17. Speed Dials

118 13 6
                                    

Part 17

Speed dial

TW : Berhan👻👻

Keduanya tersenyum di dalam mobil, akhirnya setelah permasalahan rumah kemarin Adimas memutuskan untuk tinggal bersama kakaknya di apartemen toh permasalahan pulang ke rumah mana bisa kemana saja. Adimas kembali diberi 'hak istimewa' oleh Ayahnya dengan mengembalikan mobil beserta segala kartu miliknya begitulah mereka bisa berjalan double date, sesaat setelah mengantar Jeffry dan Vionna pulang ke kos masing-masing. Adimas terkekeh tiba-tiba yang membuat Bienka menengok, "Gila lo ? Ketawa-ketawa sendiri.." katanya.

"Lagi seneng, sensi banget sih lo."

"Seneng kenapa ?"

"Akhirnya punya pacar."

Bienka melipat bibirnya menahan senyum, "Udah lama banget ya lo jomblo sampe dapet pacar aja senyum kayak orang gila."

"Coba lo ngaca, tuh di sebelah lo ada spion."

Bienka tertawa terbahak, "Udah dong Adimas, kita pacaran sama engga kok nggak ada bedanya." Katanya sambil memegangi perutnya yang kram. "Anyways, mau dirayain nggak ini ?"

"Apanya ?"

"Ya perpanjangan trialnya."

"Boleh, mau kemana ?"

"Pulang dulu, ayok."

Mereka berdua pada akhirnya berhenti disalah satu warung makan langganan Adimas, memesan nasi orak arik dan mie dok-dok seperti yang biasa mereka lakukan. "Maaf banget perayaan jadian malah ngajaknya kesini, gua pengen mie dok-dok banget.." kata Bienka usai meneguk air dinginnya.

"Yaelah Bin, gapapa. Enak di gua ini, makin hemat."

"Lah, kan bayar sendiri-sendiri."

"Gua aja, service perpanjangan trial jadi pacaran."

Bienka merespon Adimas dengan tawa, Adimas ikut tertawa. "Btw, udah jadian masak masih lo-gue sih ?" katanya yang membuat Bienka menaikkan alis. "Nggak mau naik level jadi aku-kamu ?"

"Nanti dulu Dim, jujur gua masih merasa cringe. Gua nyamannya gini aja, gapapa kan ?"

Adimas mengangguk menyetujui, toh nggak ada ruginya juga pikirnya. "Oke, gapapa. Gue juga belom sanggup aku-kamuan takut jatuhnya jamet."

"Kan iya ?"

"Mulutnya !"

--

Bienka memasuki kos dengan senyum lebar, Kinan yang baru saja selesai memasak mie instan dari dapur sontak mendekat dengan alis naik turun. "Abis ngapain lo senyam-senyum ?"

"Abis kencan lah, sama pacar gue."

"Dih ? Emang punya ?"

"Ya punya."

"Siapa sih yang –"

Ucapan Kinan terhenti kemudian membulatkan mulut dan matanya, "ADIMAS YA ? GILA GAK CERITA YA PDKT ATAU APA ! TAU-TAU JADIAN AJA !" katanya sedikit berteriak membuat beberapa anak dari kamar terdekat keluar untuk melihat keributan yang ada.

"Diliatin, Nan. Malu anjrit !"

"Salah siapa nggak cerita ?!"

"YA buat apa gue cerita PDKT gua ?!? Pas nggak pdkt aja lo udah ceng-cengin gua !"

Kinan menggaruk rambutnya yang tidak gatal sambil bergumam, "Hm, iya juga.." katanya lalu berjalan bersama Bienka menuju lantai 2 dimana kamar mereka berada. "Terus udah berapa hari ?"

Philophobia [Doyoung-Sejeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang