18. Exes Things

97 19 6
                                    

Part 18

Exes thing


INI 2000++ WORDS, jadi Jangan lupa Vote dan Comment! ^^

Pada akhirnya saat sampai di kosan, Bienka beneran nggak bisa tidur. Bayangan kejadian itu terus berulang meskipun ia membaca istifar berkali-kali di otaknya. Kinan sempat bertanya dan menawarkan Bienka untuk ditemani selama tidur tapi berujung tolakan, karena Bienka gengsi.

Iya, gengsi.

Bienka kemudian memanggil salah satu kontak di ponselnya, menunggu respon dari sebelah semoga belum tidur atau tidak dalam sibuk mengerjakan tugas. "Hm, kenapa ?"

"Nugas nggak ?"

"Nggak, lagi main UNO sama bang Titan, Martin sama Jeffry. Kenapa ?"

"Lo nggak kalah dan berniat nelfon gua sebagai dare 'kan ?"

Terdengar decakan dari ujung sana yang mengundang tawa Bienka keras, "Gue ini gapernah kalah Bienka, ada apa ? Lo tuh bukan tipikal manusia late night call."

"Dih, tau dari mana ?"

"Kan gue pacar lo."

"Baru 6 jam ?"

"Kenalnya lebih dari 4 bulan."

"Iya deh iya.." katanya mengalah lalu menyenderkan tubuhnya ke dinding agar lebih rileks, "Gua..mau cerita tapi, jangan marah."

"Nggaklah, ngapain marah."

"Yakan gue belom cerita, tau dari mana lu nggak marah."

"Baru 6 jam jadian masak marahan sih, nggak enak."

"Haha, gue tadi mendadak ditelfon sama Keano."

"Keano siapa ? Ohh, mas erlangga ? Temen lo SMA yang ke kafe tempat kerja gue itu ?"

"Iya itu, actually dia mantan gue. Jadi, dia tadi telfon minta tolong soalnya ke kunci di ruang praktik."

"HAHAHAHA Anjrit kasian banget, kok bisa ?"

"Jangan diketawain dulu, dia dikunciin sama setan."

"HAHAHAHHAHAHA BIENKA JANGAN NGELAWAK PERUT GUA SAKIT."

"Dimas, gue serius." Bienka berdecak, "Dia telfon gue terus minta tolong soalnya gakbisa buka dan sendirian di ruang praktik FK."

"Iya maaf, terus gimana ?"

"Yaudah gue sama Junaid kesana nih kan, si Junaid pergi cari satpam soalnya yaa siapa tau butuh kunci kan. Gue yang cari ruangannya, pas udah ketemu tau nggak kenapa ?"

"Gatau.."

"...Setannya lewat di depan gue..."

"...boong banget."

"BENERAN !" dengusnya setengah emosi, Bienka kemudian menarik napas dan menghembuskannya asal, "Ini gue telfon soalnya gabisa tidur."

"Takut lo ?"

"Iya."

"Mau tidur sama gue biar nggak takut ?"

"Ck, ngaco !"

Adimas terkekeh diujung sana kemudian terdengar grusuk-grusuk dan Adimas mulai bersuara lagi, "Bang pinjem motor dulu."

Sayup-sayup terdengar sahutan bang Titan yang bertanya, 'Yaelah mau kemana lagi lu, nanti ilang lagi, gue yang bingung motor gua ikut ilang.' Adimas tidak menjawab dan hanya terdengar kekehan, entah ia melakukan apa yang selanjutnya terdengar semua orang ber-oh- ria. Lalu suara Jeffry ikut terdengar, "Jangan keseringan berduaan lo berdua, ketiganya setan !"

Philophobia [Doyoung-Sejeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang