Chapter 6

5.1K 647 23
                                    

Selepas dari kamar Jaemin, Jeno masuk kekamarnya. Dia merebahkan tubuhnya dan manik matanya menatap langit-langit kamarnya.
Senyum Jaemin tadi terus berputar dikepalanya. Membuatnya terngiang-ngiang, tanpa sadar dia menyunggingkan seulas senyum, Jeno melipat kedua tangannya dan menumpukan kepalanya.

“Apa aku benar-benar menyukaimu?” Gumam Jeno

“Kenapa perasaan ini begitu mudah tumbuh” Gumamnya lagi.

“Sayang sekali kau dan aku tak bisa bersama, kenapa aku harus memiliki perasaan ini, Jaemin-ah”
Jeno membenarkn posisi tidurnya, terlalu lama melamun membuatnya lama-kelamaan tertidur.

*******

Jaemin keluar dari kamar, jam dinding menunjukan pukul 10 malam, dia membawa nampan sisa makannya tadi. Langkahnya melambat saat dia tak sengaja mendengar sebuah suara dari yang bersumber dari kamar tamu.

Itu kamar milik Taeyong, Jaemin berjalan mendekat guna memastikan pendengarnya. Dan itu benar, dia mendengar suara desahan Taeyong disana.
Jaemin diam beberapa saat, tak mendengar suara lain selain milik Taeyong. Sampai dia mendengar sebuah suara berat. Jaemin mengerjapkan matanya beberapa kali, kemudian tersadar. Dia bergegas meletakkan nampan piring kotornya diwastafel kemudian berlari kecil memasuki kamarnya.

“Apa itu tadi?” Jaemin bertanya-tanya

“Aku jelas mendengarnya, tapi... apakah itu suara laki-laki juga?”

“Tidak mungkin kan?”

Jaemin berjalan mondar-mandir sembari terus memikirkan apa yang baru saja dia dengar. Jaemin mendengar suara berat itu melenguh. Dan membuat fikirannya terus melayang entah kemana.

“Tidak... itu pasti suara Taeyong Appa”

“Ya, aku yakin. Bisa saja, bagaimanapun dia seorang laki-laki. Bisa saja memiliki suara berat”

“Ah...ah...a” Jaemin menurunkan nada suaranya, mencoba membuat suara yang lebih berat dan rendah

“Ah benar...”

Terlalu lama memikirkan suara desahan dikamar tamu membuat Jaemin menguap, matanya sedikit berkaca. Dia menggelengkan kepalanya guna mengusir rasa kantuk yang melanda.

“Ah, ini pasti karena aku mengantuk. Fikiranku kacau setelah satu hari menangis. Na Jaemin, ada-ada saja” monolog Jaemin seraya menampar pipinya beberapa kali.

Dia kemudian naik keatas ranjangnya, dengan cepat melupakan kejadian yang baru dia dengar, Jaemin menarik selimut tebalnya dan mulai masuk kedunia mimpi.

********

Taeyong masih mengatur nafasnya setelah kegiatan ranjang yang melelahkan, Jaehyun berada dibelakangnya. Masih memeluknya erat, sepertinya Jaehyun masih ingin satu ronde lagi. Hormonnya meningkat saat Jaehyun masih terus merangsang dirinya.

“Jaehyun-ah” Rengek Taeyong

“Sekali lagi” Jaehyun berucap dengan berat

“Aku gusar melakukan dijam seperti ini” Ucapnya

“Kau tidak meninggalkan bekas apapunkan?” Tanyanya kemudian

“Aku meninggalkannya satu, itu tidak akan terlihat, bukan dileher” Jawab Jaehyun masih berkutat dengan leher Taeyong

“Anak-anak mungkin masih terjaga, apa desahanku begitu kuat?”

“Ya, aku menyukainya” Ucap Jaehyun mengeratkan pelukannya

“Jaehyun-ah...” Taeyong merengek saat Jaehyun membuka selimut yang membalut tubuh telanjang keduanya

“Kau lelah?” Jaehyun bertanya, dia mengangkat wajahnya menatap Taeyong yang membelakanginya

STRANGER FAMILY [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang