| B A B Y B O S S | JINV

| STIGMA |

I'll pick up these broken pieces 'til I'm bleeding
If that'll make you mine

'Cause there'll be no sunlight
If I lose you, baby
There'll be no clear skies
If I lose you, baby
Just like the clouds
My eyes will do the same if you walk away
Everyday it'll rain

.

Selama sebulan terakhir, Taehyung terbaring lemah dalam rumah sakit. Kesehatan yang semakin buruk, di imbangi keputus asaan yang tiada berujung.

Berbagai cara telah di lakukan oleh Dokter Song juga para sahabat demi kesehatannya yang membaik. Sayang, pria malang itu seakan menyerah dengan nasibnya.

Mulai dari pemasangan ring dalam jantung hingga operasi pada tukak lambung.

Ya, organ pencernaan si Kim cantik terluka parah hingga berlubang. Akibat gaya hidup yang tak sehat juga stress berlebihan.

Sempat mengalami pendarahan hebat sebelumnya, namun ia sedikitpun tak mengeluh sakit.

Tim medis pun melakukan transfusi darah untuk mengganti cairan merah kental yang terbuang. Tetap saja, tak ada reaksi apapun.

Hanya berdiam diri dengan wajah yang semakin pucat. Ntah karena ia sudah pasrah atau sengaja membunuh dirinya sendiri. Seakan mati rasa.

Kini ia di rawat intesif, di awasi langsung oleh sang dokter juga psikolog.

Kelopak mata yang sebelumnya terpejam erat selama lebih dari sepuluh hari, kini mau terbuka. Meskipun memburam. Belum tampak begitu jelas bayang apa yang ia tangkap.

Raga yang sebelumnya begitu bugar nan besar harus rela kehilangan hampir separuh berat badan.

Bibir tipis yang selalu melengkung ke atas, memancarkan bahagia, sudah tergerus oleh waktu.

Miris.

Sang adik ipar, Jungkook tak berani menjenguk sang kakak. Cukup terus memantaunya dari balik kaca bening pintu pembatas.

Kakinya serasa lemas setiap kali memandang wajah yang dulunya begitu ceria, kini terbaring berdaya.

Bila di tanya bagaimana perasaannya, pria bergigi kelinci itu tak akan mau menjawab.

Bukan karena enggan, tetapi rasa sakit terlampau menyeruak hingga ke dada. Itu sebabnya lidah menjadi kelu.

"Bersabarlah. Taehyung akan baik baik saja. Dia telah mendapatkan perawatan terbaik di rumah sakit ini"

Jimin berusaha menenangkan kekasihnya yang terduduk lesu di depan ruang rawat sang kakak ipar.

"Kookie-aah..."

Si pemilik nama memandang lekat lekat pria manis di hadapan. Ia membasahi bibirnya sejenak sebelum menjawab,

"Tidakkah kau tahu seberapa putus asanya kakak ipar hingga seperti ini?"

Pemuda Park mengerutkan kedua alis. Belum mengerti maksud pembicaraan yang lebih muda.

"Apa yang kita lakukan sudah melewati batas, Jim. Kita tak se— "