°Empat°

3 2 0
                                    

°empat°


Hembusan angin pantai, membuat Fajar seketika menguap. Tadi dia memutuskan untuk tidak bergabung dengan Cinta dan Fino di cafe, Fajar memilih duduk di pasir sambil melihat senja, yang mulai tenggelam.

Hatinya sedang tidak baik. Fajar berpikir. Apakah harus seperti ini setiap hari? Melihat Cinta dan Fino yang sedang kasmaran dan melupakan perasaannya yang tidak bisa diartikan ini.

Fajar menjambak rambutnya.

Memilih untuk tetap menahan perasaannya dengan Cinta, adalah hal terbaik untuk saat ini.

Fajar mengambil, ponselnya dari kantong jaketnya. Mencoba untuk menghilangkan pemikiran dan perasaannya dengan Cinta, Fajar memilih untuk membuka aplikasi Instagram. Men-scroll, lalu memberikan tanda hati untuk teman-teman dekatnya yang baru saja meng-upload. Saat mencoba men-scroll kebawah, ia berhenti di salah satu foto.

Fajar mencoba tenang. Ia tersenyum kaku, secara ragu memberi tanda hati juga di sana. Membuka kolom komentar, lalu mengetik sesuatu.

"Btw, gue juga ada di sana!!"

Fajar mematikan ponselnya, setelah memberi komentar di akun Instagram milik Cinta.

Hatinya panas!!

Bisa-bisa nya Cinta membuat keterangan 'hanya berdua' di foto terbarunya. Hanya berdua? Lalu Fajar apa? Hantu?. Oh ayolah, andai saja Fajar tidak ingat jika mereka berdua adalah sahabatnya dari SMP, ia akan mem-blok akun Cinta dan Fino secara bersamaan.

Fajar bangkit dari duduknya, mencoba membersihkan bagian belakang tubuhnya yang kotor akibat ia duduk di atas pasir, lalu membuka ponselnya lagi sambil berjalan. Fajar mengirim pesan untuk Cinta.

Fajar
Jangan tunggu gue. Gue pulang.

Cinta

Steak nya gimana jar? Kasian.


Fajar
Lo makan aja. Nanti gue bayar.

Read

Fajar tersenyum miring. Cinta hanya membaca pesannya saja, tanpa memaksa Fajar untuk tetap memakan steak nya bersama Cinta dan Fino. Keputusannya untuk pulang terlebih dahulu tepat. Fajar tahu sekarang.

Dengan hanya membaca pesannya tanpa balasan apapun. Cinta hanya menganggap nya sahabat, tidak lebih pun tidak kurang.

Fajar menaruh ponselnya kedalam kantung jaketnya lagi. Memasuki mobil merahnya, lalu keluar dari area parkir, mengegas mobilnya perlahan pulang ke rumah.

######

Disisi lain.

Cinta dan Fino sedang asik memakan pesanan mereka, juga saling bertukar makanan milik masing-masing. Sampai salah satu di antara mereka sadar bahwa Fajar tidak kunjung kembali ke cafe untuk memakan pesanannya.

"Fajar kemana ya, beb?" Tanya Cinta, sambil mengunyah makanannya.

Fino tersenyum. Cinta sangat lucu, ia berbicara dengan mulut yang masih penuh dengan makanan. "Kenapa malah senyum-senyum sih fin?"

"Kamu lucu deh...." Fino berkata sambil membersihkan saus yang menempel di mulut Cinta, menggunakan jempolnya.

Ini yang Cinta tidak suka dengan Fino. Fino selalu membuatnya meleleh kapanpun dan di manapun. Lihat saja sekarang Cinta masih Ter-bengong akibat perilaku sweet Fino tadi, kalau saja tidak ada pesan masuk dari ponsel Cinta  sampai sekarang pasti Cinta masih melamun.

Dari Fajar.

Cinta mengerinyitkan dahinya. Buru-buru membalas pesan Fajar.

Cinta
Steak nya gimana jar? Kasian.

Fajar

Lo makan aja. Nanti gue bayar.

Saat ingin menjawab pesan dari Fajar, Fino berseru, "yang, pesanin aku minum lagi dong! Ice lemon aku habis nih..."

Cinta mengangguk, lalu menaruh ponselnya kedalam tas, "Siap 86!!"

######

Cintazzz_

❤1112 LikesCintazzz_  berdua✌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤1112 Likes
Cintazzz_  berdua✌.

Lihat semua 405 komentar
Fajarrrrr Btw gue juga ada di sana!!










######

Aduh aduh aduh......
Fajar yang sabar ya......
Semoga cerita ini menjadi berkah!!
Vote dan komen juga ya!!



A Piece of You -I'm ready to let go-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang