13. Date?

1K 158 3
                                    

Pagi yang cerah nan indah ini menggambarkan bagaimana suasana hati kedua wanita Kim. Setelah melewati malam yang penuh sukacita kini keduanya kembali disambut mentari cerah, juga burung yang berkicau ria. Seakan semesta pun turut bahagia, sama seperti yang dirasakan kakak beradik tak sedarah di kediaman Kim.

Jisoo, gadis cantik bak dewi Aphrodite pemilik bibir hati yang menawan itu kini menuruni anak tangga dengan senyum yang merekah. Senyum itu semakin lebar kala netra coklat hazel miliknya menemukan sang kakak yang tengah fokus menata sarapan pagi di meja makan.

" Selamat pagi kak " Sapanya seraya mengecup sekilas pipi Irene. Kemudian gadis itu melenggang pergi begitu saja menuju dapur meninggalkan kakaknya yang tengah terkejut.

'Astaga Jisoo! Gadis itu benar-benar bisa membuatku malu seperti ini.'

Irene merasakan pipinya memanas, sungguh ia harus segera berkonsultasi dengan dokter setelah ini. Ia ingin memeriksakan keadaan jantung miliknya. Bukan tanpa alasan, sebab jantungnya itu akan terpacu dengan cepat setiap kali mendapat serangan manis yang teramat tiba-tiba dari Jisoo.

Jisoo mengernyit heran setelah kembali dari dapur dan mendapati kakaknya itu masih melamun disana.

" Kak? " Panggil Jisoo, sontak saja membuat Irene tersadar. Lagi dan lagi, ia tak bisa mengendalikan kegugupannya.

" Ehm.. Ji, d-duduklah. K-kita makan bersama. " Jisoo mengangguk, karena dia sudah terlalu lapar, gadis itu hanya fokus ingin segera makan dan tak menyadari kakaknya yang salah tingkah.

Keduanya makan dengan tenang, Jisoo sangat menikmati makanan yang dibuat oleh kakaknya. Irene sedari tadi mencuri pandang kearah Jisoo, wanita itu tersenyum disela-sela suapan melihat adiknya itu makan dengan lahap. Ia kemudian teringat sesuatu yang ingin ia sampaikan kepada Jisoo.

" Jisoo, kau nanti pulang jam berapa? "

" Mungkin sore sekitar.. jam 6. Aku ada jadwal tambahan untuk persiapan ujian bulan depan " Sahut Jisoo tanpa mengalihkan fokus dari sarapannya.

" Kakak rasa pekerjaan kakak hari ini akan selesai "

" Benarkah? " Irene mengangguk. Benar, berkat dirinya yang rela waktu tidurnya ia gunakan untuk mengerjakan tugasnya sedikit demi sedikit.

" Ya, dan kakak berniat mengajakmu makan malam di luar. Kau mau? "

" Makan malam? " Irene tersenyum dan mengangguk.

"Kenapa tidak di rumah saja? "

" Kau tidak mau, Ji? "

" Bukan begitu, kupikir makanan yang kakak buat jauh lebih enak daripada makanan di luar. " Irene terkekeh lalu menggeleng pelan. Sebenarnya ia ingin menghabiskan waktu bersama Jisoo dan mengajak adiknya itu jalan-jalan di luar.

" Apa kau tidak bosan dengan masakan kakak? " Jisoo lalu menggeleng cepat, baginya masakan Irene adalah yang paling cocok dengan lidahnya.

" Begitu ya? Tapi kakak bosan. Kakak ingin menghabiskan waktu di luar. " Jisoo mengalihkan pandangannya menatap Irene yang menunduk setelah mendengar nada lesu wanita itu.

Ia tak tega melihatnya.

" Apa ini seperti kencan makan malam? " Goda Jisoo sembari menaik turunkan alisnya, lalu gadis itu tertawa renyah saat berhasil menggoda kakaknya. Berbeda dengan Jisoo yang tertawa Irene malah terhenyak. Wanita itu mematung, mulutnya pun seakan bungkam.

'Apa yang Jisoo maksud? Kencan? Apa dia berpikir seperti itu? Astaga Irene, kenapa kau harus memikirkannya, Jisoo hanya bercanda!' Gumamnya dalam batin. Irene menatap Jisoo yang masih tertawa, sungguh ia merasa malu, tapi jujur saja Irene berharap semua itu nyata. Hatinya pun juga menginginkannya.

HATE AND LOVE || JireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang