"Erwin apakah kau sudah gila?" Pekik Levi seraya mencengkeram kerah baju Erwin
Levi begitu Murka mendengar keputusan sepihak Erwin untuk melakukan misi berbahaya dan menyerahkan serum titan itu kepadanya.
Erwin dan Levi kini berada di salah satu sudut rumah terbengkalai yang sudah setengahnya hancur.
Suara gemuruh bergema dari bebatuan yang jatuh menghancurkan apapun yang dilaluinya.
Bebatuan raksasa tersebut adalah batu-batu besar yang dilemparkan oleh Beast Titan.Erwin menunduk, ia menghela nafas "Aku tak memiliki pilihan lain untuk pasukanku....Levi"
"Tidak!! Pasti ada jalan lain. Kau hanya akan bunuh diri dengan cara seperti itu" Sergah Levi yang masih mencengkeram kerah Erwin
Erwin mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah Levi dengan tatapan putus asa "Hanya itu satu-satunya cara untuk menghentikan Beast Titan itu. Dengan memancingnya untuk terus melempar batuan kepada sisa pasukanku, sehingga ia tak sadar dengan kau yang menyerangnya dari belakang"
Levi menghempaskan Erwin dengan keras sehingga Erwin pun tersentak ke dinding di belakangnya "Kau bisa mati dengan rencana itu.....Erwin kau bahkan belum memberi nama anak Kita....Kau benar-benar Berengsek!"
Seketika mata Erwin pun membulat, wajahnya dipenuhi keterkejutan lalu tanganya memegang salah satu tanga Levi "A-anak? Levi kau....kenapa kau tidak memberitahuku?"
Levi menatap Erwin dengan sinis "Aku sudah tidak mengalami masa Heat selama satu bulan, aku sudah memastikan dengan alat tes kehamilan dengan media urin bahwa aku telah mengandung. Kenapa aku tidak memberitahumu? Kita bahkan sangat disibukkan dengan strategi perang dan misi, bagaimana bisa kita bahkan memiliki waktu bahkan hanya untuk sekedar berbicara?"
Tenggorokan Erwin terasa tercekat mendengarnya, ia merasa sangat payah dan kecewa sebab ia tak mengetahui bahwa Levi Omeganya tengah mengandung anaknya.
Terlebih ia tahu disaat yang sangat genting dan mendesak seperti ini.
Ia benar-benar tak tahu apa yang harus dilakukan"Levi, lebih baik kau pulang saja! Biarkan....Biarkan aku.."
"Tidak!" Sergah Levi memotong kalimat tergagap Erwin
Levi memandang tajam wajah Erwin "Erwin, kita adalah Komandan dan Captain Pasukan. Kita harus bertanggung jawab atas pasukan kita, aku tahu kita tak bisa mundur meski harus mempertaruhkan nyawa dan hidup kita. Kau tetaplah berpegang pada rencana awalmu, aku akan melakukan sesuatu setelah aku melumpuhkan monyet sialan itu"
"Apa rencanamu Levi? Jangan katakan jika rencanamu itu memberiku serum Titan, aku tidak ingin menjadi salah satu dari makhluk itu" Ucap Erwin menuntut
Levi menghela nafasnya, kepalanya seakan berputar mendengar perkataan Erwin sebab itu adalah salah satu dari rencananya
"Percayalah kepadaku! Kau tetaplah pada rencanamu, sisanya biar aku saja yang mengurusnya...tanpa Serum tersebut, aku juga bisa menyelamatkanmu dengan tanganku sendiri"Erwin menunduk seolah benar-benar kehilangan harapan didalam hidupnya lalu meraih tangan Levi "Aku...A-ku percayakan misi ini kepadamu Levi....dan juga anak kita"
Levi mengangguk seraya memegang kedua pundak Erwin "Dedikasikan hatimu Erwin!"
Setelahnya Levi pun pergi meninggalkan Erwin ditempat itu beserta pasukan lainya untuk bersembunyi di suatu tempat dan menunggu saat yang tepat untuk menyerang Beast Titan dari belakang.
Para pasukan yang tersisa milik Erwin segera berbaris dengan kuda mereka untuk melakukan misi bunuh diri yang mungkin merupakan misi terakhir mereka.
Erwin memimpin pasukan tersebut dan melaju seraya berteriak dengan lantangnya kearah Beast Titan.
Beast Titan tersebut pun semakin menggila melihat pasukan berani mati tersebut terlihat putus asa menghampirinya seperti menghampiri kematian itu sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/267170524-288-k165421.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Take You Home | Erwin x Levi Fanfiction
Fiksi Penggemar[END] Erwin Smith & Levi Ackerman Fanfiction Rate : M-18 (Mature Nudity & Violence Profanity) Genre : Drama, Romance, Action, Omegaverse, Mpreg All Character belong to Hajime Isayama "Sebab cinta yang tak terucap adalah cinta yang...