06-Antagonis

228 36 13
                                    

SELAMAT MEMBACA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA!

•••

The B'G Devil sekarang berada dimana lagi kalau bukan tempat mereka menyiksa kaum lemah, gudang.

"M-Maafin aku hikss" Mohon cewe tersebut.

Yang lain hanya terkekeh sinis. "Maaf? Gue maafin deh" Kata lia membuat cewe yang terduduk di lantai gudang yang kotor itu seketika berbinar karena tidak jadi di siksa, pikirnya.

"Tapi..." Lia menjentikkan jarinya di hadapan cewe itu.

"T-tapi?" Ulang cewe itu. Mendadak perasaan nya tak enak, karena tau sosok lia adalah sosok yang kejam dan tak kenal ampun.

"Sujud di depan gue" Lia bersidekap dada, dengan dagu yang dinaikkan, ketara sekali bahwa ia orang yang angkuh.

Cewe tersebut mendadak pucat pasi. Apa-apaan ini? Dia disuruh sujud di hadapan lia? Itu sama saja merendahkan dirinya.

"Udah cepet, sujud!" suruh cia.

Oh ya.. Di ruangan ini hanya ada Lia, cia, anggi,angel dan cewe yang sedang disiksanya. Kenzo dan angga? Mereka berjaga-jaga diluar takut ada guru atau siswa yang masuk.

"Ga mau hm?" Tanya cia karena cewe itu hanya diam sambil sesenggukan di lantai.

Cewe tersebut hanya menggelengkan kepalanya. "Engga hiks"

"Bagus ya, lu berani ngebantah omongan lia, tinggal sujud aja ribet!" Cibir anggi.

Cia maju, lalu berjongkok di hadapan cewe itu. Menjenggut rambutnya kasar, menuntunnya ke arah sepatu lia. Menekan kepalanya lama di bawah sana.

Sedari tadi anggi mengarahkan ponselnya ke arah cewe tersebut yang sedang dipaksa sujud di bawah sana, untuk merekamnya.

Terdengar suara tawa menggelegar di ruangan itu. Lia, cia, anggi, dan angel tertawa puas. Kalau kalian menyangka angel baik, karena sifatnya yang dewasa kalian salah. Angel memang baik sebenarnya, dia hanya tertawa saja mengikuti teman-temannya.

Angel kaya orang ga punya pendirian guys, orang ketawa dia malah ikut ketawa wkwk.

"Udah-udah kasian anak orang" Lerai angel ketika menghentikan tawa nya.

Lia memiringkan kepalanya, masih bersidekap dada. "Gue belum puas"

"Ambilin hadiah buat cewe miskin ini, ngel" Perintah lia, sedangkan angel hanya menurut.

Angel pergi untuk mengambil hadiah yang dipinta lia. Lalu tak lama kembali dengan menjinjing sekantung pelastik di tangannya, menyerahkan kepada sang ketua.

"Lu nyuruh gue megang  tuh pelastik hah?!" Emosi lia.

Angel menghela nafas pasrah, tak berani membantah.

Lia menengadahkan tangannya. Angel langsung memberi benda yang ada di dalam pelastik.

Lia melempar empat butir telur yang sudah busuk itu ke kepala cewe yang sedang duduk menangis histeris di lantai bawah sana.

Yang diperlakukan seperti itu hanya diam, tak berani melakukan perlawanan atau pemberontakan. Hanya bisa menangis, meringis, dan menahan sakit di hatinya di perlakukan seperti itu.

"Iyuhh bau!" Jijik lia, mundur kebelakang.

"Kenapa kalian jahat sama aku?aku salah apa hiks" Setelah sekian lama diam, akhirnya cewe itu berani membuka suaranya.

"Kenapa? Lo masih nanya kenapa?!", Lia jongkok dihadapanya.

"Karena. Lo. Miskin!" Lia menoyor kepala cewe itu di setiap kata yang ia lontarkan.

"Gua udah selesai, tinggal kalian sisanya", Lia mengambil kursi untuk mendudukinya. Tugasnya sekarang hanya menonton saja, membiarkan teman-temannya melanjutkan permainan tersebut.

Cia langsung mengambil alih permainan. Mengambil sebotol air yang berisi air got yang sengaja disimpannya di gudang ini.

Lalu membuka tutupnya dengan jijik. Menumpahkannya di kepala cewe yang hanya terisak.

"Hahaha lo mirip gelandangan!" Puas cia.

"Tunggu ada yang kurang!" tambah anggi, dengan semangatnya.

Anggi mengambil sekantung kresek putih transparan yang berisi kecoa mati. "Gimana lucu kan?" Tanya anggi, sambil mengangkat kresek putih itu.

Cewe tersebut memohon ampun, "Aku mohon, tolong jangan lakukan itu hiks hiks"

Anggi tertawa puas melihat wajah ketakutannya. "Coba deh main sama dia, lucu tau!" Anggi tersenyum manis, membuat matanya terlihat seperti bulan sabit dan terlihat lesung pipi nya.

"Engga. Engga. T-tolong hiks"

HUAAA!!

Jeritnya ketika anggi memasukan sekantung kecoa mati tersebut ke dalam kerah bajunya dari belakang.

Cewe tersebut menggeliat menahan geli, lalu berdiri sambil jingkrak-jingkrakan, berharap kecoa mati tersebut segera turun dari dalam bajunya.

Lia terkekeh melihatnya. Dan yang lainnya terpingkal-pingkal menahan tawa sambil memegang perutnya yang sakit akibat  tertawa sedari tadi.

Merasa kecoa nya masih banyak di dalam bajunya, walau sebagian sudah ada yang turun, cewe itu berinisiatif untuk membuka kemeja putih seragamnya yang sangat kelihatan sudah tidak layak di pakai, karena memang dia orang miskin jadi seragamnya sudah buluk. Dia tidak mampu untuk membeli seragam baru.

Jangan lupa! Anggi sedari tadi merekam kejadian tersebut, tertawa puas.

Cewe tersebut segera melepas seragamnya, yang hanya menyisakan tang top berwarna hitamnya. Persetan dengan malu! Dia sudah sangat kegelian akibat kecoa-kecoa sialan ini.

"Wow. Wow. Wow! Sangat mengesankan!" Lia bertepuk tangan, bangkit dari duduknya.

Lalu pergi keluar gudang diikuti teman-temannya di belakang. Mengabaikan cewe tersebut, meninggalkannya di gudang.

•••

800 word. Yeayy wkwk.
Kemarin aku telat update, harusnya sih semalem. Tapi ketiduran dong😭
Gara-gara abis nonton jodoh wasiat bapak🙂

Salam hangat❤

FJR.LLA
19-06-21


I'M ANTAGONISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang