TAXIANJUN 1C -END-

1.3K 94 6
                                    

"wanning....biarkan Yang Mulia ini tidur sebentar lagi.."

chu wanning menghela napas tersenyum kecil.
dia selalu memanggil dirinya Yang Mulia.
Tapi sikap yang ia tunjukkan persis seperti anak kecil.
Chu Wanning terdiam, mengapa pria ini begitu banyak menyakitinya. Disentuhnya tengkuk yang terluka itu dan chu wanning mengingat segala perlakuan kasarnya. Tapi mengapa ia tidak sedikitpun membencinya.

Belum sempat banyak berpikir, Taxianjun menarik tangan kurus itu hingga tubuh chu wanning jatuh di atasnya, dengan segera ia melingkarkan lengannya dengan kuat. mencium lehernya dan mengatakan "aku lebih suka begini.."

Chu Wanning tidak berusaha berdiri, ia menyerahkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chu Wanning tidak berusaha berdiri, ia menyerahkan diri. tangan diangkat dan ia membalas pelukan itu, membenamkan ujung hidunya dan bibirnya di pundak taxianjun.
Taxianjun masih memejamkan mata dia tertawa kecil namun terdengar begitu sinis.
"hmph...ada apa selir chu memelukku begitu erat?"

"..........."
Chu Wanning tidak menjawabnya, Tapi ia semakin menggeliat perlahan di atas tubuh pria itu mencari posisi yang nyaman,tanpa sengaja ia menggosok hidungnya di bahu pria itu lagi.
wangi pria begitu pekat...

"aku suka wangimu.....haitang....?....meihua...? hmh....."
Taxianjun juga semakin memeluk dan membenamkan wajahnya di leher pria yang ada diatasnya.
"shizun...."

Mendengar taxianjun memanggilnya shizun seperti itu membuat mata Chu Wanning panas, kenapa dia mengeluarkan air mata.
Dia rindu...
"Mo Ran.."
sahutnya dengan suara bergetar.
"jika aku tidak bisa memberimu anak....apa kau akan meninggalkanku sama seperti waktu itu...?"

sama seperti waktu itu.

ketika jantung Mo Zongshi berhenti berdetak.
Meninggalkannya dalam dingin.

Taxianjun mengumpulkan seluruh nyawanya untuk tersadar, ia membalikkan pria itu dan memenjaranya, digenggamnya kedua pergelangan yang kurus itu.
menatapnya dari atas dengan pandangan aneh.
"kau selemah ini apa kau mampu untuk mengandung seorang anak bagi Yang Mulia ini ?"

Chu Wanning masih menatapnya. Di otaknya berputar kata tidak mungkin terjadi, tapi ia tidak bisa mengeluarkannya berharap Taxianjun sadar bahwa itu tidak akan pernah terjadi.

"pagi ini sup obat tidak disiapkan...aku telah membebaskan shizun... kau takut aku meninggalkanmu ?, justru aku yang takut hingga gemetar jika shizun tidak terikat kuat maka shizun akan meninggalkanku, membenciku sampai ke tulang"

Chu Wanning menatap wajah tampan pria keras itu,ternyata mereka memiliki ketakutan yang sama.
tidak ingin kehilangan.
tidak mau ditinggalkan.
takut sendirian....

"aku sudah membebaskan ketiga tabib itu dan memberikan semua yang kujanjikan, aku tidak ingin disalahkan shizun lagi...aku ingin kau memujiku! memperhatikanku! mengakuiku ! menganggapku ada! menganggapku suamimu ! aku ingin mata wanning hanya tertuju padaku... "
nada amarah menekankan tiap-tiap hal yang menjadi alasannya untuk mengikat diri dengan shizun nya.

-FF 2ha- The Devil and His ShizunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang