Chapter 0

333 25 0
                                    

Deborah Seymour

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deborah Seymour.

Dia adalah putri Duke Seymour, sang penguasa benua yang kuat, dan sangat terkenal karena kekejamannya.

Ketika Deborah yang menyandang gelar wanita jahat muncul di pesta, seketika atmosfer di dalam aula yang sebelumnya dipenuhi suasana hidup menjadi keheningan yang mencekik.

"apa-apaan makeupnya itu?"

"Itu lebih buruk dari yang diceritakan dalam rumor."

Putri Deborah adalah wujud sesungguhnya dari seorang penyihir yang sering diceritakan di dalam buku.

Mata tajam, riasan mata tipis, bibir merah cerah, kulit pucat, dan rambut ungu tua tanpa aksesoris yang menghiasinya.

Jika penyihir itu nyata, mereka pasti akan terlihat persis seperti dia.

Para wanita yang menghadiri pesta mengenakan gaun berwarna pastel agar sesuai dengan musim saat ini, musim semi.

Namun, sebaliknya Deborah malah tampil dalam balutan gaun dengan desain yang tidak biasa.

Tidak tahu harus mulai dari mana dengan betapa berantakannya sang putri, beberapa wanita menutupi ekspresi kaku di wajah mereka dengan kipas mereka dan menghela nafas pendek.

Tapi, meskipun begitu pakaian yang sedang dikenakan sang putri saat ini sangat cocok untuknya.

Ia adalah wanita dengan kecantikan yang amat mengagumkan, juga penampilannya yang memukau dapat membuat orang terpesona saat melihatnya, dan itu membuatnya tampak persis seperti seorang penyihir asli.

Saat itulah dia berdiri tegak di depan Baron Marco dan dia mengeluarkan kipasnya dengan elegan.

"Hmph-!"

Kemudian, dia menampar pipi kanan baron dengan kekuatan yang sangat besar.

Plakkk

Segera, suara dari wajah yang ditampar bergema di aula.

Karena jumlah kekuatan yang dia gunakan amat besar, itu membuat Baron jatuh tersungkur ke lantai.

“Hah…..”

“Astaga.”

Para wanita yang hatinya lemah segera terhuyung-huyung setelah menyaksikan pemandangan yang mengejutkan itu.

Baron Marco, yang baru saja dipukuli dengan kipas entah dari mana, raut wajahnya diwarnai dengan kebingungan.

Segera, dia merasa mendapat penghinaan.

“P-Putri Deborah. Kenapa anda tiba-tiba melakukan itu?”

“Tanganku tergelincir.”

Dia menjawab dengan wajah tanpa ekspresi, dan segera setelah itu, ia mengangkat lengannya ke atas lagi dan menampar pipi kiri pria itu, seolah-olah dia hanyalah seekor lalat.

Lebih Baik Menjadi Wanita Jahat [NOVEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang