| HARDEST THING |

1.3K 135 44
                                    

Taehyung mengerjapkan mata berulang kali kala dering weker bercampur bunyi alarm ponsel terdengar kompak membangunkannya dari tidur.

Dengan malas jemari lentiknya menepuk jam kotak di atas sekaligus meraih smart phone yamg tergeletak.

Pukul 07.00 pagi.

Bibir tipisnya menguap.lebar hingga pelupuknya berair. Ia berdecak malas sembari menggaruk leher.

Saat manik indah itu berhasil meraih fokus, ia menyadari satu hal. Ranjang sebelahnya telah kosong. Dalam kondisi rapi.

Dahinya berkerut. Mencoba berpikir.

Ah, sudah bagun lebih dulu rupanya. Tumben sekali tidak membangunkanku.

Kaki jenjangmya menuruni ranjang dan berjalan malas ke arah kamar mandi berada.

Ia harus segera ke kantor pagi ini.

.

Penampilan Taehyung telah sempurna. Ia berdecak senang melihat dirinya yang berkilau di pagi ini. Anting berliannya turut bergoyang kala jemari lentik itu menyibak rambut bagian tengkuk.

"Perfect"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perfect"

Bibir berbentuk hati tersebut melengkung ke atas manis. Ia telah siap memulai hari ini.

"Jwanie...! Sayang...!" teriaknya sambil berjalan keluar kamar.

Hening.

Hanya suaranya yang menggema ke seluruh penjuru ruangan. Si kim cantik mulai mengedarkan pandang ke segala arah. Mencari prisensi sang kekasih.

Kosong.

Ia menggaruk pelipisnya sejenak. Mencoba berpikir.

"Ah, di dapur. Ya, ayo kita cek"

Langkah riangnya menuju ke konter tempat mereka mengolah makanan. Saat mulai mendekat, ia berjinjit. Mencoba meredam bunyi sepatu yang mungkin akan menggagalkan rencanya untuk membuat kaget Seokjin.

Dari balik tembok,

"Baaaa!!" teriaknya kencang.

Nihil.

Tak ada seorang pun disana. Hingga suaranya memantul, memekakkan telinga. Dengan bibir mengerucut, ia mendeksti meja makan yang telah tertata rapi dengan menu sarapan.

Roti panggang dengan banyak selai strawberry. Juga smoothies strawberry yang menjadi favoritnya.

Taehyung mengambil duduk dan mulai menikmati hidangan yang telah tersaji.

"Jwin, jangan mengerjawiku. Awas saja nantwi" omelnya dengan mulut menggembung penuh.

"Ah, ini enak sekali. Kau memang yang terbaik, sayang"

Lelaki cantik itu terus menikmati sarapannya dengan tenang. Tanpa sedikitpun tahu, jika tak jauh dari tempatnya duduk terdapat banyak pecahan benda elektronik juga serpihan yang mengelilingi.

| B A B Y B O S S | JINVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang