Part 1

1.2K 76 4
                                    


**

Surene merupakan salah satu perusahaan terbesar di Korea Selatan yang bergerak di berbagai bidang. Mulai dari bisnis hotel, mall mewah hingga pengembangan teknologi.


Perusahaan ini dipimpin CEO muda bernama Kim Suho. Ia terkenal ulet dan pekerja keras. Semua orang menghormatinya. Tak jarang para wanita terang-terangan menyatakan perasaan pada Suho. Namun Suho menolaknya dengan halus, hatinya sudah tertambat pada satu nama.

Seseorang yang menemani karirnya dari nol hingga sukses seperti sekarang. Orang yang namanya ia abadikan dalam nama perusahaan yang dipimpinnya. Meskipun terbilang muda, tapi Suho sudah mempunyai keluarga kecil. Ia mengikat janji suci dengan Irene lima tahun yang lalu dan dikaruniai seorang putra. Hidupnya benar-benar bahagia dan lengkap.

“Appa,” panggil Chanyeol, atau lebih tepatnya Kim Chanyeol. Putra dari Suho dan Irene. Chanyeol menghampiri Suho yang baru saja masuk ke rumah.

“Ada apa Chanyeolie?” tanya Suho. Ia mencubit gemas pipi Chanyeol.


“Ayo main sama Yeolie,” pinta Chanyeol. Suho menggendong Chanyeol dan mendudukkan Chanyeol ke sofa.

“Sebentar ya, Appa bersih-bersih dulu,” ucap Suho mencoba memberi pengertian. Ia mengenyahkan rasa lelahnya mengurus perusahaan seharian.

“Yeolie main sama Eomma dulu ya.” Irene ikut bergabung ke sofa. Ia mengecup pelan pipi Suho.

“Eomma, Yeolie juga ingin ppopo,” seru Chanyeol. Suho dan Irene tersenyum sekilas, detik berikutnya mereka mencium kedua pipi Chanyeol. Potret keluarga yang harmonis. Chanyeol tersenyum senang karena mendapat kecupan manis dari kedua orang tuanya.

Sayangnya, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Suho melakukan kesalahan yang berakibat fatal pada keluarga. Suho terlena, nafsu membawanya ke jurang kehancuran. Ia mengkhianati cinta dari Irene.

Malam itu Suho pulang ke rumah dengan keadaan basah kuyup. Dalam gendongannya terdapat seorang bayi mungil. Dengan langkah tergesa Suho memasuki rumah, ia dihadiahi tatapan penasaran dari Irene juga Chanyeol. Irene sudah lama curiga, Suho mulai sering pulang malam bahkan tak jarang sama sekali tidak pulang. Irene mencoba mengerti, mungkin pekerjaan Suho terlalu banyak sehingga menyita waktu suaminya.

“Itu bayi siapa sayang?” tanya Irene. Pikirannya kalut, takut-takut kalau Suho mengkhianatinya.

“Eum, aku menemukannya di tempat sampah. Karena kasihan, aku membawanya pulang,” jawab Suho mengarang alasan. Ia mencoba meyakinkan Irene dengan tatap iba dari matanya.

“Eomma, bayinya pasti kedinginan,” ucap Chanyeol. Irene mengambil alih bayi mungil itu dari gendongan Suho.

“Cepat bersihkan dirimu, biar aku yang mengurusnya,” ujar Irene pada Suho. Suho segera mengangguk dan pergi ke kamarnya. Tatapan mata Irene mengikuti kemana arah Suho pergi, ada sorot mata kecewa juga keraguan dalam hatinya.

Suho mengacak rambutnya frustasi. Dibawah air shower yang mengalir, ia menatap pantulan dirinya di dinding kaca kamar mandi. Suho tidak tau jika perbuatannya sembilan bulan yang lalu membawa petaka. Saat itu Suho merayakan kesuksesan perusahaannya dengan mentraktir seluruh karyawan di restoran miliknya. Ia mabuk berat dan berakhir membawa sekretarisnya ke hotel. Suho menyesali tindakannya. Sekretarisnya bersikeras meminta pertanggung jawaban namun Suho enggan. Ia menyembunyikan aib itu dengan rapi sehingga tidak ada seorangpun yang tau. Bahkan Suho sampai memecat sekretarisnya.
Tadi sore, sekretarisnya mengabari bahwa anak mereka akan segera lahir. Suho langsung pergi ke rumah sakit. Ia menunggu persalinan dengan cemas. Dokter keluar dari kamar persalinan dengan bercak darah dimana-mana. Pikiran Suho kacau, ia takut terjadi sesuatu.

Rintik Sendu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang