku mencoba menghilangkan perasaan itu selama kita berpisah, tapi tidak bisa"

"Mungkin ini salah karena aku memiliki pacar, bahkan tunangan. Tapi aku... tidak bisa berbohong lagi"

"Aku mencintaimu" ungkap Darren lagi. Tak henti-hentinya menyatakan cinta bahkan setelah tiga bulan tak bersama.

Natalie tertawa kecil "kau tidak berubah sama sekali" ia mengusap wajah pria itu sembari berbisik "...aku juga mencintaimu"

Desiran halus muncul di dada Darren ketika mendengar Natalie mengatakan cinta padanya. Satu kalimat yang sejak lama ia dambakan akhirnya muncul dari mulut wanita itu.

"Bisakah kau mengatakannya lagi?" pinta Darren

"Aku mencintaimu" ulang Natalie mengalungkan tangannya pada leher pria itu sembari tersenyum manis

"Aku mencintaimu, Darren"

Setelah mendengarnya untuk ketiga kali, Darren dengan cepat menyambar bibir merah milik Natalie dan menciumnya dengan ganas. Ia mengabsen seluruh rongga mulut sang wanita sembari meremas payudara Natalie yang menganggur bebas di bawahnya.

"Ahhmmm.." Natalie membuka lebar mulutnya dan membalas ciuman itu. Ciuman yang ia rindukan.

Darren menarik tubuh Natalie untuk bangkit lalu mengangkatnya ke pangkuannya. Ia mengarahkan penisnya yang telah menegang ke dalam lubang vagina Natalie. Wanita itu dengan hati-hati mulai menurunkan pinggangnya bersamaan dengan Darren yang memasukkan penisnya ke dalam sana.

Another AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang