Prolog

909 59 5
                                    

Hai
Selamat membaca




Alisya Ghinafia Chalondra, nama yang indah bukan? Tapi tidak seindah kelakuannya.

Di sekolah ia terkenal sebagai seorang pembuat onar, biang masalah, dan semua yang ia lakukan adalah sebuah keburukan di mata orang lain. Tapi tidak bagi kakak laki-lakinya.

Bagi Azlan Farzana Chalondra, Alisya adalah penyelamatnya. Azlan sangat berterimakasih dan juga sangat menyayangi adik perempuannya itu melebihi apapun. Akan tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa saat Alisya mendapatkan masalah.

"Kelakuan kamu kali ini tidak bisa di maafkan lagi Alisya," ucap seorang guru kepada Alisya.

Sekarang Alisya berada di ruang BK. Kenapa lagi kalau bukan ulah Alisya sendiri. Ralat, bukan ulah Alisya tapi kelakuan kakak kelasnya yang tidak menepati janji dan menghina bahkan mem-bully orang yang Alisya sayang yang mengharuskan Alisya harus turun tangan untuk menolongnya. Walaupun akhirnya dialah yang disalahkan.

"Tapi saya nggak salah bu, mereka aja yang selalu buat masalah sama saya," ucap Alisya membela diri.

"Sekarang apalagi alasan kamu? Azlan lagi? Kamu tidak kasian sama kakak kamu, anak sepintar Azlan selalu kamu kaitkan dengan semua masalah kamu," ucap guru itu kepada Alisya.

"Kamu tidak ada bosan-bosannya setiap hari masuk kesini? Saya saja bosan setiap hari melihat kamu di ruangan saya,"

"Ibu pikir saya enggak bosan liat ibu setiap hari? Saya juga kali bu, makanya izinin saya keluar sekarang,"

"Saya sudah menelepon orang tua kamu untuk segera kesini," ucap guru itu yang membuat Alisya kaget.

"Mati gue," gumam Alisya.

Ini sudah ketiga kalinya orang tuanya harus ke sekolah karena ulahnya selama 2 bulan ia bersekolah di SMA Garuda.

"Ibu nggak bisa putusin sepihak gitu dong, kenapa nggak tanya dulu sama saya kalau mau telepon orang tua saya,"

"Mau saya tanya atau tidak sama kamu saya tetap akan menelepon orang tua kamu Alisya, tindakan kamu kali ini tidak bisa di anggap remeh, kamu masih kelas 10 dan baru bersekolah 2 bulan disini tapi perbuatan kamu sudah tidak mencerminkan murid SMA Garuda,"

"Mereka yang cari masalah sama saya bu, sudah berapa kali saya bilang kalau saya tidak salah tapi mereka yang salah,"

"Setelah membuat kakak kelas kamu masuk rumah sakit apa itu menurut kamu tidak salah Alisya? Ini tidak sekali atau dua kali kamu membuat kakak kelas kamu masuk rumah sakit, tapi sudah kesekian kalinya,"

"Tapi nggak perlu laporin sama orang tua saya juga bu," ucap Alisya lagi tapi tidak di tanggapi oleh guru itu.

Setelah itu hanya ada keheningan di ruangan itu, tidak ada lagi perdebatan antara Alisya dan guru BK tersebut. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Kita tunggu saja orang tua kamu," ucap guru itu lagi setelah lama diam.

"Saya izin keluar sebentar bu,"

"Kamu pikir bisa kabur dari saya?"

"Saya nggak mungkin kabur kalau ibu udah panggil orang tua saya kesini," ucap Alisya dan keluar begitu saja dari ruang BK tersebut.

Tujuan Alisya sekarang adalah menemui ketiga sahabatnya. Ia tau bahwa sahabatnya pasti khawatir sekarang.

Alisya sudah menghubungi temannya agar menemuinya di toilet perempuan. Kalau kalian pikir Alisya akan ke rooftop atau ke kantin untuk menemui sahabatnya, kalian salah besar.

Mereka lebih suka berkumpul di toilet di banding di kantin maupun rooftop di saat jam pelajaran seperti ini. Bisa-bisa mereka di hukum kalau ketahuan bolos jam pelajaran.

"Bu BK bilang apa sama lo Sya?" tanya Nadia pada Alisya saat mereka sudah berada di toilet.

Alisya, Nadia, Zara, dan Kayra telah bersahabat semenjak mereka duduk di bangku SMP. Jadi apapun yang terjadi pada Alisya, mereka sangat tau betul. Mereka tau betul kehidupan Alisya.

"Orang tua gue di suruh kesini lagi," ucap Alisya.

"Tuh kan gue udah bilang sama lo Sya, kita harus main cantik, jangan ribut terus sama kakak kelas itu lagi," ucap Kayra.

"Dengan cara kita harus pacaran sama mereka? Lo harus pikir kedepannya Kay," ucap Zara.

"Lumayan Ra kita bisa pacaran sama mereka, ganteng juga," ucap Kayra.

"Iya ganteng tapi kelakuan bejad. Suka bully, suka seenaknya sama orang lain, apalagi kalau dia tau ada anak beasiswa disini dan semua yang mereka lakuin pasti Alisya yang menanggung akibat dari kelakuan mereka," ucap Zara.

Benar. Semua yang di perbuat oleh kakak kelasnya itu selalu Alisya yang menanggung akibatnya. Karena ancaman dari mereka yang akan menyakiti Azlan kalau saja Alisya memberitahu pihak sekolah tentang kelakuannya. Mereka laki-laki licik, suka memutarbalikkan fakta dan akibatnya Alisya lah yang di pandang buruk oleh semua orang.

"Kenapa kalian yang jadi ribut sih, sekarang yang harus kita pikirin itu gimana caranya Alisya nggak dapat masalah karena ini," ucap Nadia menengahi.

"Udah enggak apa-apa Nad, nanti gimana hasilnya gue minta tolong sama kalian buat jagain bang Azlan dari jauh, tau sendiri kalau bang Azlan enggak akan melawan kalau di bully,"

"Lo mau pindah?" tanya Zara.

"Gue enggak yakin kalau gue enggak di skors kali ini atau mungkin gue di DO nanti,"

TBC

Gimana gimana hmm?
Semoga kalian suka dan terus baca
Enjoy the story.

Semua Tentang AlisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang