Pagi itu moran terbangun, tangannya mati rasa, rambut panjang hitam tergerai dan pria yang tertidur di lengannya bahkan masih mengenakan pakaian formal dan masih mengenakan mahkotanya.
Semalam ia pulang dalam keadaan mabuk dan tanpa sadar menarik Chu Wanning tidur bersamanya, tidak melakukan apapun, hanya memeluk pria ramping itu sepanjang malam.
Moran memperhatikan pria itu sejenak, ia membelakangi, tulang rahang itu begitu menggoda, pundaknya yang meringkuk membuat sedikit kerah bajunya terbuka ,tulang nya menonjol. Benar, pria itu semakin kurus. 3 tahun telah berlalu seperti angin.
Hanya hidup berdua memiliki satu sama lain."Shizun...."
bisiknya pelan."Wanning....kenapa kau tidur dengan pakaian seperti ini...bahkan mahkota rambut ini belum dilepas..."
moran melepas mahkota itu perlahan, Chu Wanning menggeliat sedikit dan berbalik menampilkan seluruh wajahnya. Ia masih tertidur.dilihat dari atas, tulang hidungnya sangat tinggi, tampan sekali.
dibalik leher belakangnya ,lengan moran masih menahan kepalanya, membuat pria itu agak mendonggak. Dalam jarak sedekat ini, Moran bisa dengan mudah melahap lehernya, jakun yang naik turun itu sangat menggugah.
Di tangannya masih ada mahkota yang hendak dilepas, melihat pria itu begitu tampan, Moran memasang kembali mahkota rambut itu."lebih bagus begini.....shizun...tampan"
Moran selalu suka fitur wajah Chu Wanning.
Tapi mengapa ia tertidur sampai seperti ini ?
Tiba-tiba alis pria itu bertaut ,sedikit demi sedikit membuka matanya.
Chu Wanning terbangun, ia sedikit menggeser dan menatap pria disampingnya.
"sudah pagi, aku akan menyiapkan air untuk mandi"Moran menatapnya dengan pandangan kelaparan. Seakan ia siap memangsa, Tangan itu ia raih dan ditariknya kembali hingga Chu Wanning hampir jatuh dibawah tubuhnya.
"jangan main-main""shizun..kenapa tidur seperti ini ?"
pandangan anak muda itu terlihat nakal.
ia menatap mahkotanya.
"Shizun memakai mahkota ini, aku suka"ya, mahkota itu adalah buatan tangannya. hadiah darinya ketika mereka baru setahun berada di Nanping.
Tatapan Chu Wanning mendingin, ia menepak tangan anak nakal itu dan berusaha berdiri, tapi lagi-lagi ditahan tangan kekar anak muda itu.
berdecak dan menggeram diantara giginya
"mo weiyu!!"
Chu Wanning mulai terlihat kesal."bagaimana aku bisa mengganti pakaianku jika kau pulang dalam keadaan mabuk dan memaksaku tidur dari jam 5 sore ?!"
Moran baru ingat.
ia menyelinap ke dalam kota dan mencuri beberapa kaleng arak bagus yang berharga mahal. Lalu ia pulang dalam keadaan mabuk, hanya tidak ingat ia telah menyergap pria kurus didepannya ini.
Masih belum sepenuhnya sadar, Moran masih menatap Shizun nya lekat-lekat.
Chu Wanning tidak sengaja bertabrak pandang dengan pria muda tampan itu, wajahnya mulai panas dan ia melepas pandangannya.
"lihat apa ?!"Moran memiringkan kepalanya hingga ia bisa menatap wajah pria malang itu dari bawah. Wajah menawannya mengintip dari balik rambut yang menutupi dahinya.
"hmm?..tidak, hanya aku bahagia sekali setiap hari bisa seperti ini bersama shizun..."Lega ?
tapi kenapa akhir-akhir ini setiap kali berdebat, Moran selalu pergi meninggalkan masalah dan pulang dalam keadaan mabuk.
"....."Moran mengerti shizun-nya, ketika ia diam, dia bukan lagi orang yang dingin dan tidak peduli, tapi ia sedang menderita sendirian. Tidak tau cara mengeluarkan isi hatinya.
Pria muda itu akhirnya meraih ujung kepala Chu Wanning dan memeluknya, hingga ia menempel di dadanya.
"Shizun...bukan aku tidak bahagia...hanya saja setiap kali kita berdebat, aku takut kata-kataku akan menyakitimu lagi...sebenarnya aku....merasa bersalah.."

KAMU SEDANG MEMBACA
-FF 2ha- The Devil and His Shizun
FanfictionKehidupan siang yang keras dan Malam yang memekakkan telinga. Shizun penurut dan Murid yang tidak tau diri di malam hari ,berbeda kisah di pagi dan siang hari yang begitu khidmat dan disiplin. Keras seperti batu , Anak anjing yang selalu merengek...