01-Antagonis

968 81 28
                                    

SELAMAT MEMBACA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA!

•••

"Pokoknya saya gak setuju kalau anda harus nikah lagi!" Tegas seorang gadis tersebut, menandakan bahwa pendapatnya tak bisa di ganggu gugat.

Dia, adalah adelia ixora pranata. Anak tunggal dari bangsawan yang mendirikan perusahaan yang sekarang menduduki tingkat internasional. Putri dari pasangan yang bernama ari satriaji pranata, dan yulia pranata.

Seorang keturunan dari darah biru. Memiliki koneksi luas serta kekayaan yang tiada habisnya.

"Kamu masih membutuhkan sosok ibu lia. Dan dia adalah yang terbaik untuk saya dan kamu. Kamu akan bahagia seperti dulu lagi karena kamu akan memiliki saudara yang seumuran denganmu" Jelas papahnya.

"Peduli juga anda kepada saya?" Tanya lia sinis, karena papahnya itu tidak pernah memperhatikan dan selalu mengacuhkannya. Bisa terhitung dengan jari saat lia berinteraksi dengan seorang ayah.

Dan sekarang adalah interaksi terpanjangnya dengan papahnya setelah sekian lama mereka acuh satu sama lain. Dulu lia selalu mencoba mencari perhatian kepada papahnya, tapi selalu diabaikan.

"Dengar, jalang itu tidak sebaik yang papah kira. Saya tidak membutuhkan sosok jalang seperti dia untuk menggantikan mamah"

"Jaga ucapan kamu lia! Jangan menyebutnya jalang!" Ucap murka papahnya.

Lia tak menghiraukannya sama sekali.

Cittt

Lia berdiri dari duduknya, dengan makanan yang masih tersisa di piringnya. Lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

"Suka atau tidak suka, setuju ataupun tidak setuju saya akan menikah dengannya" Putus papahnya yang hanya mementingkan egonya dan tidak memikirkan perasaan anaknya.

Hal itu membuat lia menghentikan langkahnya, tanpa membalikan badannya, "Dan saya akan pergi dari kehidupan anda"

Setelah mengatakan itu lia kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

Papahnya hanya melihat punggung lia yang kian menjauh. Memijit sedikit pelipisnya yang terasa pusing dengan tinglah laku anak semata wayangnya.

•••

"Mah... Lia gak mau mamah di gantikan oleh jalang itu, lia gak mau hiks" Lia berada di kamarnya sedang menatap foto dirinya dan almarhumah mamahnya.

Lia sudah ditinggal oleh mamahnya sejak ia masih menduduki kelas 1 SMP. Mamahnya meninggal karena suatu insiden kecelakaan.

Sejak dirinya ditinggal oleh mamahnya lia merasa kehilangan sosok yang sangat berarti dihidupnya, seseorang yang selalu menjadi tempat keluh kesahnya, yang selalu menyayangi dan memperhatikannya.

Berbeda dengan papahnya, semenjak mamahnya meninggal menjadi orang workaholik dan mengabaikan dirinya. Bertahun-tahun sudah ia lewati semua masalahnya sendirian, dia kesepian.

Bertahun-tahun juga ia selalu mencari segala cara agar diperhatikan oleh papahnya, tapi nihil.
Papahnya tak pernah meliriknya sama sekali.

"Mamah lia kangen" Menangis sambil memeluk foto dirinya dan mendiang mamahnya.

Sebenarnya lia masih terasa janggal dengan kematian mamahnya yang tiba-tiba dan setelah mengecek cctv ditempat kejadian polisi mengatakan bahwa ini adalah suatu insiden kecelakaan murni tanpa terencana.

Kala itu, mamahnya sedang diantar supirnya menuju ke kantornya. Memang mamah lia tidak pernah mengendarai kendaraan sendiri.

Tiba-tiba saja rem blong dan menabrak pohon besar di dekat jurang. Mamah dan supirnya terguling kearah jurang yang lumayan curam.

Lia yang mengetahui nya langsung mengerahkan detektif pribadi mamahnya untuk ikut mencari mamahnya dan apa penyebab kecelakaan dibalik ini semua.

Papahnya yang mengetahui lia mengerahkan detektif  langsung marah, mencegahnya. Katanya biarkan saja polisi yang mengurus semuanya. Entahlah lia juga bingung mengapa papahnya marah.

Setelah dua hari pencarian, dikatakan bahwa polisi tidak menemukan jasad mereka. Sehingga tidak diketahui masih hidup atau sudah meninggal. Lia yang mendapat kabar langsung bersikukuh mencari, tetapi papahnya langsung mengurung lia dikamar agar tidak ikut campur tangan dalam menangani kasus tersebut dengan alasan masih kecil tidak tahu apa-apa.

Setelah hari ke empat pencarian, dikatakan bahwa mamahnya ditemukan dalam keadaan tidak bernafas, dan langsung dimakamkan.

Lia memohon ke sang papah agar ikut serta dalam memakamkan jasad mamahnya, setidak nya untuk yang terakhir kalinya melihat sang mamah dan mengantarkan ke tempat peristirahatan yang terakhir.

Papahnya juga melarangnya, katanya dengan alasan nanti saja kalau keadaan sudah efektif, karena lia juga masih dalam keadaan kacau saat itu. Takut lia berbuat hal nekat, seperti membongkar kuburan mamahnya. Tidak masuk akal bukan?

"Gue harus tau apa yang sebenarnya terjadi, ada yang gak beres" Lia menyeka air matanya dengan kasar, penuh tekad.

•••

Seru gak?
Seru gak?
Seru Gak?
Ya enggaklah...

Jangan lupa vomentnya❤


Salam hangat❤

FJR.LLA
05-06-2021

I'M ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang