Pagi ini bahkan matahari fajar pun belum turun, Langit masih gelap seperti malam hari. Tapi angin yang berhembus begitu menyegarkan jiwaraga.
Shi MingJing selalu bangun paling awal ,membuat masakan atau mencuci. Ia murid paling bisa segalanya walaupun kekuatan spiritualnya bisa dibilang memang paling rendah dibandingkan semua orang di rumah ini.paras cantik lembut dengan suara dan sorotan mata yang lembut,rambut yang halus panjang terbelah dua ,pinggang yang tipis ramping dan leher yang jenjang, begitu menarik perhatian dan menggoda setiap orang yang melihatnya akan merasa ingin mematahkannya di ranjang.
Shi MingJing membawa bakul kayu dengan kedua tangannya,ia peluk didepan tubuhnya ,isinya hanya baju-baju kotor, ia baru saja dari kamar Mo Ran untuk mengumpulkan baju-baju kotor tersebut dan berniat mencucinya di air terjun belakang rumah.
tiba-tiba ia melihat seseorang berbaju putih panjang, gaunnya itu terhempas angin melambai-lambai indah sekali. Hadiratnya menyejukkan hati dan begitu tenang.
Rambut hitam panjang itu juga melambai halus.
membuktikan betapa halus sutranya rambut itu."Shizun...."
bisiknya pelan. Hampir tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.
Hanya saja Shizun mau kemana pagi buta seperti ini.Ia terlihat agak buru-buru.
"Shizun...?" panggilnya pelan dan lembut.Pria itupun menghentikan langkah dan menoleh.
"Shi MingJing...""Shizun apa yang mau shizun lakukan ? ini masih pagi sekali...apa shizun cukup tidur?"
pertanyaan nya begitu lembut melelehkan hati.Chu Wanning menatap pria lembut itu yang sekarang telah lebih tinggi dari tingginya.
"aku mau ke pasar...membeli sesuatu..""aku--!!"
"tidak perlu, aku hanya sebentar, tidak usah membangunkan yang lain."
ucapnya dingin. tapi saat ia menoleh hatinya terbakar. Panas sampai ke tulang. Baju Mo Ran...
apa dia baru saja dari kamarnya?Chu Wanning menebaskan lengannya dan berjalan lebih cepat.
"Setelah mengerjakan itu latih kultivasimu di tempat tujuanmu itu. Ketika aku pulang aku ingin melihat perkembangan biar hanya sedikit"
Ucapannya sedingin ujung pisau.
Shi Mei bisa merasakan belakangan ini Shizunnya agak galak kepadanya. Shi Mei agak merengut tapi tetap menjaga kesopanan nya.ia menyimpan bakul di kakinya dan memberi hormat pada gurunya tersebut
"baik Shizun.."
Hati ShiMei sedikit perih, tapi apa bedanya? Sebelum ini juga dia dingin seperti gunung es.
Entah mengapa saat ini ShiMei merasa haus kasih sayang Shizun-nya.Di perjalanan,
bagaimana bisa aku berpikiran begitu keji pada Shi MingJing, dia yang selalu memperhatikan aku ketika aku sakit dan ketika aku mengalami kesulitan aku bisa mengandalkannya. Jika aku harus memilih murid kesayanganku maka dia adalah Shi MingJing...tapi kenapa sekarang aku...agak....membencinya...
Matahari baru saja terbit, ketika Chu Wanning kembali, Xue Meng sudah berlatih pedang di halaman depan.
Melihat Shizunnya di pagi hari ia begitu ceria dan berlari ke depannya.
"Shizun!! Shizun kembali! dari mana...?? aah dari pasar ya? Shizun--"dari pasar?
Shizun dari pasar ????Xue Meng jadi gelagapan dan lupa mau bilang apa.
Wajah Chu Wanning berubah muram. Ia memberikan sekeranjang sayuran itu pada Xue Meng, agak dilempar, ya,, sepertinya shizun agak marah pada MengMeng.
"bawa ini ke dapur"
bagai ditusuk jarum perak tepat di jantung, Suara dan nada Shizun membuat Xue Meng ingin mati saja."b-baik ...Shizun...,Shizun??"
Mata dingin itu meliriknya.
seakan berkata cepat enyah! padanya.
Xue Meng memberanikan diri lagi
"apa...hari ini Shizun mau masak?"
![](https://img.wattpad.com/cover/242484515-288-k222757.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
-FF 2ha- The Devil and His Shizun
FanficKehidupan siang yang keras dan Malam yang memekakkan telinga. Shizun penurut dan Murid yang tidak tau diri di malam hari ,berbeda kisah di pagi dan siang hari yang begitu khidmat dan disiplin. Keras seperti batu , Anak anjing yang selalu merengek...