Ke-3

26 26 14
                                    

Siang itu, pada jam pelajaran terakhir, tiba-tiba ponsel Jena berdering yang menyebabkan semua orang termasuk guru yang sedang mengajar menjadi sangat terkejut.

"Suara hp siapa itu?!"

Jena dengan panik segera mematikkan ponselnya.

"Jena ya?! Sini Bapak lihat dulu isi hp kamu." Ucap Bapak guru yang berjalan mendekati meja belajar Jena.

"B-bukan P-Pak.." -Jena

Kringgg Kringgg

"Eh?"

Tiba-tiba bel sekolah berbunyi yang menandakan bahwa jam pelajaran telah usai.

Jena dengan perlahan berusaha untuk kabur dari ruang kelas, namun gagal.

"JENA! Siapa yang suruh kamu pergi! Sini Bapak mau lihat isi hp kamu."

Dengan sigap, Diyo berdiri dari kursinya, "Sudahlah Pak, ini sudah bukan waktu pelajaran Bapak lagi. Festivalnya sudah mau mulai dan kita butuh Jena sekarang, Pak."

"Berani-beraninya kamu!" Bentak Bapak guru.

Tetapi tiba-tiba seisi kelas mengatakan hal yang sama, "Ayolah Pak! Acaranya sudah mau dimulai."

Lalu Diyo mendekati Jena dan menggenggam erat tangannya, "Kalo Pak Sunto masih ngamuk, kita kabur ya." Bisiknya.

Jena hanya mengangguk.

"Ah ya sudah! Bubar kalian semua!" Ucap Bapak Sunto.

Jena pun segera keluar dari kelas bersama Diyo dengan tangan yang masih bergandengan.

"Gue ke depan dulu ya, lo urusin anak-anak." -Jena

Jena melepaskan genggaman tangan Diyo dan berlari ke gerbang sekolah sambil sesekali melihat layar ponselnya.

Sampai pada saatnya ia melihat seseorang, "Hyunjin! Sini!" Ucapnya sambil melambaikan tangannya.

"Seexcited itu kah lo?" -Hyunjin

"Yeu, ge er banget lo! Ini udah mau telat tau! Ayo buru!" -Jena

Jena jalan mendahului Hyunjin dan menyuruh Hyunjin untuk mengikutinya.

Tapi tiba-tiba segerombol siswi mengepung di lobi untuk melihat Hyunjin.

Jena yang tidak menduga situasi seperti ini bingung mengatasinya, sehingga ia reflek menggenggam tangan Hyunjin tanpa meminta izin dan menariknya.

"Minggir lo!" Teriak Jena.

Hingga akhirnya mereka berdua sampai ke ruang OSIS.

"Aduh..hhh..kejadian kayak gini..kayaknya pernah gue alami..apaan ya?" -Hyunjin

"Gak usah banyak ngomong, sini duduk." -Jena

"Apaan ini?" -Hyunjin

"Muka lo kucel, mau gue dandanin." -Jena

"Heh, gue gak sembarangan didandanin!" -Hyunjin

"Ya elah, tenang aja kali, lo gak bakalan jadi monyet kocar-kacir." -Jena

Lalu, Jena mulai merias wajah Hyunjin dengan kosmetik yang tipis agar tidak terlihat pucat, dan ia mengeluarkan lip tint.

"Lo gila?! Gue gak belok ya!" -Hyunjin

"Siapa juga yang bilang lo belok? Nanti ditilang baru tau rasa!" -Jena

"Jen! Ya kali lo pakein gue kayak gitu!" -Hyunjin

"Emangnya lo kalo manggung gak pernah dirias apa mukanya?! Gak usah ribet deh!" -Jena

"Gue gak percaya sama lo, bukannya gue lebay." -Hyunjin

Heart To HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang