9: Selamat Datang

274 72 10
                                    

Membuktikan kepada umat manusia bahwa pengembangan kecerdasan buatan miliknya adalah pencapaian yang tidak tertandingi, adalah apa yang diinginkan oleh si pendiri laboratorium. Sayang, semua rencananya gagal setelah pemerintah tidak memberinya izin untuk mengoperasikan laboratorium. Susah payah ia menjelaskan bahwa apa yang ia buat akan menjadi sesuatu yang besar. Sesuatu yang nantinya bisa membuat dunia menjadi tempat yang lebih canggih.

Namun, boikot dari publik dan petisi untuk menghentikan pengembangan kecerdasan buatan justru ia terima. Terlebih, ketika percobaan kecilnya yang dihadiri oleh para pilar-pilar pemerintah gagal dan menelan nyawa, segudang umpatan dan makian kasar ia terima. Publik kembali bersuara. Menghakimi dan membuatnya berhenti dengan paksa.

Laboratoriumnya diruntuhkan. Gedung yang semula berdiri kokoh itu melebur, menyatu dengan tanah. Lalu, dirinya diasingkan oleh penghakiman sosial yang mana memupuk sedikit demi sedikit tekanan pada bahunya.

Rooney, dengan beberapa pengikutnya yang tersisa pergi dari kota, setelah membuat satu lagi kekacauan--meledakkan bom skala sedang di pusat kota. Hal yang juga berfungsi sebagai pengalih perhatian agar dirinya bisa kabur dengan mudah.

Lelaki itu berhasil. Dirinya tidak terlacak dan ia telah menemukan tempat di mana ia bisa mengembangkan kecerdasan buatan di sana. Kota yang kumuh itu berhasil ia silap menjadi gemerlap. Di tempat itu kecerdasan buatan kembali dikembangkan, kali ini tanpa memberi sedikit pun petunjuk tentang keberadaan dirinya.

***

Satu dari eksperimen yang sedari dulu ingin ia coba adalah implan otak. Penemuan yang bersumber dari teori pribadinya, tentang suatu sistem yang bekerja dengan mengontrol pikiran untuk mencapai simbiosis manusia. Prosesnya sendiri tidaklah terdengar rumit. Hanya dengan menghilangkan potongan kecil dari tengkorak dan menggatinya dengan chip kecil untuk membantu kontrol motorik dan sebagainya. Hal itu ingin ia lakukan setidaknya sekali dalam hidupnya. 

Maka dari itu, setelah pengasingan, ia mencari anak terlantar sebagai kelinci percobaan dan ia mendapat banyak.

Mengapa anak-anak?

Alasan utamanya mudah saja: anak-anak itu terlalu polos dan tidak banyak membantah. Jikalau membantah dan berontak pun, semuanya akan berakhir dengan diam setelah ultimatum dilontarkan.

Dan umumnya, tubuh manusia akan mencoba untuk menyingkirkan zat asing yang masuk, itu hal mutlak yang artinya, berkali-kali dirinya harus gagal dan anak-anak yang dilarutkan dalam campuran asam adalah mereka yang suak. Banyak dari anak-anak yang menderita kanker, sebagai efek samping dari percobaan gila itu, sementara kebutaan, hilangnya memori, dan gangguan pendengaran, hanyalah dianggap sebagai efek kecil dari eksperimen gilanya.

Yang sakit tidak akan lagi bisa berfungsi. Maka dengan landas pemikiran tersebut, mereka yang tidak lagi berguna pun dihilangkan.

***

Kini, ada di hadapannya salah satu dari anak yang dibelinya. Berbaring dengan mata terpejam, yang seluruh tubuhnya ia pandangi dengan tatapan sarat harap. Berharap agar percobaannya berakhir dengan keberhasilan dan ia dapat memperkenalkan pada dunia cyborg terbaik dan paling sempurna miliknya.

Trepanasi, adalah hal pertama yang ia lakukan untuk memulai eksperimen. Ilmuwan itu telah siap dengan bor pada tangannya. Tidak lama kemudian, ketika bor ditekan dan darah berlomba-lomba keluar dari tengkorak yang berlubang, itu artinya, eksperimennya berada pada tahap awal, beriringan dengan nyawa yang berada di ambang hidup dan mati.

***

Seokjin berhasil membawa setidaknya satu tim anggota penyidik, setelah ia memaksa para aparat untuk percaya. Yah, setelah ia menunjukkan keberadaan microchip pada lengan kirinya, para aparat telak dibuat bungkam. Itu cukup membantu, mengingat mereka harus segera bergerak untuk membuka celah.

Seokjin dan Namjoon ikut dalam mobil patroli menuju kota yang terasing. Awalnya, para aparat skeptis hanya dengan melihat gerbang masuk kota yang kumuh seperti ini. Setahu mereka, tempat ini adalah kota mati. Tidak ada lagi kehidupan di dalamnya, semenjak wabah penyakit menular membasmi populasi di kota ini.

Kendati demikian, skeptis harus dibenam terlebih dahulu. Mobil terus melaju dengan arahan Seokjin sebagai petunjuk. Tuas gasnya terus ditekan, sebab Seokjin tidak memperbolehkan mereka untuk berhenti barang sedetik pun dan kini, mereka sampai pada tujuan: laboratorium pinggiran, tempat semua bukti dan jejak percobaan bengis berada.

Seokjin turun terlebih dahulu, diikuti oleh Namjoon dan para aparat. 

Lain dengan dua lelaki yang berjalan di depan, para aparat terlihat takjub. Mereka berucap "tidak mungkin" sembari menatap tiap-tiap sudut tempat ini. Terlihat dari luar memang kumuh, gelap, dan kotor, tapi dalamnya ... tempat ini terang, bahkan tidak kekurangan cahaya sedikit pun, sampai pada celah-celah kecil yang ada di dalamnya.

Reaksi yang sama seperti mereka yang dibawa kemari, dan pergi dengan menanggalkan nama.

Laboratorium ini sepi dan hal itu yang membuat para aparat waswas. Mereka dengan cekatan membagi tugas untuk berjaga, dengan senjata api yang tidak lepas dari genggaman. Namun, kendati mereka telah berjaga cukup lama untuk kemungkinan buruk, rupanya apa yang dibayangkan tidak terjadi. Tempat ini masih sama sepinya. Entah karena sebuah kemungkinan terburuk yang disembunyikan, atau karena hal seperti ini telah menjadi siklus dalam kehidupannya di kota ini.

Langkah terburu beradu dengan waktu dan ruangan di depan mereka adalah tujuan utama. Tempat uji coba dilakukan, tempat terkutuk yang dalam sumpah Seokjin ia tidak pernah mau memasukinya, sebagai seorang wadah.

"Di sini tempatnya?"

"Ya."

Berkat chip yang ada di dalam tangannya, membuka kunci pintu bukanlah hal sulit bagi Seokjin. Lelaki itu membukanya dan segera setelah bunyi kecil terdengar, pintu terbuka.

Seketika itu, punggung seorang lelaki adalah apa yang mereka lihat untuk pertama kali.

"Selamat datang."

Ucapannya terlantun ramah. Ucapan yang membuat Namjoon dan Seokjin mengeraskan rahangnya.




To Be Continue

CYBORG - Min Yoongi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang