Dari, 26 April 2021
Tema: tahu gejrot
Majas: ironi
Katkun: cilok, RIP, mabuk kepayang, pantat panci, limosin lawas
_____________________________
"Gue maunya tahu gejrot, bukan cilok!" seorang gadis dengan dada sedatar pantat panci itu berteriak saat pesanannya tidak sesuai yang diinginkan.
Karena melihat konten YuSup salah satu Yusubir semalam yang tengah mukbang tahu gejrot, Elis jadi ingin makan tahu gejrot sampai mabuk kepayang. Terlihat sangat menggugah selera dari cara sang Yusubir makan.
Aldean menghela napas sekali. "Tahu gejrotnya abis, Lis. Ini cilok juga enak, kok."
"Enak banget, saking enaknya gue sampai enek. Balik lagi sana! Cari tahu gejrot."
Demi limosin lawas, Aldean harus mencari di mana? Tadi dia sudah berdesakan untuk antre membeli seporsi tahu gejrot, tetapi saat tiba gilirannya tahu gejrot itu habis. Tidak biasanya stan tahu gejrot seramai ini.
"Mau beli di mana, Lis? Udah nggak ada, lho. Tanya aja sendiri sana ke penjaga kantinnya."
"Gue nggak mau tau! Gue mau tahu gejrot. Kalau bukan tahu gejrot, gue nggak mau makan!"
Selaku sahabat sekaligus sepupu, Aldean hanya bisa menghela napas. Elis memiliki sakit magh, sang paman menitipkan Elis yang manja ini padanya, meminta Aldean menjaga gadis itu, terutama pola makannya. Jika sampai pamannya tahu Elis belum makan hanya karena tahu gejrot habis, jawaban apa yang akan dia berikan nanti? RIP Aldean.
